pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan performance pekerja.
3.5.3. Tahapan Penentuan Waktu Baku
Dalam menentukan waktu baku, diperlukan besarnya faktor kelonggaran allowance. Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa letih fatique dan hambatan-hambatan lain yang tidak terhindarkan Sutalaksana, 2006. Ketiga hal tersebut merupakan hal yang nyata
dibutuhkan oleh pekerja dan yang selama pengukuran tidak diamati, tidak diukur, tidak dicatat ataupun tidak dihitung. Sedangkan waktu baku ditentukan
berdasarkan hasil dari langkah-langkah yang telah ditentukan di atas. Secara terperinci adalah sebagai berikut :
a. Waktu Terpilih
b. Waktu Normal Wn = Wt x Rating Factor
c. Waktu Standar
3.6. Konsep Pengupahan
Merit Pay
Kata merit pay berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti jasa, manfaat serta prestasi. Dengan demikian merit pay merupakan pembayaran imbalan
reward yang dikaitkan dengan jasa atau prestasi kerja kinerja seseorang
Universitas Sumatera Utara
maupun manfaat yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan Sumiputra, 2005. Secara sederhana konsep merit pay merupakan sistem pembayaran yang
mengaitkan imbalan reward dengan prestasi kerja performance karyawan. Implikasi dari konsep merit pay, bahwa seseorang yang memiliki kinerja yang
baik, maka akan memperoleh imbalan yang lebih tinggi begitu pula sebaliknya. Artinya, semakin tinggi kinerja yang diraih karyawan akan semakin tinggi pula
kenaikan imbalannya. Di dalam menetapkan kompensansi bagi karyawan yang tepat sebagai berikut:
1. Kompensansi harus dapat memenuhi kebutuhan minimal 2. Kompensansi harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja
3. Kompensansi harus adil 4. Kompensansi tidak boleh statis
5. Kompensansi yang diberikan harus diperhatikan Perencanaan merit pay merupakan prosedur untuk membedakan gaji yang
didasarkan kinerja yakni sistem kompensansi yang didasarkan gaji individual atau gaji yang diukur melebihi periode tertentu. Untuk pembayaran didasarkan prestasi
atau kinerja yang merupakan bagian dari sistem pembayaran regular maka para pekerja harus dievaluasi secara regular kinerjanya. performance appraisal.
Penilaian kinerja karyawan merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan manajemen agar merit pay dapat diterapkan dengan baik, sebab asumsi umum
dalam bisnis bahwa merit pay merupakan pembayaran imbalan kepada karyawan yang memiliki kinerja tinggi serta pemberian insentif untuk kelanjutan kinerja
yang baik.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Material Handling
Istilah material handling sebenarnya kurang tepat kalu diterjemahkan sekedar memindahkan bahan. Berdasarkan perumusan yang dibuat oleh American
Material Handling Society AMHS, pengertian mengenai material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan handling,
pemindahan moving, pengepakan packaging, penyimpanan storing, sekaligus pengendalian controlling dari bahan atau material dengan segala bentuknya
Sadikin, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bandar Bunder yang berlokasi di Jl. Batubara No. 19, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dari
April 2012 – Maret 2013.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah applied research. Applied research merupakan penelitian yang mendasar pada pemecahan
masalah nyata Sinulingga, 2012: 33. Pada penelitian ini dilakukan pemecahan permasalahan terhadap tingginya biaya produksi sendok dan garpu pada
PT. Bandar Bunder dengan memberikan solusi pengeliminasian non value added activity.
4.3. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer, yaitu data yang berasal dari hasil pengukuran langsung pada
objek penelitian. Data primer yang dibutuhkan antara lain: - Data aktivitas pembuatan sendok dan garpu.
Universitas Sumatera Utara