Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
pasar yang besar tentunya akan mengganggu keseimbangan ekonomi negara- negara tersebut.
Dipihak lain, persaingan memperebutkan pasar dalam kondisi pasar yang kian terbuka ini akan makin keras. Praktek-praktek yang tidak sehat dalam
memperebutkan pasar yang terbuka ini akan sering muncul.
4
Dalam perdagangan internasional, bentuk diskriminasi harga yang biasa dilakukan adalah dumping,
yakni suatu praktik pengenaan harga dimana perusahaan mengenakan harga yang lebih rendah terhadap barang-barang yang diekspor daripada barang-barang yang
sama yang dijual di pasar domestik.
5
Salah satu bentuk kecurangan yang sering dilakukan untuk menguasai pasar tersebut adalah Dumping atau Siyasah Al-Ighraq, yaitu menjual produk
sejenis di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibanding negara lain. Tentunya produk dari negara yang melakukan dumping akan lebih diminati oleh
para konsumen. Dumping merupakan praktek perdagangan yang tidak fair dan dapat
merusak mkanisme pasar. Dumping dapat menimbulkan kerugian terhadap dunia usaha atau industri produk barang sejenis di dalam negeri, dengan banyaknya
barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produk dalam negeri akan mengakibatkan barang domestik
4
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h.152.
5
Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h.294.
kalah bersaing, dan hal ini akhirnya akan mematikan pasar barang dalam negeri dan berdampak pada PHK besar-besaran, pengangguran serta tutupnya
perusahaan dalam negeri. Menurut Yahya bin Umar w. 289 H901 M pemerintah tidak boleh
melakukan intervensi pasar kecuali dalam dua hal, yaitu; Pertama, para pedagang yang tidak memperdagangkan barang dagangan tertentunya yang sangat
dibutuhkan masyarakat sehingga dapat menimbulkan kemudharatan serta merusak mekanisme pasar. Dalam hal ini pemerintah dapat mengeluarkan para
pedagang tersebut dari pasar serta menggantikannya dengan para pedagang lain berdasarkan kemaslahatan dan kemanfaatan umum. Kedua, para pedagang yang
malakukan praktek siyasah al-ighraq atau banting harga dumping yang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta dapat mengacaukan stabilitas
harga pasar. Dalam hal ini pemerintah berhak memrintahkan para pedagang tersebut untuk menaikan kembali harganya sesuai dengan harga yang berlaku
dipasar.
6
Akan tetapi, tidak selamanya dumping itu dapat merugikan suatu negara. Dumping juga dapat dipandang sebagai praktek yang dapat
menyelamatkan perekonomian suatu negara jika terjadi krisis ekonomi dan resesi, seperti halnya negara-negara Asia Tenggara, dimana produk yang
6
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik hingga Kontemporer. Jakarta. Pustaka Asatruss. 2005 hal. 116-117
ditawarkan dengan harga rendah untuk merangsang ekspor dan meningkatkan pendapatan dengan membantu mereka untuk menghadapi krisis keuangan.
Setidaknya ada tiga jenis dumping dalam perdagangan internasional, yaitu dumping permanen, dumping predator dan dumping sporadic. Dari tiga
jenis dumping ini yang sama sekali dilarang dan tidak sesuai dengan prinsip ekonomi islam adalah dumping permanen dan dumping predator karena kedua
jenis dumping tersebut sangat jelas dapat merusak mekanisme pasar dan bertujuan untuk menyingkirkan para pesaingnya. Sedangkan dumping sporadic
itu tujuannya hanya mengatasi masalah kelebihan kapasitas saja. Dari gambaran di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana
sebenarnya klasifikasi kesesuaian masing-masing jenis dumping tersebut berdasarkan perspektif ekonomi islam, oleh karena itu penulis memberi judul
skripsi ini yaitu TINJAUAN EKONOMI SYARIAH TERHADAP PRAKTIK DUMPING DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.