77
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Karateristik Responden
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang telah  diberi  skor  dan  dianalisis  secara  kuantitatif  yang  bersifat  deskriptif  dapat
dilihat  pada  tabel  4.1  bahwa  umur  responden  bervariasi  yaitu  antara  18  tahun sampai  23  tahun.  Umur  responden  dikelompokan  berdasarkan  nilai  tengah
menjadi  ≤  20  tahun  dan    20  tahun.  Jumlah  responden  terbanyak  ada  pada kelompok ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 63 orang 68,5 sementara kelompok umur
20 tahun sebesar 29 orang 31,5. Menurut  Potter  2005  umur  responden  rata
–  rata  dikategorikan  remaja tingkat  akhir.  Masa  remaja adalah  masa  mencari  identitas  diri,  adanya keinginan
untuk  dapat  diterima  oleh  teman  sebaya  dan  mulai  tertarik  oleh  lawan  jenis menyebabkan  remaja  sangat  menjaga  penampilan.  Semua  itu  sangat
mempengaruhi  pola  makan,  termasuk  pemilihan  bahan  makanan  dan  frekuensi makan.  Remaja  takut  merasa  gemuk  sehingga  menghindari  sarapan  dan  makan
siang atau hanya makan sehari sekali. Hal itu menyebabkan remaja rentan terkena penyakit gastritis.
Dilihat  dari  jenis  kelamin,  diketahui  bahwa  responden  perempuan  lebih banyak  dibandingkan  responden  laki
–  laki.  Berdasarkan  tabel  4.1  diketahui bahwa  jumlah  responden  perempuan  sebanyak  63  orang  68,5,  sedangkan
responden laki – laki berjumlah 29 orang 31,5.
Dari  92  orang  responden  ditemukan  42  orang  45,7  pernah  terkena penyakit  gastritis,  sedangkan  50  orang  54,3  responden  lainnya  menyatakan
Universitas Sumatera Utara
belum  pernah  terkena  atau  merasakan  gejala  penyakit  gastritis.  Berdasarkan tempat tinggal sebagian besar responden tinggal di kos  asrama yaitu sebanyak 50
orang 54,3. Dilihat dari data yang diperoleh bahwa dari 42 responden 45,7 yang pernah mengalami penyakit gastritis sebagian besar bertempat tinggal di kos
asrama yaitu sebanyak 26 orang 61,9. Menurut  uang  saku  responden,  dari  92  orang  uang  saku  terbanyak  ada
pada  range  Rp  500.000,00 – Rp 1.000.000,00  yaitu sebanyak 39 orang42,4.
Jika  dilihat  uang  saku  dari  responden  yang  pernah  terkena  gastritis  jumlah terbanyak  ada  pada  range  uang  saku  Rp  500.000,00
–  Rp  1.000.000,00  yaitu sebanyak 22 orang 52,4. Dari 92 orang responden tidak ditemukan responden
yang  merokok100.  Sedangkan  dalam  mengkonsumsi  alkohol  hanya  6  orang 6,5  responden  yang  meminum  alkohol  dalam  kategori  kadang
– kadang dan tiga diantaranya pernah terkena penyakit gastritis.
Jika berdasarkan konsumsi kopi responden terbanyak mengkonsumsi kopi dalam  kategori  kadang
–  kadang  yaitu  sebanyak  70  orang  76,1  sedangkan yang  sering  mengkonsumsi  kopi  sebanyak  5  orang  5,4.  Dari  70  orang  yang
mengkonsumsi  kopi  kadang –  kadang  ditemukan  29  orang  yang  pernah
mengalami  gastritis  dan  dari  5  orang  yang  sering  mengkonsumsi  kopi  semuanya pernah  menderita  penyakit  gastritis.  Menurut  penelitian  Angkow  2014  ada
hubungan  faktor  pola  makan,  faktor  merokok,  faktor  minum  alkohol  dan  faktor minum  kopi  terhadap  kejadian  penyakit  gastritis.  Hal  ini  disebabkan  karena
merokok, minum minuman beralkohol, dan meminum kopi dapat merusak lapisan perlindungan lambung.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Sediaoetama  2004  jumlah  konsumsi  kopi  yang  wajar  setiap harinya  adalah  1
–  3  gelas.  Dalam  penelitian  ini  dari  75  orang  yang mengkonsumsi  kopi  ditemukan  74  orang  98,7  mengkonsumsi  kopi  dalam
jumlah yang wajar yaitu ≤ 3 gelas dan ada 1 orang 1,3 yang mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang tidak wajar yaitu  3 gelas.
5.2 Gambaran Predisposing Factors