146
AKIP dan Pengukuran Kinerja
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka menjalankan misi maupun
tugas pokok dan fungsi instansi tersebut. Oleh karenan itu, kinerja instansi dapat dievaluasi dengan mengevaluasi seluruh
atau sebagian dari kebijakan, program dan kegiatan- kegiatannya. Dari hasil evaluasi terhadap berbagai kegiatan,
program dan kebijakan ini diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai kinerja organisasi instansi secara
keseluruhan.
1. Evaluasi Kinerja Kegiatan dan Sasaran
Evaluasi terhadap kegiatan instansi adalah bentuk paling kecil dari evaluasi kinerja organisasi. Seluruh atau sebagian
kegiatan dapat dievaluasi menurut prioritas manajemen instansi. Tingkat pentingnya evaluasi sangat ditentukan oleh
pentingnya kegiatan itu sendiri. Jika kegiatan itu merupakan kegiatan pokok atau kegiatan utama yang merupakan ciri
organisasi instansi dalam pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan yang cukup dominan dalam rangka menjalankan
misi instansi, dapat dikatakan bahwa kegiatan itu penting. Evaluasi terhadap kegiatan dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan analisis input-proses-output
Baik input, proses maupun output semua diteliti dan dipelajari secara mendalam.
Input Output
Proses
Modul Diklatpim Tingkat III
147
b. Pendekatan analisis input-output saja.
Input dan output saja yang diteliti dan dipelajari sedangkan prosesnya merupakan ”black-box” yang
dibiarkan tidak diteliti dan diserahkan kepada pihak pelaksana bagaimana cara mencapai output tersebut.
Penggunaan pendekatan pertama akan dapat memberikan rekomendasi atau feed back tentang berbagai hal baik
peningkatan hasil output maupun prosesnya. Akan tetapi pendekatan yang kedua, mungkin masih menyisakan
berbagai pertanyaan
tentang bagaimana
caranya meningkatkan
kinerja dengan
memperbaiki proses
pelayananproduksi yang dilakukan. Walaupun demikian, pendekatan yang kedua lebih mengutungkan dipandang dari
sisi biaya evaluasi, tentulah lebih murah. Bagi unit instansi pemerintah pelaksana kegiatan evaluasi
dengan pendekatan pertama dilakukan secara lebih sering dan teratur misalnya, setiap triwulan atau semester
disesuaikan dengan pola monitoring kinerja. Sedangkan pendekatan kedua dilakukan dalam waktu yang agak lama,
misalnya setahun sekali atau dua tahun sekali. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan secara reguler sangat
mengandalkan sistem pengumpulan data internal yang digunakan dalam memantau monitoring kegiatan.
Input Output
Proses
148
AKIP dan Pengukuran Kinerja
2. Evaluasi Program dan Kebijakan