18
Tabel 2.2 Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil
No. Bunga
Bagi Hasil 1
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus
selalu untung Penentuan besarnya resiko atau
nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
2 Besarnya persentase berdasar-kan
pada jumlah uang modal yang dipinjamkan
Besarnya rasio bagi hasil berda- sarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh 3
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimba-
ngan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi Bagi hasil tergantung pada
keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
4 Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan
ekonomi sedang “booming” Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan
5 Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agama Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil
Sumber : Bank Syariah dari Teori ke Praktik 2001; M. Syafi’i Antonio
2.2.5. Jenis dan Kegiatan Bank Syariah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan
maupun transaksi perbankan lainnya. Transaksi yang dapat ditawarkan oleh bank berbeda antara satu sama lainnya. Beberapa
bank syariah menawarkan semua produk perbankan, sebagian bank syariah hanya menawarkan produk tertentu dan seterusnya. Produk
dan jasa bank syariah yang dapat diberikan kepada masyarakat tergantung jenis bank nya. Jenis bank syariah ditinjau dari segi
fungsinya yaitu;
Universitas Sumatera Utara
19 2.2.5.1.Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah BUS adalah bank yang dalam aktivitasnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan
prinsip syariah dan melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam
yang dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan. BUS
disebut juga dengan full branch, karena tidak dibawah koordinasi bank konvensional, sehingga aktivitasnya terpisah
dari bank konvensional. BUS dapat dimiliki oleh bank konvensional, akan tetapi akitivitas dan pelaporannya
terpisah dengan induk banknya. BUS memiliki akta pendirian terpisah dari induknya, Sehingga setiap laporan yang
diterbitkan oleh bank syariah akan terpisah dengan induknya. Kegiatan BUS secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
fungsi utama yaitu; penghimpunan dana pihak ketiga atau masyarakat, penyaluran dana kepada pihak yang
membutuhkan, dan pelayanan jasa bank. 2.2.5.2.Unit Usaha Syariah
Unit usaha syariah UUS merupakan unit usaha yang dibentuk oleh bank konvensional, akan tetapi dalam
aktivitasnya menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah, serta melaksanakan kegiatan lalu lintas
Universitas Sumatera Utara
20 pembayaran. Aktivitas UUS sama seperti BUS, yaitu
penghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa perbankan lainnya. UUS adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah UU perbankan No.21 Tahun 2008.
UUS tidak berdiri sendiri, akan tetapi masih menjadi bagian dari induknya yang pada umumnya bank
konvensional. Unit usaha syariah tidak memiliki kantor pusat, karena merupakan bagian atau unit tertentu dalam struktur
organisasi bank konvensional. Namun demikian, transaksi UUS tetap dipisahkan dengan transaksi yang terjadi di bank
konvensional. UUS memberikan laporan terpisah atas aktivitas operasionalnya, meskipun pada akhirnya dilakukan
konsolidasi oleh induknya. UUS tidak memiliki akta pendirian secara terpisah dari induknya bank konvensional,
akan tetapi merupakan divisi tersendiri yang khusus melakukan transaksi perbankan sesuai syariah islam.
Beberapa contoh UUS antara lain, Bank Danamon Syariah,
Universitas Sumatera Utara
21 BII Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan Bank Permata
Syariah. 2.2.5.3.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS tidak melaksanakan
transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas pada hanya
penghimpunan dana dan penyaluran dana.
2.2.6. Prinsip-Prinsip Penyaluran Dana Bank Syariah