Tujuan dan Akibat Negatif Dumping

negara lain. Kriteria umum yang diberikan oleh GATT adalah dumpin yang dapat menimbulkan kerugian material baik terhadap industri yang sudah berdiri maupun telah menimbulkan hambatan pada pendirian industri domestik. Sebagaimana terlihat dibawah ini: “The contracting parties recognize that dumping, by which products of one country are introduced into the commerce of another country at less than normal value sering dipergunakan istilah “less than fair value” atau LTFV of the product, is to be condemned if it causes of threatments material injury to an established industry in the territory of a contracting party or materially retards the establishment of a domestic industry.” Ada variabel sebab akibat yang diajukan oleh GATT untuk melarang tindakan dumping, yakni dumping yang dilakukan oleh suatu negara yang less than fair value dianggap dapa t menyebabkan “kerugian material” material injury terhadap industri dalam negara importir. Jadi tindakan itu: 1. Harus ada tindakan dumping yang LTFV 2. Harus ada kerugian material di negara importir 3. Adanya causal link antara harga dumping dengan kerugian yang terjadi. Maka apabila telah dilakukan dumping yang LTFV tetapi tidak menimbulkan kerugian, maka dumping itu tidak dilarang. Aricle 2 agreement on Implementation of Article VI of GATT 1994 persetujuan tentang pelaksanaan pasal VI dari GATT 1994 dinyatakan: “For the purpose of this agreement, a product is to be considered as being dumped, i.e. introduced into the commerce of another country at less than its normal value, if the export price of the product exported from one country to another is less than the comparable price, in the ordinary course of trade, for the like product when desrined for consumption in the exporting country.” Berdasarkan pasal tersebut, suatu produk dianggap sebagai dumping apabila diperkenalkan dalam perdagangan di negara lain dengan harga kurang dari nilai normal, jika harga produk ekspor yang lebih rendah dari harga pembanding comparable price, produk sejenis like product yang dikonsumsi di negara pengekspor. Apabila tidak ada penjualan dalam negeri atau penjualan di pasar negara ketiga, harga ekspor dapat dibandingkan dengan constructed value yang dihitung sebagai penjumlahan dari biaya produksi, pengeluaran administrasi, penjualan dan laba. John H. Jackson mengatakan, tidak semua dumping dapat merugikan negara importir dan menguntungkan negaranya. Bahkan sebaliknya, ada dumping yang dapat merugikan produsen sendiri serta menguntungkan konsumen, karena konsumen dapat membeli barang yang murah harganya. Secara teori ekonomi ada beberapa hal yang menentukan apakah dumping itu dapat menguntungkan atau tidak, yaitu sebagai berikut: 11 1. The demand for the firm’s product in its own contry an abroad, 2. The barriers to reentry into the exporting market, 3. The nature of the firm’s cost structure. Apabila tidak ada ketiga hal tersebut, menurut J.H. Jackson, mungkin barangnya akan dikirim kembali ke negara asal. Sedangkan Kindleberger 11 Sukarmi, Regulasi Antidumping Dibawah Bayang-bayang Pasar Bebas Jakarta: Sinar Grafika, 2002, h.45.