kedalam kemasan plastik yang berukuran sama. Untuk restauran akan dijual dengan ukuran 1 kg.
4.2 Identitas Informan 1 Informan Kunci
Nama : Koad Chamdi
Umur : 40
Pendidikan Terakhir : SMA
2 Informan Utama
Nama : Muhammad Abdi
Umur : 49
Pendidikan Terakhir : SMA
3 Informan Utama
Nama : Sukma Pertiwi
Umur : 45
Pendidikan Terakhir : SMA
4 Informan Tambahan
Nama : Sutini
Umur : 35
Pendidikan Terakhir : S-1
Universitas Sumatera Utara
5 Informan Tambahan
Nama : Susi
Umur : 41
Pendidikan Terakhir : SMA
4.3 Analisa Data
Dalam sub – bab ini akan dianalisa semua data yang diperoleh dari hasil wawancara. Adapun ahsil analisa yang dilakukan adalah dengan analisa deskripif
kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informan data tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.
Dari seluruh data dan informasi yang dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam depth interview dengan informan, studi dokumentasi maupun
catatan – catatan peulis sewaktu melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian, maka dapat diberikan suatu analisa tentang Pelaksanaan Langkah – Langkah
Positioning Produk Bawang Goreng Inovatif Pada Mdn-Crispy 22 Jalan Anugrah VII Kompleks Cemara Abadi, Keluraham Sampali, Kabupatem Deli Serdang.
Berkaitan dengan hasil penelitian ini dapat dijelaskan secara keseluruhan beberapa indikasi mengenai langkah – langkah positioning yang dilakukan oleh usaha
Mdn-Crispy 22. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Perbedaan Produk Mdn-Crispy 22 dengan Produk Pesaing Sejenis
Untuk mengetahui perbedaan produk bawang goreng Mdn-Crispy 22 denganbawang goreng produksi usaha lainnya. Adapun pertanyaan mengenai
produk. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik, Pak Koad, beliau mengatakan:
“ Produk olahan kami merupakan produk olahan bawang dengan kualitas yang baik dibandingkan olahan bawang dari usaha lain karena jaminan kualitas
produknya sudah diakui oleh konsumen”
Menurut Kotler 2009 :57 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya
beli pasar.Produk secara umum daat diartikan sebagai segala sesuatu yang baik yang berwujud ataupun yang tidak berwujud yang dihasilkan oleh produsen untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Keinginan konsumen yang semakin berkembang dan terus berubah – berubah
mengikuti zaman memaksa setiap produsen untuk terus berinovasi mengikuti keiinginan konsumen agar tercipta permintaan atas produk yang diproduksi menjadi
tinggi.Selain untuk memenuhi keinginan konsumen, produsen juga harus menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan produsen lainya atau produsen
pesaing.Kemampuan produsen memproduksi produk yang mampu bersaing dengan
Universitas Sumatera Utara
produsen pesaing maka dapat menjadikan perusahaan tersebut menjadi market leader di pasar.
Hasil wawancara yang diperoleh menggambarkan bahwa sebenarnya produk olahan bawang goreng dari Mdn-Crispy 22 memiliki keunggulan dan faktor pembeda
dengan olahan bawang goreng sejenis yang diproduksi oleh produsen lainnya. Mdn- Crispy 22 memproduksi bawang goreng dengan kualitas bahan – bahan yang terbaik
dan bermutu terbukti dengan tanggapan psoitif dari konsumen dan permintaan akan produk yang stabil dan cenderung meningkat.
Perbedaan produk olahan bawang goreng yang dilakukan Mdn-crispy dengan olahan bawang goreng lainnya berfokus pada : pemilihan bahan baku yang
berkualitas, pengemasan yang inovatif dan menarik, variasi rasa bawang goreng yang beraneka ragam. Mdn-Crispy 22 sejak didirikan hingga saat ini telah berhasil
menjadi market leader untuk penjualan bawang goreng olahan di daerah Sumatera Utara.
