Prosedur Persiapan Biji Alpukat Prosedur Ekstraksi Minyak Biji Alpukat Analisis Kadar Free Fatty Acid FFA Minyak Biji Alpukat dengan

24 Stokes. Satuan SI untuk viskositas m 2 per detik 104 St. Lebih sering digunakan centistokes cSt 1cSt =10 -2 St = 1 mm 2 s. Untuk analisa viskositas menggunakan metode tes ASTM D-445. Untuk pengukuran viskositas ini menggunakan peralatan utama yaitu viskosimeter Ostwald tube tipe kapiler, viscosimeter holder dan bath pemanas pada 37,8 o C. Termometer yang digunakan dengan ketelitian 0,02 o C dan menggunakan stop watch dengan ketelitian 0,2 detik.

3.5 Flowchart Penelitian

3.5.1 Prosedur Persiapan Biji Alpukat

Mulai Biji alpukat dikumpulkan dan dikupas kulit arinya Dicuci dan dibersihkan dengan air Dipotong-potong Dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu ± 100 o C. Diayak dengan ayakan 50 mesh Selesai Dihaluskan dengan blender Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Persiapan Biji Alpukat 25

3.5.2 Prosedur Ekstraksi Minyak Biji Alpukat

Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Ekstraksi Minyak Biji Alpukat Dirangkai peralatan ekstraksi berupa labu leher tiga, sokhlet, refluks kondensor, penangas air, termometer, hot plate, magnetic stirrer, statif dan klem Mulai Bubuk biji alpukat diumpankan ke dalam ekstraktor Ditambahkan pelarut n-heptana sesuai dengan rancangan penelitian Dipanaskan dengan suhu sesuai rancangan penelitian selama 180 menit Diperoleh ekstrak berupa campuran minyak biji alpukat dan pelarut n-heptana Selesai Apakah masih terdapat variabel lain ? Tidak Ya 26

3.5.3 Analisis Kadar Free Fatty Acid FFA Minyak Biji Alpukat dengan

Metode Tes AOCS Official Method Ca 5a-40 Gambar 3.4 Flowchart Analisis Kadar Free Fatty Acid FFA Minyak Biji Alpukat Mulai Apakah larutan berwarna merah rosa? Ya Tidak Kadar FFA dihitung Selesai Ditambahkan etanol 95 sebanyak 75 ml Minyak biji alpukat sebanyak 7,05 ± 0,05 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Campuran dikocok kuat kemudian ditambahkan indikator fenolftalein 3-5 tetes Campuran dititrasi dengan NaOH 0,25 N 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Variabel Percobaan Pada Ekstraksi Minyak Dari Biji

Alpukat Dengan Pelarut N-heptana Untuk mengekstrak minyak dari biji alpukat digunakan metode sokhletasi dengan pelarut n-heptana. Umumnya selama ini pelarut yang sering digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji-bijian yaitu heksana [2], tetapi penggunaan heksana mulai dibatasi karena isu lingkungan dan kesehatan. Menurut Conkerton [7], heptana sifatnya sama dengan heksana namun penggunaannya tidak menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Hal inilah yang melatar belakangi penggunaan pelarut n-heptana pada penelitian ini. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ekstraksi yaitu suhu, waktu, ukuran partikel, massa sampel dan jumlah pelarut. Dari faktor-faktor tersebut maka pada penelitian ini dipilih 3 variabel bebas yaitu suhu ekstraksi T, massa biji alpukat W, dan volume pelarut n-heptana V. Yield minyak biji alpukat yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan beberapa perlakuan tersesbut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.