Berdasarkan pasal tersebut, suatu produk dianggap sebagai dumping
apabila diperkenalkan dalam perdagangan di negara lain dengan harga kurang dari nilai normal, jika harga produk ekspor yang lebih rendah dari harga
pembanding comparable price, produk sejenis like product yang dikonsumsi di negara pengekspor.
Apabila tidak ada penjualan dalam negeri atau penjualan di pasar negara ketiga, harga ekspor dapat dibandingkan dengan constructed value
yang dihitung sebagai penjumlahan dari biaya produksi, pengeluaran administrasi, penjualan dan laba.
John H. Jackson mengatakan, tidak semua dumping dapat merugikan negara importir dan menguntungkan negaranya. Bahkan sebaliknya, ada
dumping yang dapat merugikan produsen sendiri serta menguntungkan konsumen, karena konsumen dapat membeli barang yang murah harganya.
Secara teori ekonomi ada beberapa hal yang menentukan apakah dumping itu dapat menguntungkan atau tidak, yaitu sebagai berikut:
11
1. The demand for the firm’s product in its own contry an abroad,
2. The barriers to reentry into the exporting market,
3. The nature of the firm’s cost structure.
Apabila tidak ada ketiga hal tersebut, menurut J.H. Jackson, mungkin barangnya akan dikirim kembali ke negara asal. Sedangkan Kindleberger
11
Sukarmi, Regulasi Antidumping Dibawah Bayang-bayang Pasar Bebas Jakarta: Sinar Grafika, 2002, h.45.
berpendapat bahwa dumping dapat menguntungkan produsen apabila permintaan barang dipasar domestik inelastis sedangkan di pasar importer
elastis.
5. Ketentuan Kerugian Dumping dalam GATT-WTO
Pasal VI ayat 1 GATT memberikan criteria umum bahwa dumping yang dilarang oleh GATT adalah dumping yang dapat menimbulkan kerugian
material baik terhadap industri yang sudah berdiri to an established industry maupun telah menimbulkan hambatan pada pendirian industri domestik the
establishment of a domestic industry. Perbedaan harga yang dimaksudkan oleh Pasal VI GATT adalah
sebagai berikut:
12
1 Harga jual di pasar internasional in the ordinary coure of trade lebih
rendah daripada harga jual di pasar domestik sendiri. 2
Harga jual di pasar internasional lebih rendah dari perbandingan harga tertinggi dengan ekspor dari negara ketiga.
3 Harga jual di pasar internasional lebih rendah daripada jumlah hal sebagai
berikut, yaitu biaya produksi, biaya penjualan, dan keuntungan. Pasal tersebut kemudian dijabarkan lagi dalam persetujuan tentang
pelaksanaan Pasl VI dari persetujuan GATT The Implementation of Article VI of GATT 1994 Pasal 3, penentuan kerugian Injury dalam Pasal VI tersebut
12
Ibid., 45-46
didasarkan pada bukti-bukti positif dan melibatkan pengujian objektif mengenai:
a volume produk impor harga dumping dan dampaknya terhadap harga-
harga di pasar dalam negeri untuk produk sejenis, dan b
dampak impor itu terhadap produsen dalam negeri yang menghasilkan produk sejenis.
Sehubungan dengan adanya volume impor dengan harga dumping, yang berwenang authorities akan mempertimbangkan apakah telah terjadi
peningkatan yang berarti dari impor produk dumping tersebut, baik dalam nilai absolut maupun relatif terhadap produksi atau konsumsi di negara
pengimpor. Apabila akibat impor produk dumping itu berhubungan dengan harga-harga, yang berwenang akan mempertimbangkan, apakah ada
pemotongan harga yang berarti pada impor produk dumping dibandingkan dengan harga produk sejenis negara pengimpor, atau apakah akibat impor
seperti itu tidak akan menekan harga-harga pada tingkat yang berarti. Tidak ada satu atau beberapa faktor pun yang dapat memberikan kesimpulan atau
petunjuk yang diperlukan. Terjadinya dumping itu harus ada causal link antara harga dumping
dan kerugian yang terjadi. Untuk menentukan hubungan sebab akibat tersebut akan didasarkan pada pengujian semua bukti sebelum dilakukan oleh yang
berwenang. Yang berwenang juga menguji faktor-faktor yang diketahui selain dari produk impor dengan harga dumping yang pada waktu yang sama
merugikan industri dalam negeri. Kerugian tersebut disebabkan oleh faktor- faktor lain yang tidak dapat dipertimbangkan sebagai impor dengan harga
dumping. Faktor-faktor yang mungkin relevan termasuk antara lain volume dan harga impor yang tidak dijual dengan harga dumping, pengurangan
permintaan atau perubahan pola konsumsi, praktek pembatasan perdagangan, dan persaingan antar produsen luar negeri dengan produsen dalam negeri,
kemajuan-kemajuan teknologi dan kinerja ekspor dan produktivitas industri dalam negeri.
13
Penentuan ancaman kerugian material akan didasarkan pada fakta- fakta dan bukan hanya pada tuduhan atau perkiraan. Perubahan keadaan yang
akan menciptakan situasi sehingga dumping akan dapat menyebabkan kerugian. Hal itu harus diketahui dulu secara jelas. Dalam membuat penentuan
mengenai adanya ancaman kerugian material, yang berwenang harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
a laju kenaikan yang besar produk impor dengan harga dumping di pasar
dalam negeri yang menunjukkan kemungkinan meningkatnya besar. b
Peningkatan yang berarti dalam kapasitas eksportir yang menunjukkan kemungkinan peningkatan yang berarti ekspor dengan harga dumping ke
pasar anggota pengimpor dengan mempertimbangkankemampuan pasar- pasar eksporlain menyerap setiap tambahan ekspor.
13
Ibid.,47