Sejarah Perkembangan Bank Syariah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Perkembangan Bank Syariah

Di dalam sejarah perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian penting dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktek–praktek seperti menerima titipan harta, meminjam uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Di zaman modern sekarang ini, usaha pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahantahun 1940-an, tetapi usaha ini tidak sukses. Namun demikian, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatifdimasa modern ini didirikan di Mesir pada tahun 1963 dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Dengan bantuan permodalan dari Raja Faisal Arab Saudi dan merupakan binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar. Mit Ghamr Bank dianggap berhasil memadukan manajemen perbankan Jerman dengan prinsip muamalah Islam dengan menerjemahkannya dalam produk-produk bank yang sesuai untuk daerah pedesaan yang sebagian besar orientasinya adalah industri pertanian. Namun karena persoalan politik pada tahun 1967 Bank Islam Mit Ghamr ditutup, kemudian pada tahun Universitas Sumatera Utara 61 1971 di Mesir berhasil didirikan kembali Bank Islam dengan nama Nasser Social Bank, hanya tujuannya lebih bersifat sosial daripada komersil. Kesuksesan Mit-Ghamrini memberi inspirasi bagi umat muslim diseluruh dunia, sehingga timbulah kesadaran bahwa prinsip- prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasikan dalam bisnis modern.

4.1.2 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Arifin 1999:26Pendirian bank syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober Pakto yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para ulama itu telah berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang- undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 persen. Setelah adanya Lokakarya Ulama tentang bunga bank dan perbankan di Bogor pada Agustus 1990, kemudian diikuti dengan diundangkannya UU No.71992 tentang perbankan dimana perbankanbagi hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia BMI, yang merupakan bank umum Islam pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No. 10 tahun 1998 yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka Universitas Sumatera Utara 62 cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. Peluang tersebut disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Sebagian bank mulai membuka divisi atau cabang syariah dalam institusinya, ada juga bank yang mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah. Kini perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang pesat dan menyebar ke banyak negara, berdasarkan laporan perkembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mengalami peningkatan. Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan terus membaik. Ini terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan melalui kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan dapat memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Di sisi lain, secara internasional peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari Timur Tengah ke dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka lebar. Universitas Sumatera Utara 63

4.2. Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 44 110

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2014

4 36 130

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18