A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Juli 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada
PPATK sebanyak 3.995 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 200 laporanhari 1 bulan = 20 hari. Pelaporan LTKM
selama bulan ini turun 9,2 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, namun naik 53,7 persen dibandingkan
dengan jumlah LTKM selama Juli 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Juli 2017 mencapai sebanyak 334.070 LTKM
atau bertambah 10,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Juli 2017 tercatat sebanyak 270.146 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 413,5 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 s.d. Juli 2017 tercatat sebanyak 322 PJK telah menyampaikan
LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 56,3 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 43,7
persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 48,7 persen,
Jawa Barat 18,4 persen, dan Jawa Timur 6,3 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 89,6 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Juli
2017 adalah perorangan, sedangkan 10,4 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah
Laki-laki 63,2 persen, dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta 32,7 persen, serta sebagian besar berada
pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,0 persen.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 s.d. Juli 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 26,2 persen LTKM saja yang
mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 73,8 persen LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 44,7 persen, Korupsi
22,3 persen, dan Perjudian 7,0 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Juli 2017
Juli-2016 Kumulatif
s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d.
Des-2016 Juni-2017
Juli-2017 Kumulatif
s.d. Juli-2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Bank
36,309 97,542
1,267 14,218
25,507 2,668
2,110 17,946
140,995 177,304
136
Ø Bank Umum
36,022 96,352
1,215 13,764
24,815 2,652
2,082 17,609
138,776 174,798
101 ¤ Bank Milik Negara
11,096 40,177
407 5,358
10,023 960
696 6,161
56,361 67,457
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
637 6,799
11,770 1,519
1,260 9,851
67,924 80,464
50 ¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614 5,984
107 977
1,975 75
61 717
8,676 17,290
24 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
39 357
580 51
43 580
3,172 5,787
13 ¤ Bank Campuran
1,157 1,876
25 273
467 47
22 300
2,643 3,800
10 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 52
454 692
16 28
337 2,219
2,506 35
Non Bank 27,615
92,042 1,333
12,867 23,161
1,734 1,885
13,948 129,151
156,766 186
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
20 230
823 60
72 689
4,150 5,238
26 Ø
Asuransi 2,939
17,592 314
1,830 3,369
173 539
2,640 23,601
26,540 30
Ø Dana Pensiun
1 13
1 2
15 16
1 Ø
Lembaga PembiayaanLeasing 1,435
36,962 310
4,819 6,324
167 174
1,510 44,796
46,231 27
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing 22,122
29,917 406
3,752 6,922
791 896
6,513 43,352
65,474 57
Ø Money RemittanceKUPU
30 4,711
256 1,902
4,756 500
166 2,121
11,588 11,618
31 Ø
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
137 25
329 947
43 37
471 1,555
1,555 12
Ø Koperasi
85 2
2 2
1 88
88 1
Ø Penyelenggara E-Money
3 5
1 6
6 1
Ø Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 2,600
27,085 48,668
4,402 3,995
31,894 270,146
334,070 322
Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Jumlah Jan 2003 s.d.
Juli-2017
Jumlah PJK Pelapor 2017
s.d. Juli- 2017
Tahun 2011-2015
Tahun 2016 Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Juli 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Juli 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,561 10,318
1,318 482
401 337
630 3,585
2 6,804
6,585 1,760
236 13
41,035
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU