3 Ihtikar monopoli, membeli barang dengan memborong untuk
ditimbun, kemudian akan dijual ketika harga naik karena kelangkaan barang tersebut.
4 Jual beli barang rampasan atau curian.
5 Bentuk Jual Beli Yang Juga Dilarang
6 Bai‟ „Inah . Maksud jual beli „inah yaitu apabila seseorang menjual
suatu barang dagangan kepada orang lain dengan pembayaran tempo kredit kemudian orang itu si penjual membeli kembali barang itu
secara tunai dengan harga lebih rendah dari harga awal sebelum hutang uangnya lunas.
7 Bai‟ Najasy. Yaitu menawar suatu barang dagangan dengan menambah
harga secara terbuka, ketika datang seorang pembeli dia menawar lebih tinggi barang itu padahal dia tidak ingin membelinya, tujuannya untuk
menyusahkan orang lain membelinya. 8
Bai‟ Gharar. Seorang penjual menipu pembeli dengan cara menjual barang dagangan yang didalamnya terdapat cacat. Penjual itu
mengetahui adanya cacat tapi tidak memberitahukannya.
B. Tinjauan Ekonomi Syariah Terhadap Praktek Dumping Dalam
Perdagangan Internasional 1.
Praktik Dumping dalam Perdagangan Internasional
Pengertian dumping dalam konteks hukum perdagangan internasional adalah suatu bentuk diskriminasi harga internasional yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan atau negara pengekspor, yang menjual barangnya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar dalam negeri
sendiri, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas produk ekspor tersebut.
Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran
internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual
kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimport.
Contoh Kasus Dumping “Tuduhan Praktek Dumping yang dilakukan oleh Indonesia :
Pada Sengketa Anti- Dumping Produk Kertas dengan Korea Selatan”
5
Indonesia sebagai negara yang melakukan perdagangan internasional dan juga anggota dari WTO, pernah mengalami tuduhan praktek dumping
5
“Kasus Dumping Kertas Indonesia-Korea”, artikel diakses pada 26 April 2011 dari http:letbrain-answer.blogspot.com200801kasus-dumping-kertas-indonesia-korea.html.
pada produk kertas yang diekspor ke Korea Selatan. Kasus ini bermula ketika industri kertas Korea Selatan mengajukan petisi anti-dumping terhadap
produk kertas Indonesia kepada Korean Trade Commission KTC pada 30 September 2002. Perusahaan yang dikenakan tuduhan dumping adalah PT.
Indah Kiat Pulp Paper Tbk, PT. Pindo Deli Pulp Mills, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan April Pine Paper Trading Pte Ltd.
Produk kertas Indonesia yang dikenai tuduhan dumping mencakup 16 jenis produk, tergolong dalam kelompok uncoated paper and paper board
used for writing, printing, or other graphic purpose serta carbon paper, self copy paper and other copying atau transfer paper.
Indonesia untuk pertama kalinya memperoleh manfaat dari mekanisme penyelesaian sengketa atau Dispute Settlement Mechanism DSM sebagai
pihak penggugat utama main complainant yang merasa dirugikan atas penerapan peraturan perdagangan yang diterapkan oleh negara anggota WTO
lain. Indonesia mengajukan keberatan atas pemberlakuan kebijakan anti- dumping Korea ke DSM dalam kasus Anti-Dumping untuk Korea-Certain
Paper Products. Sebagai negara yang telah menjadi anggota WTO yaitu dengan
meratifikasinya Agreement Establishing the WTO melalui Undang – Undang
Nomor. 7 Tahun 1994 tentang Pembentukan WTO, maka Indonesia juga harus melaksanakan prinsip-prinsip pokok yang dikandung dalam General
Agreement on Tariff and TradeGATT 1947 Persetujuan Umum mengenai
Tarif dan Perdagangan Tahun 1947, berikut persetujuan susulan yang telah dihasilkan sebelum perundingan Putaran Uruguay.
GATT merupakan perjanjian perdagangan multilateral dengan tujuan menciptakan perdagangan bebas, adil, dan membantu menciptakan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan umat manusia. GATT dimaksudkan sebagai upaya untuk memperjuangkan
terciptanya perdagangan bebas, adil dan menstabilkan sistem perdagangan internasional, dan memperjuangkan penurunan tarif bea masuk serta
meniadakan hambatan-hambatan perdagangan lainnya. GATT berfungsi sebagai forum konsultasi negara-negara anggota dalam membahas dan
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dibidang perdagangan internasional, GATT juga berfungsi sebagai forum penyelesaian sengketa di
bidang perdagangan antara negara-negara peserta, masalah-masalah yang timbul diselesaikan secar bilateral antara negara-negara yang terlibat dalam
persengketaan dagang melalui kosultasi dan konsiliasi. Indonesia berhasil memenangkan sengketa anti-dumping ini.
Indonesia telah menggunakan haknya dan kemanfaatan dari mekanisme dan prinsip-prinsip multilateralisme sistem perdagangan WTO terutama prinsip
transparansi. Investigasi anti-dumping juga harus dihentikan jika fakta dilapangan
membuktikan bahwa marjin dumping dianggap tidak signifikan dibawah 2 dari harga ekspor .Dan jika volume impor dari suatu produk dumping sangat