Penelitian yang relevan Pengajuan Hipotesis Penelitian

B. Penelitian yang relevan

Penelitian tentang pemberian insentif, program rotasi dan kinerja telah banyak dilakukan oleh sejumlah peneliti. Peneliti itu antara lain : 1 Penelitian tentang hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan di RSUP Sanglah Sanjana, 1998. Penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan yang erat dan signifikan antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja. 2 Penelitian tentang upah, insentif, tunjangan dan lingkungan kerja dengan produktifitas pegawai pada PT Naga Bhuana Aneka Piranti di Sukoharjo Ndari, 2005. Penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan yang erat dan signifikan antara faktor upah, insentif, tunjangan dan lingkungan kerja dengan produktifitas pegawai pada PT Naga Bhuana Aneka Piranti di sukoharjo. Faktor upah, insentif memiliki hubungan yang paling erat dengan produktifitas pegawai di PT Naga Bhuana Aneka Piranti di sukoharjo.3 Penelitian tentang korelasi antara persepsi perawat tentang program insentif dan program diklat dengan tingkat kinerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Orthopedi DR. R. Soeharso Surakarta Triyaningsih, 2007. Penelitian ini juga mengungkapkan hubungan yang erat dan signifikan antara program insentif dan program diklat dengan tingkat kinerja perawat di Rumah Sakit Orthopedi DR. R. Soeharso Surakarta Berdasarkan pada penelaahan studi diatas, penelitian yag akan dilakukan ini merupakan penelitian lanjutan peneliti - peneliti terdahulu.

C. Kerangka Pemikiran 1. Hubungan antara persepsi tentang pemberian insentif

dengan kinerja perawat Program insentif bagi organisasi merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawannya. Karyawan yang mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan harapan akan menunjukkan aktualisasi diri yang baik. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan merupakan suatu motivator atau semangat kerja. Motivasi kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Persepsi perawat terhadap pemberian insentif diharapkan menjadi suatu stimulus atau motivator didalam meningkatkan etos kerja, dedikasi yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja perawat.

2. Hubungan antara persepsi tentang program rotasi dengan kinerja perawat.

Rotasi dimaksudkan sebagai upaya agar tenaga kerja memperoleh kepuasan kerja semaksimal mungkin dan lebih produktif. Rotasi dapat juga menurunkan kejenuhan para karyawan sehingga akan menimbulkan motivasi baru dalam bekerja. Selain itu rotasi dapat meningkatkan prestasi kerja karena adanya persaingan yang sehat dalam lingkungan kerja. Program rotasi yang dilaksanakan diharapkan mampu memacu prestasi kerja perawat sehingga tercapai kepuasan kerja. Perawat yang memiliki kepuasan kerja yang baik akan meningkatkan kinerjanya. Pemberian insentif dan program rotasi merupakan stimulas atau pesan yang disampaikan oleh pimpinan rumah sakit. Keperawatan sebagai salah satu aset rumah sakit diharapkan mampu memberikan kinerja yang baik. Baik antara stimulus pesan atau reaksidari penerima pesan terjadilah proses komunikasi. Bagaiman perawat menginterpretasikan adanya pemberian insentif dan program rotasi di pengaruhi oleh bebrapa faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Interpretasi juga tergantung pada kemampuan seseorang utnuk mengadakan pengkategorianinformasi yang diterima, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. Interpretasi dan persepsi dari program inilah yang diharapkan dapat diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku perawat khusunya kinerjanya sebagai reaksi. Adapun kerangka pemikiran dapat dilihat dalam bagan di bawah ini: Gambar 2. Kerangka Pemikiran INSENTIF Penghargaan Aktualisasi diri Motivasi Kerja KINERJA ROTASI Kemampuan Hub. Interpersonal Stres kerja Kepuasan Kerja P E R S E P S I

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara persepsi tentang pemberian insentif dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah , setelah mengontrol pengaruh dari persepsi terhadap program rotasi. 2. Ada hubungan antara persepsi tentang program rotasi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah, setelah mengontrol pengaruh dari persepsi terhadap pemberian insentif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen. Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan adalah lokasi penelitian merupakan tempat kerja peneliti, sehingga dapat menekan waktu dan biaya dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2008

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian diskriptif analitik dengan metode penelitian surve, dengan menggunakan cara pendekatan potong lintang cross sectional.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap.

2. Populasi Sumber

Populasi sumber dalam penelitian ini adalah perawat yang telah mendapatkan insentif dan masuk program rotasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen. Jumlah populasi sumber penelitian ini adalah 123 perawat.