5.3.3  Gambaran Pola Makan
Penyakit  gastritis  diawali dengan  pola  makan  yang  tidak  teratur  sehingga asam  lambung  meningkat,  produksi  HCL  yang  berlebihan  dapat  menyebabkan
gesekan pada dinding lambung dan usus halus sehingga dapat menimbulkan nyeri pada  epigastrum.  Pola  makan  yang  terdiri  dari  jenis  makan,  jadwal  makan,  dan
frekuensi makan. Berdasarkan hasil penelitian pola makan mahasiswa FKM USU tergolong tidak memungkinkan untuk mencegah penyakit gastritis, hal ini terlihat
dari jenis makanan, jadwal makan, dan frekuensi makan.
5.3.3.1 Jenis Makanan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.11 bahwa sebagian besar  responden  yaitu  64  orang  69,6  tidak  memungkinkan  untuk  mencegah
gastritis jika dilihat dari kategori jenis makanan. Sedangkan yang memungkinkan untuk  mencegah  gastritis  jika  dilihat  dari  kategori  jenis  makanan  yaitu  28  orang
30,4. Jenis  makanan  yang  dapat  menyebabkan  penyakit  gastritis  adalah
makanan  pedas,  makanan  asam,  makanan  yang  di  goreng,  makanan  berlemak, makanan  yang menggunakan bahan penyedap  yang berlebihan.  Menurut Okviani
2011 dalam penelitiannya, mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang  sistem  pencernaan,  terutama  lambung  dan  usus  untuk  berkontraksi.
Mengonsumsi  makanan  pedas  secara  berlebihan  akan  merangsang  sistem pencernaan,  terutama  lambung  dan  usus  yang  disertai  dengan  mual  dan  muntah.
Bila kebiasaan mengonsumsi makanan pedas lebih dari satu kali dalam seminggu
Universitas Sumatera Utara
selama  minimal  enalm  bulan  dibiarkan  terus  menerus  dapat  menyebabkan  iritasi pada lambung Suparyanto, 2012
Pada penelitian ini yang sebagian besar responden adalah mahasiswa yang bertempat  tinggal  di  kos  atau  asrama  sehingga  memiliki  kebiasaan  membeli
makanan  setiap  kali  ingin  makan  di  warung  atau  kantin  terdekat.  Jenis  makanan yang disediakan di warung atau kantin rata
– rata menggunakan bahan penyedap yang  banyak,  rasa  pedas  yang  berelebihan,  dan  rasa  asam.  Menurut  peneliti
pemilihan  jenis  makanan  juga  dipengaruhi  oleh  pengetahuan  responden,  pada penelitian  ini  pengetahuan  responden  terhadap  jenis
– jenis makanan yang dapat menyebabkan gastritis tergolong kurang baik atau cukup.
5.3.3.2 Frekuensi Makan
Selain jenis makanan pola makan yang mempengaruhi terjadinya gastritis adalah  frekuensi  makan.  Pada  penelitian  ini  jika  dilihat  dari  frekuensi  makan
sebagian  besar  responden  yaitu  63  orang  68,5  tidak  memungkinkan  untuk mencegah. Frekuensi makan yang dapat memungkinkan untuk mencegah gastritis
adalah  3  kali  sehari  makan  makanan  besar  dan  2  kali  sehari  makan  makanan ringan.
Pada  saat  penelitian  peneliti  melakukan  wawancara  singkat  kepada sebagian besar responden menanyakan tentang frekuensi makan responden setiap
harinya.  Responden    yang  sebagian  besar  bertempat  tinggal  di  kos  atau  asrama dan ada beberapa yang tinggal bersama orang tua juga menyatakan bahwa mereka
jarang  sarapan  pagi.  Hal  ini  dikarenakan  tidak  sempat  karena  harus  kuliah  pagi
Universitas Sumatera Utara
dan  ada  juga  yang  disebabkan  oleh  faktor  ekonomi.  Sehingga  sebagian  besar responden frekuensi makan sehari
– harinya hanya 2 kali makan makanan besar.
5.3.3.3 Jadwal makan