Piutang usaha Catatan 6b Trade receivables Note 6b

PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 97 35. PERJANJIAN SIGNIFIKAN Lanjutan 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS Continued Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, JV Company masih dalam tahap pengembangan dan belum beroperasi secara komersial. As of December 31, 2013 and 2012, the JV Company still in the development stage and has not yet started its commercial operations. b Pada tanggal 15 Januari 2005, PT Bakrie Pasaman Plantations “BPP”, Entitas Anak, mengadakan kesepakatan bersama tentang pelaksanaan konversi lahan perkebunan sawit dengan Koperasi Plasma Nagari Parit “KPNP”. b On January 15, 2005, PT Bakrie Pasaman Plantations “BPP”, a Subsidiary, entered into an agreement with Koperasi Plasma Nagari Parit “KPNP” regarding Palm oil plantation conversion. Sehubungan dengan kesepakatan bersama tersebut, BPP menyetujui untuk: According to the agreement, BPP agreed to: - Menyerahkan kebun yang akan dikonversi seluas 250,60 hektar kepada KPNP sesuai dengan hasil pengukuran Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Barat; - Transfer the 250.60 hectares plantations that will be converted to KPNP in accordance with the measurement by the Regional Office of West Sumatera Land Agency; - Pembagian hasil dihitung dari hasil neto panen Tandan Buah Segar “TBS” setiap bulannya setelah dipotong 30 oleh BPP yang disisihkan untuk cicilan kredit; - The distribution of return is calculated under monthly net yield crops of Fresh Fruit Bunches “FFB” after the BPP’s deduction of 30 allocated for loan installments; - BPP berkewajiban membeli hasil TBS dari KPNP. - BPP has an obligation to buy the FFB that are produced by KPNP. c Pada tanggal 14 Juni 2005, BPP, Entitas Anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pembiayaan Kebun Kelapa Sawit dengan Koperasi Unit Desa Sungai Aur I KUD SA I. c On June 14, 2005, BPP, a Subsidiary, entered into a cooperation agreement with Koperasi Unit Desa Sungai Aur I KUD SA I in regard to Palm oil plantations management, improvement and financing programs. Pada tanggal 17 Juni 2005, BPP mengadakan perjanjian yang sama dengan Koperasi Unit Desa Parit. Pada tanggal 14 Agustus 2006, BPP juga mengadakan perjanjian Kerjasama dengan Koperasi Tani “Koptan” Silawai Jaya. Luas lahan yang diikutsertakan untuk KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya masing-masing adalah seluas 4.570 hektar, 1.800 hektar dan 627 hektar. On June 17, 2005, BPP entered into a cooperation agreement with Koperasi Unit Desa Parit. On August 14, 2006, BPP also entered into a cooperation agreement with Koperasi Tani “Koptan” Silawai Jaya. The areas that are included for KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya are 4,570 hectares, 1,800 hectares and 627 hectares, respectively. Sehubungan dengan perjanjian kerjasama tersebut, BPP menyetujui untuk: In relation to the agreement, BPP agreed to: a Membeli seluruh hasil perkebunan kelapa sawit KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya. a Buy the whole yield of Palm oil plantations of KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya. b Memotong hasil penjualan TBS setelah dipotong biaya produksi sebesar 30 untuk KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya. b Deduct revenue of FFB after deductions of production cost by 30 for KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya. Perjanjian ini merupakan addendum dari perjanjian kerjasama dengan KUD Parit dan KUD SA I dengan PT Bank Nusa Nasional “BNN”, yang dimerger ke dalam PT Bank Danamon Indonesia Tbk “Bank Danamon”, pada tanggal 2 Agustus 1994 dan KUD SA I dengan BNN pada tanggal 22 Pebruari 1995. Sehubungan dengan adanya perjanjian kerjasama di atas, maka perjanjian kerjasama sebelumnya tidak berlaku lagi. This agreement is an addendum to the cooperative agreement between KUD Parit and KUD SA I and PT Bank Nusa Nasional “BNN”, which merged into PT Bank Danamon Indonesia Tbk “Bank Danamon”, on August 2, 1994 and KUD SA I and BNN on February 22, 1995. In respect of the above cooperation agreement, the previous agreement is no longer valid. Laporan keuangan dan administrasi proyek dilaksanakan secara terpisah oleh BPP. Administration and financial statements reporting of these projects are maintained separately by BPP. PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 98 35. PERJANJIAN SIGNIFIKAN Lanjutan 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS Continued d Pada tanggal 