BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Nilai Aktivitas
Dari pengamatan terhadap seluruh aktivitas pada bagian produksi dan berpedoman pada kriteria suatu aktivitas yang bernilai tambah menurut Hansen
dan Mowen menghasilkan sebuah aktivitas tidak bernilai tambah yang paling banyak adalah pemindahan material. Aktivitas pemindahan material perlu
dianalisis karena aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang tidak bernilai tambah namun tidak dapat dihilangkan, melainkan diminimumkan jarak perpindahannya.
Pemindahan tersebut dikatakan tidak dapat dihilangkan, karena proses produksi pembuatan sendokgarpu menggunakan mesin yang berbeda dan berurutan
sehingga perlu dipindahkan dari mesin yang satu ke mesin berikutnya. Adapun pemindahan yang dilakukan pada PT. Bandar Bunder adalah
pemindahan bahan baku coil dari gudang bahan baku ke workcenter pemotongan coil, pemindahan potongan coil dari workcenter pemotongan coil ke workcenter
pemotongan plat, pemindahan plat dari workcenter pemotongan plat ke workcenter penggilingan I, pemindahan plat dari workcenter penggilingan I ke
workcenter penggilingan II, pemindahan plat dari workcenter penggilingan II ke workcenter penggilingan III, pemindahan plat dari workcenter penggilingan III ke
workcenter punch daun, pemindahan plat dari workcenter punch daun ke workcenter punch lekuk, pemindahan plat dari workcenter punch lekuk ke
Universitas Sumatera Utara
workcenter punch tangkai dan terbentuklah sendok, pemindahan sendok dari workcenter punch tangkai ke workcenter gerinda, pemindahan sendok dari
workcenter gerinda ke workcenter polish, pemindahan sendok dari workcenter polish ke workcenter mimis, dan yang terakhir adalah pemindahan sendok dari
workcenter mimis ke gudang produk untuk dikemas.
6.1.2. Analisis Pengalokasian Upah
Dari pengamatan, diketahui bahwa adanya sistem pengupahan yang tidak disesuaikan dengan performance, usaha yang dilakukan oleh pekerja serta tidak
transparannya pihak manajemen menentukan upah. Ada beberapa bagian aktivitas yang sederhana, tapi diberi upah yang cukup tinggi. Begitu pula sebaliknya,
beberapa aktivitas yang lebih rumit, diberikan upah kecil. Dapat dilihat seperti pekerja pada aktivitas pemotongan coil yang membutuhkan waktu 4,68 detik
dalam melakukan pekerjaannya diberi upah sebesar Rp.40, sedangkan pekerja pada aktivitas punch daun yang hanya membutuhkan waktu 2,1 detik untuk
melakukan pekerjaannya tetapi diberi upah Rp.87 dan pekerja pada aktivitas punch lekuk hanya membutuhkan waktu 2,06 detik dalam melakukan
pekerjaannya tetapi diberi upah Rp.84. Hal ini membuat para pekerja merasa diperlakukan tidak adil dalam persoalan upah.
Universitas Sumatera Utara
6.1.3. Analisis Transportasi Pemindahan Material