Definisi Kebijakan Publik Teori Kebijakan Publik

13 BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI

1. Teori Kebijakan Publik

a. Definisi Kebijakan Publik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 149, kebijakan berasal dari kata “bijak“ yang berarti: 1 selalu menggunakan akal budinya; pandai, mahir, 2 pandai bercakap-cakap, petah lidah. Sedangkan istilah kebijakan berarti: 1 Kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan. 2 Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dari pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Publik diartikan masyarakat umum, orang banyak, negara. Dengan demikian dapat dikatakan kebijakan publik adalah suatu keputusan tindakan konsep dalam suatu pekerjaan untuk kepentingan umum. Carl Friedrich dalam Budi Winarno, 2002: 16 mengartikan kebijakan sebagai suatu tindakan yang mengarah kepada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan. Menurut Anderson dalam Joko 14 Widodo, 2007: 14 elemen yang terkandung dalam kebijakan publik adalah mencakup beberapa hal berikut : 1 Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu. 2 Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat–pejabat pemerintah. 3 Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah dan bukan apa yang bermaksud akan dilakukan. 4 Kebijakan publik bersifat positif merupakan tindakan pemerintah mengenai suatu masalah tertentu dan bersifat negatif keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu. 5 Kebijakan publik positif selalu berdasarkan pada peraturan perundangan tertentu yang bersifat memaksa otoritatif. Berdasarkan pengertian dan elemen yang terkandung dalam kebijakan sebagaimana telah disebutkan, maka kebijakan publik dibuat dalam kerangka “Untuk memecahkan masalah dan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang diinginkan”. Kebijakan publik ini berkaitan dengan apa yang senyatanya dilakukan oleh pemerintah dan bukan sekedar apa yang ingin dilakukan. Nakamura dan Smallowood dalam Bambang Sunggono, 1994: 23-24 melihat kebijakan publik dalam tiga lingkungan kebijakan yaitu perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penilaian evaluasi kebijakan. Bagi mereka, suatu kebijakan publik melingkupi ketiga 15 lingkungan kebijakan itu. Dengan demikian, kebijakan publik adalah serangkaian instruksi dari para pembuat keputusan kepada pelaksanaan kebijakan yang menjelaskan tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Proses Kebijakan Publik

Dokumen yang terkait

Penanggulangan dan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi Seks Komersial Anak (ESKA)

3 69 104

IMPLEMENTASI PASAL 59 UU NO. 23 TAHUN 2002 MENGENAI PERLINDUNGAN ANAK JALANAN Implementasi Pasal 59 Uu No. 23 Tahun 2002 Mengenai Perlindungan Anak Jalanan (Studi Kasus di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2013).

0 3 15

IMPLEMENTASI HAK ANAK DALAM PENDIDIKAN BERDASARKAN UU RI NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Implementasi Hak Anak Dalam Pendidikan Berdasarkan UU RI No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus pada Keluarga Nelayan di Desa Pecangaan K

0 1 16

IMPLEMENTASI HAK ANAK DALAM PENDIDIKAN BERDASARKAN UU RI NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Implementasi Hak Anak Dalam Pendidikan Berdasarkan UU RI No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus pada Keluarga Nelayan di Desa Pecangaan K

0 0 13

UU NO 23 TAHUN 2002 PERLINDUNGAN ANAK

0 0 32

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL TERHADAP ANAK-ANAK DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Anak-anak Jalanan Banjarsari di Kota Surakarta)

0 0 119

PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN PASAL 66 UU RI NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK jo Pasal 59A UU RI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (STUDI KASUS DI YAYASAN SETARA) - Unika

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN PASAL 66 UU RI NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK jo Pasal 59A UU RI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGA

0 0 13

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN PASAL 66 UU RI NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK jo Pasal 59A UU RI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN AN

1 1 46

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK YANG MENGALAMI EKSPLOITASI SECARA EKONOMI DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN PASAL 66 UU RI NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK jo PASAL 59A UU RI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHA

0 0 10