apabila terdapat sengketa yang mungkin timbul di kemudian hari maka dapat dipilih penyelesaian hukum sesuai dengan kehendak para pihak.
Adanya kekuatan aturan-aturan akan memberikan jaminan kepada franchisor bahwa usaha waralaba yang dimilikinya benar-benar legal. Sedangkan dari pihak franchisee, sistem waralaba
akan melindungi dari praktik monopoli.
28
Untuk mencapai keadilan yang memberikan perlindungan bagi kedua pihak maka, disamping ketentuan hukum, yang terdapat dalam
perjanjian antara franchisee dan franchisor juga diperlukan pranata hukum yang memadai untuk mengatur praktik pelaksanaan perjanjian bisnis waralaba dalam suatu negara, agar tercipta
kepastian dan perlindungan hukum bagi para pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut. Perkembangan bisnis waralaba yang semakin marak dan kompleks dalam praktiknya telah
memunculkan fenomena – fenomena baru baik dari aspek bisnis, maupun hukum, khususnya
yang menghendaki adanya pengaturan yang lebih kompherensif untuk terciptanya kepastian hukum, perlindungan hukum dan kerja sama yang saling menguntungkan, diantara franchisee
dan franchisor.
2.2 Teori Ekonomi Neo Klasik oleh William Beveridge
William mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian mengenai berbagai cara manusia untuk bekerjasama dalam upaya mendapatkan keperluan material.
29
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang didunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi
28
Ibid, hal 128
29
http:obrolanekonomi.blogspot.com201303definisi-teori-ekonomi-dan-tokoh-tokohnya.html di akses pada tanggal 24 April
2013, jam 20.30 Wib
Universitas Sumatera Utara
kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan lingkungan sosialnya.Di dalam interaksi
antar manusia dengan lingkungannya maka terjalin sebuah bentuk kerja sama yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Kerja sama sangat diperlukan agar dapat memenuhi kebutuhan masing – masing pihak,
terutama untuk mencapai tujuan bisnis. Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan. Kerja sama dapat juga
disebut sebagai sebuah kemitraan, artinya suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama.
Melalui kerja sama tersebut upaya untuk meraih kebutuhan material diharapkan dapat tercapai. Sebagaimana dikatakan dalam teori William di atas. Kebutuhan material adalah
kebutuhan berupa alat – alat yang dapat diraba, dilihat, dan mempunyai bentuk. Kebutuhan
material berwujud nyata dan dapat dinikmati langsung. Dari uraian diatas sangat jelas terlihat bahwa hukum mutlak diperlukan dalam pelaksanaan bisnis waralaba. Dimana peran hukum
dalam hal ini adalah untuk mengatur, merencanakan kegiatan bisnis, serta melindungi kepentingan pihak-pihak yang diarahkan kepada kemajuan dan kesejahteraan seluruh
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN