Pada penelitian kualitatif yang diteliti adalah suatu situasi sosial tertentu. Sebagai tempat penelitian, peneliti mengambil lokasi penelitian pada Restoran Khas Amerika AW di Jalan
Jend. Gatot Subroto No. 30 Lantai 1 No. 58,59 Plaza Medan Fair Medan.
3.3 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak sebuah kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Oleh karena itu, untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas agar penulis dapat menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penulis menemukan
konsep – konsep antara lain:
1. Perlindungan Hukum
Menurut Hadjon, ahli hukum administrasi negara Universitas Airlangga Surabaya perlindungan hukum bagi rakyat meliputi dua hal, yakni:
a. Perlindungan Hukum Preventif, yakni bentuk perlindungan hukum dimana kepada rakyat
diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif.
b. Perlindungan Hukum Represif, yakni bentuk perlindungan hukum dimana lebih ditujukan
dalam penyelesaian sengketa.
Secara konseptual, perlindungan hukum yang diberikan bagi rakyat Indonesia merupakan implementasi atas prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia
yang bersumber pada Pancasila dan prinsip Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila.
Perlindungan hukum merupakan suatu pemberian jaminan atau kepastian bahwa seseorang akan mendapatkan apa yang telah menjadi hak dan kewajibannya, sehingga yang bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
merasa aman. Perlindungan hukum merupakan gambaran dari bekerjanya fungsi hukum untuk mewujudkan tujuan
– tujuan hukum, yakni keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum sesuai
dengan aturan hukum, baik yang bersifat represif pemaksaan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menegakkan peraturan hukum.
34
2. Bisnis
Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga secara tertutup.
Keluarga – keluarga pada saat itu menanam tanaman guna memenuhi kebutuhan makanan,
membuat pakaian sendiri, membuat rumah sendiri dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh
mereka untuk membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar.
Kemudian muncul Revolusi Industri yang membawa perubahan secara drastis dan sangat penting. Adanya mesin uap menimbulkan perubahan pada pertanian yang tadinya menggunakan
bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang digganti dengan traktor dan buldozer yang beretnaga luar biasa. Kemudian muncul pula tenga kerja yang mulai menerima upah, sehingga penghasilan
keluarga bertambah dan mereka mampu membeli barang lain yang dibuat oleh orang lain pula. Akhirnya ekonomi bertumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya pabrik
– pabrik, perdagangan besar, eceran, dan perusahaan
– perusahaan.
34
Statushukum.comperlindungan-hukum.html diakses 16 Juni 2013, Jam 15.00
Universitas Sumatera Utara
Semua manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka, dan kebutuhan ini harus dipenuhi, yaitu berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, dalam istilah populernya kebutuhan
akan sandang, pangan dan papan, mulai dari bentuk sederhana sampai bentuk yang mewah, canggih dan sangat mahal dengan segala perlengkapannya. Semua kebutuhan ini dipenuhi
melalui kegiatan bisnis. Jadi salah satu tujuan utama dari bisnis ialah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan need and wants manusia . Tujuan lain dari bisnis ialah memperoleh keuntungan,
sehingga mereka berani memikul resiko menanam modal dalam kegiatan bisnis.
35
3. Waralaba
Secara bebas dan sederhana, waralaba didefinisikan sebagai hak istimewa privilege yang terjalin dan atau diberikan oleh pemberi waralaba franchisor kepada penerima waralaba
franchise dengan sejumlah kewajiban atau pembayaran. Dalam format bisnis, pengertian waralaba adalah pengaturan binsis dengan sistem pemberian hak pemakaian nama dagang oleh
franchisor kepada pihak independen atau franchisee untuk menjual produk atau jasa sesuai dengan kesepakatan
36
. Pengertian waralaba berdasarkan PP No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba adalah hak
khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang danatau jasa yang telah terbukti berhasil dan
dapat dimanfaatkan danatau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Waralaba bukanlah suatu industri yang baru dikenal, meskipun legalitas yuridisnya baru
dikenal di Indonesia pada tahun 1997 dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun 1997 tanggal 18 Juni 1997 tentang WARALABA, dan Keputusan Menteri Perindustrian
35
Bahan bacaan compilation, mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis Oleh Marlon Sihombing, Tahun 2009 Prog. Adm bisnis FISIP USU
36
Op.Cit, hal 6
Universitas Sumatera Utara
dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 259MPPKep71997 tentang KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENDAFTARAN USAHA WARALABA
37
. Bisnis Waralaba merupakan salah satu cara untuk mempercepat meraih keuntungan, itu
sebabnya tidak mengherankan jika bisnis ini selalu mebangkitkan gairah bisnis pelakunya. Namun dibandingkan dengan waralaba dalam negeri, waralaba luar negeri cenderung lebih
disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih
bergengsi. 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Data Primer, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
lokasi penelitian yang diperoleh melalui : a.
Wawancara Mendalam Depth – Interview, yakni dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan
dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. b.
Observasi, yaitu dengan cara mengamati secara langsung dan mencatat segala gejala – gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.
2.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber ke dua atau sumber sekunder untuk
mendukung data primer. Hal ini dilakukan melalui: a.
Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku – buku ilmiah, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.
37
Op.Cit, hal 1
Universitas Sumatera Utara
b. Dokumentasi, yaitu dengan menggunakan catatan – catatan yang ada dalam lokasi
penelitian serta sumber – sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.
3.5 Informan