164
AKIP dan Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas kinerja yang perlu diungkapkan dalam LAKIP meliputi:
1. Indikator
Kinerja yang
dipakai beserta
penjelasannya
Penjelasan yang perlu disertakan adalah sebagai berikut:
a.
Indikator kinerja yang dipakai
b.
Cara penghitungan dan cara perolehan data
c.
Pengembangan indikator antara dan penetapan kriterianya
d.
Penetapan target capaian masing indikator kinerja kegiatan
Penjelasan ini sangat penting, terutama jika suatu indikator tertentu belum dikenal luas atau baru
digunakan pada tahun yang dilaporkan. Jika pengungkapan dan penyajian indikator kinerja yang
dipakai dipandang perlu lagi untuk menjelaskan cara- cara perhitungan dan interpretasinya, maka lebih baik
dipaparkan penjelasan setiap indikator yang cara perhitungannya cukup rumit dan memang memerlukan
penjelasan. Atau dapat ditempuh jalan dengan tabel di atas ditambah satu kolom lagi, yaitu kolom keterangan.
Penguraian dengan tabel secara menyeluruh dapat diikuti petunjuk seperti pada Pedoman Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu tabel PPS, dan PKK. Jika cukup panjang dapat disajikan
dalam Lampiran laporan.
Modul Diklatpim Tingkat III
165
2. Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah
Dalam pengukuran
kinerja instansi
pemerintah hendaknya dilakukan beberapa cara pengukuran, jika
mungkin dan hal ini meliputi: a.
Pembandingan dengan
tingkat kinerja
yang direncanakan;
b. Pembandingan dengan tingkat kinerja tahun lalu;
c. Pembandingan dengan sasaran yang ingin dicapai
dalam satu periode jangka menengah misalnya, lima tahun;
d. Pembandingan dengan unit organisasiinstansi
sejenis bila mungkin. Dalam pengukuran kinerja ini hendaknya juga
dilakukan analisis-analisis terhadap gap atau perbedaan yang ada dan menjelaskan hubungan sebab akibat
perbedaan tersebut. Sebab-sebab terjadinya perbedaan antara tingkat kinerja nyata dengan tingkat kinerja yang
diinginkan, akan dapat berguna melakukan tindakan- tindakan yang perlu. Sedangkan jika tidak terdapat
perbedaan atara kinerja yang direncanakan dengan tingkat kinerja nyata, harus diperluas pengukuran
dengan pembandingan keadaan kinerja tahun lalu, atau pembandingan dengan organisasi lain. Jika dari cara
pengukuran di atas juga masih tidak dijumpai perbedaan-perbedaannya, perlu dianalisis keberadaan
pencapaian sasaran dan menjelaskan manfaat dan
166
AKIP dan Pengukuran Kinerja
dampak baik yang negatif maupun posit dari keberhasilan itu.
Penyajian informasi pengukuran kinerja instansi disarankan memakai metode yang memfokuskan pada
pencapaian sasaran melalui pelaksanaan aktivitas ataupun program. Pendekatan ini lebih disarankan
mengingat keunggulan “activity based management” juga dapat dipakai dalam manejemen kinerja yang
antara lain termasuk pengukuran kinerja. Oleh karena itu analisisnyapun berdasarkan capaian sasaran dalam
suatu tujuan dengan melihat capaian aktivitas instansi. Penyajian pengukuran kinerja ini dapat dilakukan
dengan bentuk tabel seperti di bawah ini untuk menerangkan mengenai programkegiatan apa yang
diukur, indikator yang dipakai dan capaian yang dibandingkan dengan rencana.
Analisis kinerja disajikan secara naratif dan disajikan tidak jauh dari penyajian tabel pengukuran di atas,
sehingga pembaca laporan langsung dapat menangkap penjelasan-penjelasan, argumentasi, hubungan sebab-
No Sasaran Indikator
Kinerja Satuan Target
Realisasi
1 1
2 1
2 2
Modul Diklatpim Tingkat III
167 akibat dan fakta lain mengapa terjadi demikian.
Selanjutnya Lampiran Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK dari LAKIP ini dapat memberikan gambaran
rinci tentang capaian kinerja program dan kegiatan- kegiatan yang terkait dengan setiap sasaran stratejik di
atas.
3. Evaluasi Kinerja