Evaluasi Kinerja Materi Diklatpim Tingkat III Lengkap | Edukasi PPKn AKIPPim3

32 AKIP dan Pengukuran Kinerja dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakanprogramkegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.” Pada PP No. 212004 disebutkan pada Pasal 8 ayat 1: “Dalam rangka penerapan anggaran berbasis kinerja, Kementerian NegaraLembaga melaksanakan pengukuran kinerja.” Pada penjelasannya disebutkan: “Dalam rangka pelaksanaan pengukuran kinerja ditetapkan sasaran danatau standar kinerja program dan kegiatan di lingkungan Kementerian NegaraLembaga.”

C. Evaluasi Kinerja

Dalam SAKIP disebutkan bahwa berdasarkan hasil-hasil perhitungan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK, dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal- hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan programkegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan Modul Diklatpim Tingkat III 33 memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.” Dalam Penjelasan UU No. 25 Tahun 2004 disebutkan di Bab Umum butir 3. Proses Perencanaan disebutkan: “Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan input, keluaran output, hasil result, manfaat benefit dan dampak impact. Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Kementerian Lembaga, baik Pusat maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek pembangunan, KementerianLembaga, baik Pusat maupun Daerah, mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana.” Pada PP No. 202004 Pasal 10 disebutkan bahwa: a. Kementerian NegaraLembaga melakukan evaluasi kinerja program paling sedikit 1 satu kali dalam 5 lima tahun berdasarkan sasaran danatau standar kinerja yang telah ditetapkan. 34 AKIP dan Pengukuran Kinerja b. Perubahan terhadap program Kementerian NegaraLembaga didasarkan atas usulan MenteriPimpinan Lembaga setelah dilakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dan harus mendapat persetujuan dari Menteri Perencanaan setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. Pada PP No. 212004, Pasal 8 disebutkan bahwa: a. Dalam rangka penerapan anggaran berbasis kinerja, Kementerian NegaraLembaga melaksanakan pengukuran kinerja. b. Kementerian NegaraLembaga melakukan evaluasi kinerja kegiatan satuan kerja Kementerian NegaraLembaga setiap tahun berdasarkan sasaran danatau standar kinerja kegiatan yang telah ditetapkan sebagai umpan balik bagi penyusunan RKA-KL tahun berikutnya. c. Kementerian NegaraLembaga melakukan evaluasi kinerja program sekurang-kurangnya sekali dalam 5 lima tahun berdasarkan sasaran danatau standar kinerja yang telah ditetapkan. Pada penjelasan Pasal 8 ayat 2 disebutkan bahwa “Evaluasi dalam ayat ini diartikan sebagai penilaian atas relevansi dan efektifitas, serta konsistensi program danatau kegiatan terhadap tujuan kebijakan.” Modul Diklatpim Tingkat III 35

D. Rencana Kerja Pemerintah RKP