4.3.2 Standar Baku Pengelolaan Produk
Untuk mengetahui standar pengelolaan produk.Adapun pertanyaan mengenaiproduk. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik, Pak Koad,
beliaumengatakan:
“Ya ada, standar pengelolaan produk mengikuti standar pengeloaan produk yang baik, seperti pengontrolan kualitas bahan baku, menjaga kebersihan
pelaksanaan produksi, pemilihan bahan – bahan yang alami dan halal, output yang dikemas secara baik yang untuk menjaga”
Universitas Sumatera Utara
Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Abdipegawai,beliau mengatakan:
“Ada, standar pengeloaan produk dimulai dilaksanakan secara terus – menerus dari mulai tahapan pemilihan bahan baku sampai penjualan produk ke
konsumen”
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan dibutuhkan suatu standar yang mengatur jalannya kegiatan usaha dan menciptakan iklim yang teratur dalam pelaksanaan
kegiataan usaha. Standar yang ada dalam setiap perusahaan dan setiap usaha bebeda – beda disesuaikan dengan budaya perusahaan dan kemampuan ataupun kapabilitas
dari perusahaan itu sendiri. Dalam pengelolaan produk sangat penting tersedianya standar yang jelas untuk memproduksi produk, agar produk yang dihasilkan dapat
menjadi produk yang baik dan terstandarisasi dengan baik. Standar yang telah disepakati dan disetujui maka harus di dibakukan dalam
bentuk peraturan yang harus dipatuhi oleh pihak – pihak yang berkepentingan dalam tahapan pengelolaan produk.Standar yang telah disepakati dan disetujui oleh suatu
usaha juga harus di standarisasi untuk mencapai nilai keobjektifitasan standar yang baik.
Hasil wawancara yang diperoleh menggambarkan bahwa Mdn-Crispy memiliki standar baku dalam pengelolaan produk, dimana standar tersebut dimulai dari yang
pertama, standar pemilihan bahan baku untuk olahan bawang goreng, dalam kegiatan pemilihan bahan baku yaitu : bawang dan bahan pendukung lainnya, Mdn-Crispy 22
memilih bahan – bahan yang terbaik dan unggulan. Seperti untuk bawang merah, Mdn- Crispy memilih bawang merah yang berasal dari pulau Samosir daerah Danau
Toba yang dipasok langsung dari Pulau Samosir.Bawang merah Samosir adalah
Universitas Sumatera Utara
bawang merah yang memiliki bentuk lebih kecil dibanding bawang varian lain, namun aromanya yang menyengat dan memiliki kandungan air yang sedikit
menjadikan bawang ini menjadi pilihan banyak orang dan ibu rumah tangga dalam urusan kuliner. Sebagai penambah cita rasa seperti cabai, udang maupun ikan teri
Medan yang khas menggunakan kualitas yang baik. Untuk mendukung standar pengeloaan produk yang dimiliki oleh Mdn-Crispy
22 maka Mdn – Crispy 22 juga terstandarisasi Halal oleh MUI dan Sertifikasi Dinas Kesehatan P. IRT No. 2031275001988.Standar dan Mutu Kemasanjuga dijaga
dengan memilih kemasan yang menarik bermutu baik untuk menjaga kualitas dari Bawang Crispy sendiri. Dengan toples yang berkualitas baik dilengkapi seal penutup
kedap udara menjadikan Bawang Crispy lebih steril dan higienis.
4.3.3 Kesalahan Dalam Pengelolaan Produk
Untuk mengetahui kesalahan dalam pengelolaan produk dan langkah – langkah yang dilakukan untuk menanggulangi kesalahan.Adapun pertanyaan mengenai
produk. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pemilik, Pak Koad, beliau mengatakan:
“Pernah, jika terjadi kesalahan maka langsung dilaksanakan penanggulangan atas kesalahan tersebut dan setelah dilaksanakan penanggulangan maka
dilaksanakan evaluasi”
Hal senada juga diutarakan oleh Ibu Tiwi pegawai, beliau mengatakan: “ Pernah, Jika terjadi kesalahan kami langsung melaksanakan perbaikan dan
langsung berkonsultasi dengan pemilik usaha”
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksaanaan kegiatan pengelolaan produk dibutuhkan pola tindakan atapun tahapan – tahapan mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan
evaluasi, dimana tahapan – tahapan tersebut dilaksanakan untuk menghindarkan terjadinya kesalahan atau kekeliruaan dalam penegeloaan produk.
Dalam mengelola produk dan setiap kegiatan pengelolaan produk, usaha ataupun perusahaan pasti pernah mengalami kesalahan yang menimbulkan kegagalan
dalam mengelola produk.Akan tetapi perusahaan ataupun usaha tidak dapat hanya berdiam diri dan membiarkan kesalahan itu terjadi sehingga dibutuhkan langkah –
langkah penanggulangan yang dapat mengantisipasi produk dan menanggulangi kesalahan.
Kesalahan – kesalahan yang terjadi dapat dibagi atas dua yaitu: kesalahan sistemik yaitu kesalahan yang terjadi yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap
tahapan –tahapan lainnya ataupun mempengaruhi elemen lainnya, yang kedua adalah kesalahan non sitemik yaitu kesalahan yang terjadi yang tidak dapat mempengaruhi
tahapan – tahapan berikutnya dan elemen – elemen lainnya. Berdasarkan hasil wawancara maka diperoleh informasi bahwa dalam kegiatan
pengeloaan produk di Mdn-Crispy 22 pernah terjadi kesalahan, hanya intensitas kesalahan yang terjadi tidak rutin dan kesalahan yang terjadi kebanyakan adalah
kesalahan non sistemik. Kesalahan – kesalahan yang terjadi pada tahapan pengeloaan produk umumnya terjadi pada kegiatan pemasakan dari bawang merah untk diolah
dijadikan bawang goreng, dimana ditemukan kesalahan yaitu bawang goreng yang gosong dan kurang matang, atas dasar keslahan tersebut pekerja yang berkonsultasi
Universitas Sumatera Utara
dengan pemilik mengambil langkah untuk menanggulangi kesalahan tersebut dengan menerapkan aturan yang mengatur besar api, kuantitas bawang yang digoreng, dan
minyak yang digunakan adalah minyak goreng dengan kuliatas terbaik dan hanya bisa digunakan sebanyak 2 kali dan bawang goreng yang gosong dan tidak sesuai
standar langsung dipisahkan atau disortir dengan yang masih baik. Dari hasil penanggulangan yang dilaksanakan oleh Mdn-Crispy 22 maka dapat
diperoleh informasi bahwa Mdn-Crispy 22 tanggap dalam menanggulangi setiap kesalahan yang terjadi terbukti dengan langkah – langkah komprehensif yang
diambil dan dilaksanakan untuk penanggulangan kesalahan.
4.3.4 Jenis – Jenis Pelayanan di Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui tentang jenis layanan yang disediakan oleh Mdn-Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai pelayanan. Dari hasil wawancara dengan
Bapak Koad selaku pemilik, Beliau mengatakan : “ Jenis – Jenis pelayanan yang tersedia adalah layanan pesan antar, pelayanan
delivery order, layanan terhadap pesanan dalam ukuran ataupun jumlah per bungkus hingga per kilogram”.
Menurut Kotler 2002:83 menyatakan bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.Produksinyadapat dikaitkan atau tidak pada satu produk fisik sehingga
pelayanan merupakan perilau produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya keinginan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan dialaksanakan oleh setiap usaha ataupun perusahaan dilaksanakan oleh perusahaan dengan memperhatikan setaip elemen yang tersedia dan jenis
produk yang dijual ataupun produk yang di tawarkan produsen kepada konsumen.Pelayanan dapat menjadi landasan utuk atau bagi konsumen untuk setia
ataupu loyal kepada perusahaan ataupun produk yang diual atau diperoduksi.Karena produksi dapat menimbulakan dampak emosional bagi konsumen untuk memutuskan
pembelian dan untuk memutuskan menjadi pelanggan tetap dari usaha tersebut. Berdasarkan hasil wawancara maka diperoleh gambaran tentang pelayanan
dari Mdn-Crispy 22 adalah sebagai berikut : pelayanan yang disediakan oleh Mdn- Crispy 22 untuk konsumen adalah layanan yang berfokus pada distribusi dan
kuantitas produk yang diminta oleh konsumen dari Mdn-Crispy terbukti dengan tersedianya layanan pesan antar dan melayani pemesanan dalam partai besar,
sedangkan untuk pemebelian langsung konsumen dapat langsung ke lokasi pembuatan sekaligus menjadi outlet penjualan.
