Jenis-jenis Dumping dalam Perdagangan Internasional
di luar negeri sengaja dibuat lebih murah karena ia harus bersaing dengan produk serupa dari negara lain yang harganya lebih murah dan kompetitif.
Dumping yang menetap itu mulai muncul pada awal tahun 1970-an. Pada tahun 1970-an sebagai bagian dari suatu kampanye untuk meredakan
persaingan dagang dengan negara-negara lain, pemerintah AS menugaskan perusahaan-perusahaan di sejumlah negara bagian untuk melakukan
dumping atas produk-produk mereka di pasar Amerika Serikat. Amerika Serikat adalah negara penggugat utama sementara Masyarakat Eropa dan
negara-negara industri baru atau yang biasanya disebut New Industry Company adalah negara-negara yang paling kerap dituduh melakukan
dumping secara menetap. Dumping yang menetap itu terjadi dalam masa yang lama. Dumping
jenis itu terjadi karena perbedaan keadaan pasar di negara importir dan negara eksportir.
3. Predatory Dumping
Predatory dumping terjadi apabila perusahaan untuk sementara waktu membuat diskriminasi harga tertentu sehubungan dengan adanya para
pembeli asing. Diskriminasi itu untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya dan kemudian menaikkan lagi harga barangnya setelah persaingan tidak
ada lagi. Predatory dumping adalah dumping yang paling buruk, karena dumping itu dipraktekkan hanya untuk tujuan merebut keuntungan
monopoli dan membatasi perdagangan untuk jangka waktu yang lama, meskipun hal itu menyebabkan kerugian jangka pendek.
Dengan kata lain, Diskriminasi harga yang bersifat predator predatory dumping adalah praktik penjualan komoditi di bawah harga atau dengan
harga yang lebih murah ketimbang harga domestiknya, ia acapkali diambil sebagai strategi untuk “mengusir” produk pesaing dari negara lain. Proses
dumping predator ini hanya berlangsung sementara, namun penciptaan selisih harganya sangat tajam sehingga benar-benar dapat menggusur atau
bahkan mematikan produk pesaingnya dalam waktu singkat. Begitu pelakunya memperoleh pangsa pasar yang besar bahkan monopoli, maka ia
akan segera meningkatkan harga ekspornya dan menghentikan dumping itu.
Predatory dumping untuk barang-barang manufaktur dipraktekkan secara luas selama terjadinya kekacauan internasional pada tahun 1920-an.
Pada saat sekarang, dumping jenis itu kemungkinan sudah jarang dilakukan di pasar-pasar modern yang bersaing. Sebuah perusahaan yang yang
mencoba menghalau semua pesaingnya untuk sementara waktu dengan cara menurunkan harga produksinya akan segera mendapati bahwa kalau
kemudian ia menaikkan harganya lagi, banyak perusahaan lain yang bermunculan sebagai pesaing-pesaing yang memproduksi keluarnya dalam
skala yang jauh lebih besar dan efisien.
4. Diversinary Dumping
Diversinary dumping adalah dumping yang dilakukan oleh produsen luar negeri yang menjual barangnya kedalam pasar negara ketiga dengan
harga di bawah harga yang adil dan barang tersebut nantinya diproses untuk dijual ke pasar negara lain.
5. Downstream Dumping
Downstream Dumping ini dilakukan apabila produsen luar negeri menjual produknya dengan harga dibawah harga normal kepada produsen
yang lain di dalam pasar dalam negerinya dan produk tersebut diproses lebih jauh untuk dijual kembali ke pasar negara lain.
Menurut Robert Willig ada 5 tipe dumping yang dilihat dari tujuan eksportir, kekuaran pasar dan struktur pasar import, antara lain :
8
1. Market Expansion Dumping
Perusahaan pengeksport bisa meraih untung dengan menetapkan “mark-up” yang lebih rendah di pasar import karena menghadapi
elastisitas permintaan yang lebih besar selama harga yang ditawarkan rendah.
2. Cyclical Dumping
Motivasi dumping jenis ini muncul dari adanya biaya marginal yang luar biasa rendah atau tidak jelas, kemungkinan biaya produksi yang
8
“Tuduhan Praktek Dumping yang Dilakukan Indonesia Pada Sengketa Anti-dumping Produk Kertas dengan Korea Selatan
”, artikel diakses pada 7 Mei 2011 dari http:www.foxitsoftware.com.
menyertai kondisi dari kelebihan kapasitas produksi yang terpisah dari pembuatan produk terkait.
3. State Trading Dumping
Latar belakang dan motivasinya mungkin sama dengan kategori dumping lainnya, tapi yang menonjol adalah akuisisi moneternya.
4. Strategic Dumping
Istilah ini diadopsi untuk menggambarkan ekspor yang merugikan perusahaan saingan di negara pengimpor melalui strategis keseluruhan
negara pengekspor, baik dengan cara pemotongan harga ekspor maupun dengan pembatasan masuknya produk yang sama ke pasar negara
pengekspor. Jika bagian dari porsi pasar domestik tiap eksportir independen cukup besar dalam tolok ukur skala ekonomi, maka
memperoleh keuntungan dari besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pesaing-pesaing asing.
5. Predatory Dumping
Istilah predatory dumping dipakai pada ekspor dengan harga rendah dengan tujuan mendepak pesaing dari pasar, dalam rangka memperoleh
kekuatan monopoli di pasar negara pengimpor. Akibat terburuk dari dumping
jenis ini
adalah matinya
perusahan-perusahaan yang
memproduksi barang sejenis.