3.7.3 Uji Kadar Protein, Metode Mikro-Kjeldahl AOAC, 1995
Sejumlah kecil sampel 1-2 gram ditimbang dan dimasukkan dalam labu kjeldahl. Kemudian ditambahkan 1,9 gram K2SO4, 40 mg HgO, dan 2 ml
H2SO4. Sampel dididihkan selama 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih. Sampel didinginkan dan ditambah sejumlah kecil air secara perlahan-lahan,
kemudian didinginkan kembali. Isi tabung dipindahkan ke alat destilasi dan labu dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air. Air cucian dipindahkan ke labu distilasi dan
ditambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na2S2O3. Di bawah kondensator diletakkan erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan H3BO3 dan 2 tetes indikator campuran 2
bagian merah metal 0.2 dalam alkohol dan 1 bagian metilen blue 0.2 dalam alkohol diletakkan di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam
di bawah larutan H3BO3. Isi erlenmeyer diencerkan sampai kira-kira 50 ml, kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N sampai terjadi perubahan warna. Penetapan
untuk blanko juga dilakukan dengan cara yang sama. Perhitungan kadar protein dilakukan dengan menggunakan rumus :
Ml HCL sampel – ml HCL blanco x N x 14.007 x 100
mg sampel Kadar Protein bb = N x faktor konveksi 6,25
3.7.4 Uji Karbohidrat AOAC, 1995
Uji karbohidrat dilakukan dengan dua metode yaitu metode by difference dan metode Luff Schroll. Uji karbohidrat dengan metode by difference dihitung
dengan membandingkan antara jumlah kandungan air, protein, lemak dan abu dengan 100.
Kadar N =
Universitas Sumatera Utara
Kadar karbohidrat = 100 - protein + lemak + abu + air
Metode pengukuran karbohidrat dengan metode luff Schrooll yaitu timbang sampel sebanyak 3 gram dalam Erlenmeyer. Kemudian tambahkan HCl
3 sebanyak 200 ml. hubungkan dengan kondensator selama 3 jam. Netralkan dengan NaOH 4 N. Kemudian tambahkan 1 ml asam asetat, encerkan dalam labu
ukur 250 ml, saring. Lalu pipet 10 ml kedalam erlenmeyer. Tambahkan 25 ml larutan luff dan 15 ml air didihkan selama tepat 10 menit. Setelah itu tambahkan
10 ml larutan KI 30 dan 25 ml larutan H2SO4 4 N. Gunakan larutan kanji sebagai indicator. Untuk larutan blanko gunakan 25 ml larutan luff dan 10 ml air
destilasi. Perhitungan:
1. Untuk mengetahui ml larutan tio menjadi 0,1 N = {b-a x Ntio0,1}= z ml 2. z ml larutan tio 0,1 N = y mg glukosa
3. kadar pati = {y x pengenceran x 0,95 bobot sampel}x 100 Amilosa = { x. Faktor pengenceran berat sampel mg} x
100
3.7.5 Uji Lemak, Metode Soxhlet AOAC, 1995