4.3.5 Kesesuaian Kemampuan Karyawan Dengan Standar Pelayanan Yang Diterapkan Di Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui tentang kesesuian kemampuan karyawan dengan standar pelayanan yang diterapkan di Mdn-Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai
pelayanan. Dari hasil wawancara dengan Bapak Koad selaku pemilik, beliau mengatakan :
“ Karyawan yang bekerja di Mdn-Crispy 22 merupakan karyawan yang telah dilatih keterampilannya dalam memproduksi produk dan melayani konsumen”.
Universitas Sumatera Utara
Sumber Daya Manusia SDM merupaka elemen yang pendting untuk menjalankan usaha, sumber daya manusia memiliki peran sebagai leader atas seluruh
sumber daya yang tersedia dan yang dimiliki oleh perusahaan. Atas dasar tersebut dibutuhkan kualitas SDM yang baik untuk dapat mengelolah setiap sumber daya
yang ada untuk pencapain tujuan perusahaan atau kegiatan usaha. Manusia yang diperkerjakan dalam suatu perusahaan ataupun perusahaan
sering dikena dengan sebutan karyawan, karywan merupakan individu yang diperkerjakan untuk melaksanakan setiap kegiatan yang telah diatur dan
terstandarisasi.Karyawan yang baik adalah karyawan yang mengerti iklim pekerjaannya, mengerti pekerjaannya, memiliki kemampuan untuk melaksanakan
setiap tugas yang diberikan dan mampu mengantisipasi setiap masalah yang terjadi sesuai dengan level pekerjaannya.
Untuk menciptakan kualitas karyawan yang baik dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perusahaan aka diperlukan pelatihan – pelatihan keterampilan
yang dapat memebantu peningkatan kemampuan karyawan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti maka diperoleh
informasi tentang kesesuian kemampuan karyawan dengan standar pelayanan di Mdn-Crispy 22 adlah sebagai berikut : karyawan yang bekerja di Mdn-Crispy 22
merupakan karyawan yang direkrut dari masyarakat sekitar rumah pemilik usaha, dimana karywan tersebut dilatih keterampilannya untuk melaksanakan pelayanan,
mulai dari tahapan produksi bahan baku sampai penjualan produk kepada konsumen. Berdasarkan hasil wawancara juga diperoleh informasi bahwa kemampuan karyawan
Universitas Sumatera Utara
dalam hal pelayanan sudah pada level baik dan sesuai dengan standar pelayanan yang dimilki oleh Mdn-Crispy 22 yaitu: Disipli, Cepat, Sigap, dan Ramah.
4.3.6 Kegiatan Distribusi Produk Dari Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui tentang bagaimana kegiatan distribusi produk dari Mdn- Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai distribusi pelayanan. Hasil
wawancara dengan Bapak Koad selaku pemilik, beliau mengatakan : “Sejauh ini kegiatan distribusi produk dari Mdn Crispy 22 dimulai dari toko
sekaligus tempat pembuatan langsung ke distributor dan langsung mencapai konsumen”
Setelah produk diproduksi oleh perusahaan maka dilaksanakan kegiatan distribusi untuk menjangkau konsumen atau pasar dan untuk menjual produk kepada
calon konsumen ataupun pasar.Pada tahapan ini yang menjadi fokus utama pembahasan adalah distribusi produk pasca produksi. Menurut Kotler 2007 :122
saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi untuk digunakan oleh
konsumen atau pengguna bisnis. Saluran distribusi harus mengedepankan paham efisien dan efektif, dimana dengan mengedepankan pemahaman tersebut maka akan
membantu usaha untuk mencapai tujuan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti tentang kegiatan
distribusi produk diperoleh informasi bahwa Mdn-Crispy 22 menggunakan pola distribusi yang konvensional dimana produk pasca produksi langsung didistribusikan
kepada distributor dan langsung di distribusikan kepada konsumen melalui kegiatan direct selling.Mdn-Crispy 22 memilih distributor berdasarkan kredibilitas dari
Universitas Sumatera Utara
distributor itu dan kemampuan distributor menjual produk tersebut kepada konsumen. Distributor dari Mdn-Crispy 22 mulai dari distributor kecil hingga
distributor besar seperti: swalayan hingga mall – mall besar. Permintaan terhadap produk bawang goreng Mdn-Crispy 22 berjalan stabil dan cenderung meningkat
sehingga Mdn-Crispy melaksanakan kegiatan distribusi produk yang rutin kepada setiap distributornya yang disesuaikan dengan ketersediaan produk di tempat
disributor.
