Evaluasi dari Pelanggan Eksternal

142 AKIP dan Pengukuran Kinerja

2. Evaluasi mandiri self-evaluation

3. Evaluasi manajemen

4. Evaluasi senior manajemen

5. Evaluasi dari pelanggan eksternal Jika kelima evaluasi tersebut di atas dilakukan semua maka evaluasi tersebut sering disebut evaluasi 360 atau evaluasi yang sudah sangat lengkap.

1. Evaluasi antar unit intenal peer evaluation

Seluruh unit organisasi melakukan evaluasi kinerjanya, dengan cara melakukan evaluasi antara unit organisasi yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya peer. Evaluasi yang dilakukan misalnya meliputi evaluasi terhadap kualitas pelayanan, kualitas teknisprofesionalisme, partisipasi, semangat kelompok dan peningkatan kegiatan. Setiap hal yang dievaluasi diberikan nilai 1 sampai dengan 10. Nilai 1 menunjukkan hal yang paling buruk dan nilai 10 menunjukkan hal yang terbaik.

2. Evaluasi mandiri self-evaluation

Setiap unit organisasi melakukan sendiri evaluasi terhadap kinerjanya dengan menggunakan alat dan penilaian yang sama dengan yang digunakan dalam kegiatan evaluasi antar unit organisasi.

3. Evaluasi manajemen

Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh tim yang dapat terdiri dari pimpinan eksekutif, manajer umum dan manajer fungsional lainnya. Mereka diminta untuk memberikan Modul Diklatpim Tingkat III 143 umpan balik atas kinerja yang menjadi tanggung jawabnya. Evaluasi dilakukan terhadap beberapa hal misalnya adalah output pelayanan, kualitas pelayanan, dan umpan balik dari penerima pelayanan, kualitas profesional, manajemen sumber daya, pengembangan staf, manajemen keuangan, manajemen aset dan lingkungan, perencanaan strategis, hubungan eksternal dan tingkat pencapaian kinerja tertentu.

4. Evaluasi senior manajemen

Unit-unit organisasi harus melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik atas kinerja para senior manajer, termasuk di dalamnya adalah para pimpinan tertinggi dan manajer lainnya. Evaluasi terutama ditujukan kepada masalah kepemimpinan, perencanaan strategis, dukungan dan gaya manajemen, komunikasi, semangat kelompok, dan hubungan eksternal. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mendapat gambaran antisipasi dan kepuasan dukungan manajemen.

5. Evaluasi dari Pelanggan Eksternal

Evaluasi ini dapat dilakukan untuk mengetahui apakah pelayanan suatu instansi pemerintah atau unit kerja instansi pemerintah tertentu telah memenuhi kebutuhan dan harapan pihak yang dilayani. Metode-metode survei kepuasan pelanggan atau survei terhadap target-group program sangat bermanfaat untuk memberikan umpan balik yang baik. Evaluasi kinerja adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan data dan informasi yang objektif mengenai 144 AKIP dan Pengukuran Kinerja realisasi hasil, manfaat dan dampak yang diperoleh dari hasil pengukuran kinerja kegiatan, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi proses pengambilan keputusan dan penyempurnaan kegiatan berikutnya. Fungsi dan Manfaat Evaluasi Kinerja Evaluasi memerankan berbagai fungsi, yaitu: 1. Memberi informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, program dan kegiatan, yaitu mengenai seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dicapai. Dengan evaluasi dapat diungkapkan mengenai pencapaian suatu tujuan, sasaran dan target tertentu. 2. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target. 3. Memberi sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan, termasuk perumusan masalah dan rekomendasinya. Informasi mengenai tidak memadainya suatu kinerja kebijakan, program dan kegiatan memberikan kontribusi bagi perumusan ulang kebijakan, program dan kegiatan. Evaluasi dapat pula menyumbangkan rekomendasi bagi pendefinisian alternatif kebijakan, yang bermanfaat untuk mengganti kebijakan yang berlaku dengan alternatif kebijakan yang lain. Modul Diklatpim Tingkat III 145 4. Evaluasi memiliki tujuan pokok melihat seberapa besar kesenjangan antara pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan harapan atau rencana yang sudah ditetapkan. Jadi evaluasi bukan untuk mencari-cari kekurangan atau kesalahan. Langkah selanjutnya adalah bagaimana mengurangi dan menutup kesenjangan tersebut. Karenanya fungsi evaluasi dapat dikategorikan dalam dua hal, yaitu: a. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi. b. Memberikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan manfaat evaluasi itu sendiri dapat berupa keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh seperti: 1. manfaat untuk perbaikan perencanaan, strategi, kebijakan; 2. manfaat untuk pengambilan keputusan; 3. manfaat untuk tujuan pengendalian programkegiatan; 4. manfaat untuk perbaikan input, proses dan output, perbaikan tatanan atau sistem dan prosedur. Langkah-Langkah Evaluasi kinerja instansi pemerintah merupakan tugas dari berbagai pihak di berbagai organisasi instansi pemerintah. Evaluasi kinerja instansi dapat dilakukan dengan mengevaluasi: 1. kegiatan dan sasaran 2. program dan kebijakan Hal ini diasumsikan bahwa setiap instansi pemerintah mempunyai kebijakan-kebijakan, program-program dan 146 AKIP dan Pengukuran Kinerja kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka menjalankan misi maupun tugas pokok dan fungsi instansi tersebut. Oleh karenan itu, kinerja instansi dapat dievaluasi dengan mengevaluasi seluruh atau sebagian dari kebijakan, program dan kegiatan- kegiatannya. Dari hasil evaluasi terhadap berbagai kegiatan, program dan kebijakan ini diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai kinerja organisasi instansi secara keseluruhan.

1. Evaluasi Kinerja Kegiatan dan Sasaran