13 September 2000, PT Agrowiyana “AGW” telah menandatangani kesepakatan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk “BMI”, KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur untuk pengembangan 1.710,17 hektar dan 3.205,14 hektar tanaman kelapa sawit Proyek Kebun Plasma di atas lahan milik para anggota koperasi. Koperasi memperoleh pinjaman jangka panjang dari BMI dengan pagu maksimum Rp28,92 miliar dan Rp43,07 miliar masing-masing untuk KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur yang seterusnya diserahkan kepada AGW yang bertindak sebagai pelaksana proyek dan penjamin fasilitas pembiayaan. Pada tahun 2010, liabilitas atas fasilitas pembiayaan yang diperoleh KUD Suka Makmur dan KUD Swakarsa telah berakhir. d On September 13, 2000, PT Agrowiyana “AGW” entered into an agreement with PT Bank Muamalat Indonesia Tbk “BMI”, KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur, to develop 1,710.17 hectares and 3,205.14 hectares, respectively, of palm oil plantations Plasma Estate Projects in the areas owned by the members of the cooperatives. The cooperatives obtained long-term loans from BMI amounting to Rp28.92 billion and Rp43.07 billion for KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur, respectively, the proceeds of which were forwarded to AGW as the developer of the projects and also as the guarantor. In 2010, the loan obtained by KUD Suka Makmur and KUD Swakarsa has been settled. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dana yang telah dicairkan dari BMI sebesar Rp71,99 miliar. sedangkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dana yang telah terpakai adalah sebesar Rp43,07 miliar dan Rp28,92 miliar masing-masing untuk KUD Suka Makmur dan KUD Swakarsa. As of December 31, 2013 and 2012, the loans facility that had been withdrawn from BMI amounted to Rp71.99 billion. Meanwhile up to December 31, 2010 and 2009, total loans used amounted to Rp43.07 billion for KUD Suka Makmur and Rp28.92 billion for KUD Swakarsa. Dalam perjanjian kredit antara AGW, anggota Koperasi Unit Desa dan BMI, AGW bertindak sebagai penjamin atas fasilitas pembiayaan dan berkewajiban untuk membeli kebun plasma apabila terjadi suatu kondisi yang menurut penilaian BMI, AGW harus mengambil alih kebun plasma, dalam rangka penyelesaian liabilitas pinjaman. In the loans agreement between AGW, cooperatives and BMI, AGW acts as the guarantor of the cooperatives’ loans and should buy back the plasma estate, when the condition according to BMI suggests that AGW has to take over the plasma estate as a settlement of the loans. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, perkiraan luas lahan yang sudah ditanami masing-masing adalah 8.252,87 hektar. Laporan keuangan dan administrasi proyek dilaksanakan secara terpisah oleh AGW. As of December 31, 2013 and 2012, approximately 8,252.87 hectares, respectively, were planted. Administration and financial statements reporting of these projects are maintained separately by AGW. Pada tahun 2010, penjaminan AGW atas utang KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur kepada BMI telah berakhir bersamaan dengan selesainya liabilitas atas fasilitas pembiayaan yang diperoleh KUD Suka Makmur dan KUD Swakarsa. In 2010, AGW’s guarantee of KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur loan from BMI has finished as the loan obtained by KUD Suka Makmur and KUD Swakarsa has been settled. e AGW ditunjuk sebagai pelaksana dan pengembang proyek atas perjanjian tanggal 10 Mei 1996 antara PT Bank Mandiri Persero Tbk, Jambi “Bank Mandiri” dengan Plasma PIR dalam rangka pengembangan 3.600 hektar kebun kelapa sawit di sekitar area kebun AGW. e AGW was appointed as the developer of the projects with regard to the agreement between PT Bank Mandiri Persero Tbk, Jambi “Bank Mandiri” and Nucleus Estate Small holder Project Plasma PIR on May 10, 1996 to develop 3,600 hectares of Palm oil plantations in an area close to AGW. Atas nama proyek, AGW mendapat pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri dengan pagu maksimum Rp24,39 miliar. Dana ini akan diteruskan ke proyek Plasma PIR sesuai dengan permintaan dari proyek yang bersangkutan dan bunga dibebankan pada proyek plasma PIR. AGW on behalf on the project, obtained a long-term loan from Bank Mandiri with a maximum credit limit of Rp24.39 billion. The funds will be transferred to the Plasma PIR projects in accordance with the requirements of the projects and the interest expense is charged to the plasma PIR projects.