4.3.7 Kesulitan Dalam Mendistribusikan Produk Dari Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui kesulitan dalam mendistribusikan produk dari Mdn-Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai distribusi pelayanan. Hasil wawancara
dengan Bapak Koad selaku pemilik, beliau mengatakan : “ Ada, kesulitannya adalah armada yang kurang, cara menanggulanginya
adalah dengan mempercepat waktu pendistribusian produk untuk pencapaian ketepatan”
Distribusi merupakan tahapan penting dalam kegiatan perusahaan ataupun usaha.Distribusi produk pasca produksi memiliki peranan penting bagi kelangsungan
produk dan keeksisan dari produk itu sendiri.Dalam distribusi perusahaan diharuskan memiliki kemampuan untuk menetapkan langkah – langkah yang tepat dan akurat
untuk pencapaian tujuan usaha.Kendala ataupun kesulitan yang dihadai suatu usaha dalam mendistribusikan produknya datang dari sisi internal maupun eksternal. Dari
sisi internal kendala dapat berasal dari kebijakan yang keluarkan oleh pengambil keputusan emnyangkut distribusi dan pelayanan, serta sarana dan prasarana
Universitas Sumatera Utara
penunjang dalam distribusi, kendala yang berasal dari eksternal seperti kendala yang bersumber dari cara pendistribusian, tempat yang dituju, dan konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi tentang kesulitan yang dihadapi oleh Mdn-Crispy 22 dalam kegiatan distribusi adalah sebagai berikut: Mdn-
Crispy 22 memiliki kesulitan ataupun kekurangan dari kurangnya fasilitas transportasi untuk mendistribusikan produk sehingga mengharuskan Mdn-Crispy
harus mendistribusikan produknya lebih cepat agar sampai dengan tepat waktu dan Mdn – Crispy 22 juga mengatur sistem pemesanan agar tidak terjadi ketimpangan
dengan cara membuat database pemesanan atas bawang goreng setiap bulannya.
4.3.8 Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dari Mdn – Crispy 22
Untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap produk dari Mdn – Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai citra usaha. Hasil wawancara dengan dua
orang konsumen, konsumen pertama yaitu ibu Tini, Beliau mengatakan: “Mdn-Crispy menghasilkan bawang goreng terbaik dan selalu menjaga
kualitasnya dan pelayananya sangat baik” Seirama dengan konsumen pertama, ibu susi menyatakan bahwa :
“Mdn- Crispy22 memproduksi olahan bawang goreng yang inovatif dan dengan kualitas bahan – bahan yang digunakan adalah bahan – bahan terbaik”
Konsumen memiliki posisi terpenting dalam seluruh kegiatan usaha karena konsumen merupakan tujuan dari adanya kegiatan usaha.selain memilki posisi
penting, konsumen juga sebagai tolak ukur untuk suatu perusahaan dinyatakan berhasil dan dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain, karena
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang dapat dikatakan berhasil dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya adalah perusahaan yang mampu memilki konsumen yang banyak dan
menjadi pelanggan yang tetap. Selain melaksanakan kegiatan pembelian konsumen juga melaksanakan
kegiatan penilaian yaitu penilaian terhadap produk ataupun perusahaan itu sendiri yang disebut citra produk dan citra usaha.
Kotler2000:599 menyatakan bahwa : “image is the set beliefs, ideas,and impressions and that people hold of object” yang berarti adalah citra adalah
kepercayaan, tanggapan sesorang terhadap sesuatu benda ataupun produk. Berdasarkan pengertian diperoleh informasi bahwa penilaian produk yang dilakukan
oleh konsumen terhadap produk menghasilkan citra bagi produk itu sendiri ataupun kepada perusahaan yang memproduksi produk tersebut.Kegiatan penilaian produk
tersebut melalui tahapan evaluasi dalam diri konsumen itu sendiri yang kemudian diwujudkan melalui keputusan yang diambil oleh konsumen itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara tentang penilaian konsumen terhadap produk dari Mdn – Crispy 22 diperoleh informasi bahwa konsumen merasa puas dan
menyukai produk yang diproduksi oleh Mdn-Crispy 22 terbukti dengan pemesanan selalu stabil bahkan cenderung meningkat. Rata-rata, tiap hari dia memproduksi 30
kg bawang goreng original, 15 kg bawang teri pedas dan 10 kg bawang pedas. Harga yang ditawarkan variatif mulai dari Rp 13.000 untuk bawang original, Rp 19.000
bawang pedas dan Rp 25.000 bawang teri pedas dalam tiap kemasan 100 gr. Omset yang dicapainya pun cukup lumayan, sekitar Rp 40 juta hingga Rp 45 juta per
Universitas Sumatera Utara
bulan.Bawang goreng Crispy 22 juga telah menembus pasar luar kota, hingga ke Bandung, Yogyakarta dan Papua bahkan menjangkau hingga Malaysia. Berdasarkan
dari data tersebut diperoleh informasi bahwa konsumen sudah merespon positif terhadap produk olahan bawang goreng dari Mdn-Crispy 22 dan menjadinya bawang
goreng Mdn-Crispy 22 sebagai pilihan utama.
4.3.9 Ethos Kerja Karyawan Di Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui ethoskerja karyawan di Mdn-Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai karyawan. Hasil wawancara dengan pemilik Bapak Koad, Beliau
mengatakan: “ Karyawan memiliki disiplin yang baik, rajin, memiliki keinginan kerja yang
baikll, dan keterampilan kerja yang baik juga” Ethos berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti karakter, cara hidup,
kebiasaaan sesorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka , yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang komprehensif
mengenai tatanan. Dari pengertian diatas jika ethos digabungkan dengan kerja karyawan maka memilki pengertian yaitu kebiasaan kerja karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada. Ethos kerja yang baik dan berkualitas dari karyawan akan berdampak terhadap
hasil ataupun output yang baik dan berkualitas. Dalam menumbuh kembangkan ethos kerja karyawan yang baik diperlukan langkah – langkah yang komprehensif.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara tentang ethos kerja karyawan di Mdn-Crispy 22 diperoleh informasi bahwa karyawan di Mdn- Crispy memiliki ethos kerja yang baik,
karyawan juga memilki sikap disiplin yang baik. Dengan hasil wawancara yang tersebut maka dapat berdampak baik bagi usaha Mdn-Crispy 22 dan Mdn-Crispy 22
dapat memfokuskan melaksanakan perbaikan di bagian lainnya.
4.3.10 Pembagian Tanggung Jawab dan Hak Karyawan.
Untuk mengetahui pembagian tanggung jawab dan hak karyawan.Pertanyaan tersebut mengenai karyawan. Hasil wawancara dengan karyawan Bapak Abdi, Beliau
mengatakan : “ Pembagian tanggung jawab disesuaikan dengan kemampuan dan
keterampilan pegawai itu sendiri, dan untuk haknya dibagi sesuai dengan hasil kerja pegawai”
Senada dengan Bapak abdi, ibu tiwi mengatakan :
“ tanggung jawab dibagi sesuia kemampuan dan haknya dibagi secara seimbang”
Karyawan dalam kegiatan usaha selain harus memilik ethos kerja yang baik juga harus mendapat pembagian tanggung jawab yang jelas yang dapat membimbing
dan mengarahkan setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Tanggung jawab dan hak kerja karyawan adalah aspek yang harus diperhatikan oleh suatu usaha atau pemilik
usaha, karena dengan distribusi tanggung jawab yang baik maka akan menciptakan karyawan yang berdedikasi terhadap setiap pekerjaanya.
Pembagian tanggung jawab harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Karena jika
tanggung jawab yang diberikan tidak sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
maka akan menimbulkan kegiatan kerja yang tidak efisien dan hasil kerjanyapun tidak maksimal. Sedangkan untu pembagian hakpun harus disesuaikan dengan
tanggung jawab dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Hak karyawan yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab karyawan akan menimbulkan motivasi yang
bagi karyawan, sedangkan pemberian hak karyawan yang tidak baik akan
menjadikan beban bagi suatu usaha.
Berdasarkan hasil wawancara tentang pembagian tanggung jawab dan hak karyawan diperoleh informasi bahwa pembagian tanggung jawab dan hak kerja di
Mdn-Crispy 22 merata.
4.4 Pembahasan