Data Nilai Tes Prestasi Setelah Mendapat Perlakuan

commit to user rata-rata maka dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa adalah sedang atau cukup baik. Sesudah kelas interval kelompok rata-rata terdapat 3 kelas interval yaitu kelas interval 72-75 titik tengah 73,5 dengan frekuensi 11 siswa, kelas interval 76-79 titik tengah 77,5 dengan frekuensi 1 siswa, dan kelas interval 80-83 titik tengah 81,5 dengan frekuensi 2 siswa. Karena berada diatas kelompok rata-rata maka dikatakan bahwa ketiga kelas tersebut memiliki nilai kemampuan awal baik dan baik sekali. Klasifikasi yang terjadi di sekolah pada umumnya yaitu nilai kurang lebih sedikit dari nilai rata-rata kelas, sedangkan nilai sedang biasanya paling banyak di kelas atau merupakan nilai rata-rata siswa dan nilai baik dan baik sekali biasanya sedikit jumlahnya dari tiap-tiap kelas, karena kemampuan siswa pada umumnya berada dalam rata-rata kelas.

b. Data Nilai Tes Prestasi Setelah Mendapat Perlakuan

1 Kelas Kontrol Prestasi belajar akuntansi siswa kelas kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah berupa nilai tes yang diberikan diakhir kegiatan pengajaran memiliki rentang antara 65 sampai 90, dan hasil perhitungan menunjukkan : Rata-rata M = 75,38 Modus Mo = 77 Median Me = 77,16 Standar deviasi s = 5,36 Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Kontrol Kelas interval Frekuensi kelas kontrol x i Kriteria Absolut Relatif 65-69 2 5 67 Kurang 70-74 10 25 72 Kurang commit to user 75-79 15 37,5 77 Sedang 80-84 10 25 82 Baik 85-89 2 5 87 Baik sekali 90-94 1 2,5 92 Baik sekali Jumlah 40 100 Berdasarkan distribusi frekuensi nilai prestasi belajar akuntansi siswa kelas kontrol diatas diketahui bahwa : a Terdapat 12 siswa 30 dengan nilai prestasi belajar akuntansi dibawah rata-rata, hal ini dapat diartikan bahwa nilai prestasi belajar akuntansi kurang baik b Terdapat 15 siswa 37,5 yang memiliki nilai prestasi belajar akuntansi berada pada nilai rata-rata, hal ini dapat diartikan bahwa nilai prestasi belajar akuntansi siswa kelas kontrol adalah sedang atau cukup baik. c Terdapat 13 siswa 32,5 dengan nilai prestasi belajar akuntansi diatas rata-rata, dari 13 siswa tersebut dapat dikatakan bahwa 10 siswa 25 memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik dan 3 siswa 7,5 memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik sekali. Berdasarkan data diatas secara garis besar terdapat 3 kriteria pengelompokan siswa yang berdasarkan pada nilai prestasi siswa, yaitu kurang, sedang dan baik. Sejumlah siswa kelas kontrol yang memiliki nilai prestasi kurang disebabkan beberapa alasan antara lain, siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru, siswa juga kurang aktif dalam bertanya mengenai materi yang telah disampaikan guru, serta banyak siswa yang sering tidak mengikuti pelajaran dikarenakan siswa tersebut ada kegiatan dijam pelajaran misalnya kegiatan PMR, PKS maupun PRAMUKA yang akan mengikuti lomba tingkat Karisedenan. Pada kelas kontrol selain siswa dengan nilai prestasi yang tergolong kurang, ada juga sejumlah siswa dengan nilai prestasi yang tergolong baik. Hal ini commit to user dikarenakan siswa sudah memiliki motivasi dan minat yang tinggi dalam belajar yaitu dengan memperhatikan guru saat mengajar agar lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga nilainya diatas rata-rata dan juga siswa tersebut mengikuti jam tambahan diluar jam sekolah agar lebih paham dalam pelajaran akuntansi. Klasifikasi yang terjadi di sekolah pada umumnya yaitu nilai kurang lebih sedikit dari nilai rata-rata kelas, sedangkan nilai sedang biasanya paling banyak di kelas atau merupakan nilai rata-rata siswa dan nilai baik dan baik sekali biasanya sedikit jumlahnya dari tiap-tiap kelas, karena kemampuan siswa pada umumnya berada dalam rata-rata kelas. Data distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat dalam bentuk histogram sebagai berikut : 5 10 15 67 72 77 82 87 92 Fr e k u e n si Titik tengah interval Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan gambar diagram batang diatas terdapat 6 kelas interval, dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata mean 75,38. Sebelum kelas interval kelompok rata-rata terdapat 2 kelas interval yaitu kelas interval 65-69 titik tengah 67 dengan frekuensi 2 siswa dan kelas interval 70-74 titik tengah 72 dengan frekuensi 10. Karena berada dibawah kelompok rata-rata maka dikatakan bahwa kedua kelas tersebut memiliki nilai prestasi belajar akuntansi kurang baik. Kelompok rata-rata berada pada kelas interval 75-79 titik tengah 77 dengan jumlah frekuensi 15 siswa. Karena berada pada kelompok rata- commit to user rata maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas kontrol memiliki nilai prestasi belajar akuntansi sedang atau cukup baik. Sesudah kelas interval kelompok rata-rata terdapat 3 kelas interval yaitu kelas interval 80-84 titik tengah 82 dengan frekuensi 10 siswa, kelas interval 85-89 titik tengah 87 dengan frekuensi 2 siswa dan kelas interval 90-94 titik tengah 92 dengan frekuensi 1 siswa. Karena berada diatas kelompok rata-rata maka dikatakan bahwa ketiga kelas tersebut memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik dan baik sekali. 2 Kelas Eksperimen Prestasi belajar akuntansi siswa kelas eksperimen yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share TPS berupa nilai tes yang diberikan diakhir kegiatan pengajaran memiliki rentang antara 70 sampai 90, dan hasil perhitungan menunjukkan : Rata-rata M = 78,88 Modus Mo = 77,86 Median Me = 78,3 Standar deviasi s = 5,125 Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar akuntansi siswa pada kelas eksperimen disajikan dalam tabel berikut. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Eksperimen Kelas interval Frekuensi kelas eksperimen x i Kriteria Absolut Relatif 70-73 3 7,5 71,5 Kurang 74-77 14 35 75,5 Kurang 78-81 15 37,5 79,5 Sedang 82-85 5 12,5 83,5 Baik 86-89 1 2,5 87,5 Baik sekali 90-93 2 5 91,5 Baik sekali commit to user Jumlah 40 100 Berdasarkan distribusi frekuensi nilai prestasi belajar akuntansi siswa kelas eksperimen diatas diketahui bahwa : a Terdapat 17 siswa 42,5 dengan nilai prestasi belajar akuntansi dibawah rata-rata kelas, hal ini dapat diartikan bahwa nilai prestasi belajar akuntansi kurang baik b Terdapat 15 siswa 37,5 yang memiliki nilai prestasi belajar akuntansi berada pada nilai rata-rata, hal ini dapat diartikan bahwa nilai prestasi belajar akuntansi siswa kelas eksperimen adalah sedang atau cukup baik. c Terdapat 8 siswa 20 dengan nilai prestasi belajar akuntansi diatas rata-rata kelas, dari 8 siswa tersebut dapat dikatakan bahwa 5 siswa 12,5 memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik dan 3 siswa 7,5 memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik sekali. Berdasarkan data diatas secara garis besar terdapat 3 kriteria pengelompokan siswa yang berdasarkan pada nilai prestasi belajar siswa, yaitu kurang, sedang dan baik. Sejumlah siswa kelas eksperimen yang memiliki nilai prestasi belajar kurang disebabkan beberapa alasan antara lain, siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru, siswa juga kurang aktif dalam bertanya mengenai materi yang telah disampaikan guru dan siswa umumnya kurang perhatian, kurang konsentrasi tetapi kalau nilainya jelek guru yang disalahkan serta banyak siswa yang sering tidak mengikuti pelajaran dikarenakan siswa tersebut ada kegiatan pada saat jam pelajaran atau ekstrakurikuler yang mewajibkan mereka meninggalkan pelajaran pada saat itu juga. Pada kelas eksperimen selain siswa dengan nilai prestasi tergolong kurang, ada juga sejumlah siswa dengan nilai prestasi yang tergolong baik. Hal ini dikarenakan siswa sudah memiliki motivasi dan minat belajar tinggi yang berasal dari dirinya sendiri yaitu dengan memperhatikan guru saat mengajar agar lebih mudah memahami commit to user materi yang diajarkan sehingga nilainya baik dan ada juga siswa yang mengikuti bimbingan belajar diluar jam sekolah untuk memperdalam pelajaran akuntansi. Selain itu dengan penggunaan metode mengajar yang berbeda yaitu dengan tipe Think Pair Share siswa merasa senang dan lebih bersemangat dalam menerima pelajaran daripada pembelajaran dengan metode ceramah. Klasifikasi yang terjadi di sekolah pada umumnya yaitu nilai kurang lebih sedikit dari nilai rata-rata kelas, sedangkan nilai sedang biasanya paling banyak di kelas atau merupakan nilai rata-rata siswa dan nilai baik dan baik sekali biasanya sedikit jumlahnya dari tiap-tiap kelas, karena kemampuan siswa pada umumnya berada dalam rata-rata kelas. Data distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat dalam bentuk histogram sebagai berikut : 5 10 15 71,5 75,5 79,5 83,5 87,5 91,5 F re k u e n si Titik tengah interval Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan gambar diagram batang diatas terdapat 6 kelas interval, dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata mean 78,88. Sebelum kelas interval kelompok rata-rata terdapat 2 kelas interval yaitu kelas interval 70-73 titik tengah 71,5 dengan frekuensi 3 siswa dan kelas interval 74-77 titik tengah 75,5 dengan frekuensi 14. Karena berada commit to user dibawah kelompok rata-rata maka dikatakan bahwa kedua kelas ini memiliki nilai prestasi belajar akuntansi kurang baik. Kelompok rata-rata berada pada kelas interval 78-81 titik tengah 79,5 dengan jumlah frekuensi 15 siswa, karena berada pada kelompok rata-rata maka dapat dikatakan bahwa nilai prestasi belajar akuntansi siswa adalah sedang atau cukup baik. Sesudah kelas interval kelompok rata-rata terdapat 3 kelas interval yaitu kelas interval 82-85 titik tengah 83,5 dengan frekuensi 5 siswa, kelas interval 86-89 titik tengah 87,5 dengan frekuensi 1 siswa, dan kelas interval 90-93 titik tengah 91,5 dengan frekuensi 2 siswa. Karena berada diatas kelompok rata-rata maka dikatakan bahwa ketiga kelas tersebut memiliki nilai prestasi belajar akuntansi baik dan baik sekali.

3. Pengujian Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS

0 11 188

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI KEUANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 3 SURAKARTA TA

0 29 236

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 83

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 12 104

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

9 47 79

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN PERTANYAAN PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

2 11 95

STUDI KOMPARASI METODE TEAM QUIZ DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV STUDI KOMPARASI METODE TEAM QUIZ DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011.

0 1 16

STUDI KOMPARASI METODE CERAMAH DAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Studi Komparasi Metode Ceramah Dan Metode Kooperatif tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Bela jar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas IV

0 1 15

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 1