34
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan karakteristik nilai-nilai sebagian besar dihubungkan dengan perilaku etis yaitu kejujuran, integritas, mematuhi janji,
loyalitas, keadilan, kepedulian kepada orang lain, menghargai orang lain, menjadi warga yang bertanggungjawab, mencapai yang terbaik, dan ketanggunggugatan
Firdaus, 2005, 38. Sejumlah besar nilai etika dalam masyarakat tidak dapat dimasukkan dalam
undang-undang karena sifat nilai tertentu yang memerlukan pertimbangan. Sebagian besar orang mendefinisikan perilaku tidak beretika sebagai perilaku yang berbeda
dari sesuatu yang seharusnya dilakukan. Masing-masing orang menentukan apa yang dianggap tidak beretika, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Penting untuk
memahami mengapa orang bertindak tidak beretika menurut kita. Terdapat penyebab orang tidak beretika atau standar etika seseorang berbeda
dari masyarakat secara keseluruhan atau seseorang memutuskan untuk bertindak semaunya yaitu : standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum, dan
seseorang memilih bertindak semaunya.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain yaitu :
Dopuch dan Simunic 1980 dan DeAngelo 1981 dalam Komalasari 2003 berargumentasi bahwa ukuran auditor berhubungan positif dengan kualitas auditor.
Economies of scale KAP yang besar akan memberikan insentif yang kuat untuk
35
mematuhi aturan SEC sebagai cara pengembangan dan pemasaran keahlian KAP tersebut. KAP diklasifikasikan menjadi dua yaitu kantor akuntan publik yang
berafiliasi dengan KAP Big Five, dan kantor akuntan publik lainnya. Auditor beroperasi dalam lingkungan yang berubah, ketika biaya keagenan tinggi, manajemen
mungkin berkeinginan pada kualitas audit yang lebih tinggi untuk menambah kredibilitas laporan, hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya pemonitoran.
Alim 2007 penelitiannya berjudul pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas auditor dengan etika editor sebagai variabel moderasi. Penelitian ini
berhasil membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Sementara itu, interaksi kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas auditor. Penelitian ini juga menemukan bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor.
Hogan 1997 menunjukkan bahwa kantor akuntan besar dapat memberikan kualitas auditor yang baik yaitu dengan mengurangi terjadinya underpricing pada saat
perusahaan melakukan penawaran perdana initial public stock offering, IPO. Hal ini disebabkan atestesi yang dilakukan auditor yang berkualitas baik akan mengurangi
asimetri informasi yang semakin besar dibandingkan auditor yang berkualitas rendah
.
Alia 2001 juga melakukan penelitian mengenai persepsi auditor terhadap kualitas audit mengungkapkan bahwa hanya pengetahuan saja yang berpengaruh
terhadap kualitas auditor, pengalaman auditor ternyata tidak banyak memberikan kontribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, berarti pengalaman tidak pula
berpengaruh terhadap kualitas auditor. Hasil penelitiannya juga menunjukkan
36
pengalaman tidak berpengaruh terhadap keahlian auditor, sehingga pengalaman tidak berpengaruh pula terhadap kualitas auditor, jumlah klien yang banyak dan jenis
perusahaan go publik atau belum go publik tidak dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas audit yang dilakukan auditor.
Sososutikno 2003 melakukan penelitian tentang hubungan tekanan anggaran
waktu dengan perilaku disfungsional serta pengaruhnya terhadap kualitas auditor. Penelitian yang dilakukan di Jokjakarta ini menyatakan tekanan anggaran waktu
memungkinkan munculnya perilaku disfungsional yang tercermin dari perilaku premature sign-off, under reporting of time, dan audit quality reduction behavior
namun perilaku disfungsional ini tidak berepengaruh terhadap kualitas auditor. Begitupun tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memiliki hubungan negatif
terhadap kualitas auditor. Sedangkan Batubara 2008 melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan studi empiris pada
Bawasko Medan. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan. 2.
Secara parsial hanya latar belakang pendidikan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan.
37
Meier dan Fuglister 1992 melakukan penelitian tentang How to improve audit quality perception of auditors and clients, dalam penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa pengalaman dalam melakukan audit mempunyai dampak yang signifikan terhadap kualitas auditor. Hasil wawancara yang dilakukan Meier dan
Fuglister 1992 terhadap auditor dan klien menunjukkan bahwa klien dan auditor setuju bahwa pelatihan dan supervisi akan meningkatkan kualitas auditor.
Tabel 2.1 Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu Peneliti
Terdahulu Judul Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
Alim 2007
Pengaruh kompetensi dan
independensi terhadap kualitas
auditor dengan etika editor sebagai
variabel moderasi Kompetensi dan
independensi sebagai variabel independen.
Kualitas auditor sebagai variabel
dependen, dan etika auditor sebagai
variabel moderasi Kompetensi
berpengaruh signifkan terhadap kualitas
auditor. Interaksi kompetensi dan etika
auditor tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas auditor.
Sososutikno 2003
Hubungan Tekanan Anggaran Waktu
Dengan Perilaku Disfungsional Serta
Pengaruhnya Terhadap Kualitas
Auditor Variabel Independen:
Tekanan Anggaran Waktu
Variabel Dependen: Kualitas Auditor
Tekanan anggaran waktu secara langsung
tidak memiliki hubungan negatif
terhadap kualitas auditor.
Meier dan Fuglister
1992 How to improve
audit quality: perception of
auditors and clients” Perception of
auditors, perceptions of clients, audit
quality Pengalaman dalam
melakukan audit mempunyai dampak
yang signifikan terhadap kualitas audit.
38 Lanjutan Tabel 2.1
Alia Ariesanti
2001 Persepsi auditor
terhadap kualitas auditor
variabel independen : Pengalaman
Variabel Dependen : Kualitas Auditor
Variabel Intervening Keahlian auditor
Pengalaman tidak berpengaruh terhadap
keahlian auditor, sehingga pengalaman
tidak berpengaruh pula terhadap kualitas
audior.
Batubara 2008
Analisis Pengaruh Latar Belakang
Pendidikan, Kecakapan
Profesional, Pendidikan
Berkelanjutan, Dan Independensi
Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan Studi Empiris Pada
Bawasko Medan. Variabel Independen:
Latar Belakang Pendidikan,
Kecakapan Profesional,
Pendidikan Berkelanjutan,
Independensi Pemeriksa.
Variabel Dependen : Kualitas Hasil
Pemeriksaan. Latar belakang
pendidikan, kecakapan profesional,
pendidikan berkelanjutan, dan
independensi pemeriksa secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan pada
Bawasko Medan.Secara parsial
hanya latar belakang pendidikan yang tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan pada
Bawasko Medan.
39
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual sebagaimana yang tergambar di atas, untuk variabel Keahlian X
1
, Independensi X
2
, Kecermatan Profesional X
3
, dan Kualitas Auditor Y berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
Per05M.Pan032008 tanggal 31 Maret 2008, menyatakan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi kualitas auditor yaitu keahlian, independensi, kecermatan
profesional, sedangkan Kepatuhan pada Kode Etik X
4
berdasarkan Permendagri Kualitas Auditor Y
Keahlian X
1
Independensi X
2
Kecermatan Profesional X
3
Kepatuhan pada Kode Etik X
4