3. Fungsi pendidikan Fungsi pendidikan merupakan sebagian fungsi komunikasi. Secara
khusus sebenarnya dalam setiap ulasan efek komunikasi maka efek pendidikan lebih diutamakan. Hal ini disebabkan karena semua
orang ingin menghindari terbentuknya suatu sikap yang negatif. Dalam periklanan hal ini demikian sangat diperhatikan dan melalui
fungsi pendidikan untuk pembentukan sikap. Setiap orang dapat meningkatkan aspek-aspek kognisinya, kemudian aspek afeksinya
dan aspek psikomotor. Fungsi pendidikan dalam komunikasi harus memberikan pilihan yang bebas dari khalayak untuk mengambil
keputusan.
4. Fungsi Ekonomi Iklan mengakibatkan orang semakin tahu tentang produk-produk
tertentu, bentuk pelayanan jasa, maupun kebutuhan serta memperluas ide-ide yang mendatangkan keuntungan finansial.
5. Fungsi Sosial Iklan juga mempunyai fungsi sosial membantu menggerakkan suatu
perubahan standar hidup tertentu yang ditentukan oleh kebutuhan manusia di seluruh dunia. Misalnya melalui iklan dapat digerakkan
bantuan keuangan, bahan-bahan makanan. Melalui publikasi iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa,
kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti tindakan pelaksanaan nyata atau tindakan sosial.
2.1.7 Strategi Komunikasi Pemasaran di Media Sosial
Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas
produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak hanya melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar melalui penetapan
Universitas Sumatera Utara
standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga mereka berusaha mempertahankan brand position dibenak konsumen melalui pemantapan strategi
komunikasi. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindarkan
perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif dan efisien
dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran. Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen pada pihak-pihak yang terkait, pemasar
kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut elemen, fungsi, atau alat tool yang terutama terdiri dari Periklanan, Sales Promotion, Public
Relations, Personal Selling, Publisitas, Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tatacara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor.
Semuanya mengkomunikasikan sesuatu kepada pelanggan. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra
perusahaan dimata konsumen. Karena itu, pemasar mesti memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan positioning
strategis yang konsisten pada konsumen.
2.1.8 Teori AIDDA
Rakhmat 1993,304-305 menyatakan bahwa A-A Procedure atau Attention to Action Procedure, sebenarnya adalah penyederhanaan dari suatu
proses disingkat dengan AIDDA, lengkapnya adalah sebagai berikut: a.
A Attention Perhatian : mahasiswa FISIP USU menyaksikan atau
menonton iklan di YouTube. b.
I Interest Minat : mahasiswa berminat untuk menonton iklan di
YouTube, dengan kata lain tidak mengabaikan iklan tersebut. c.
D Desire Hasrat : mahasiswa mempunyai hasrat untuk menerima
pesan yang disampaikan dalam iklan di YouTube. d.
D Decision Keputusan : mahasiswa mengambil keputusan apakah
menerima atau menolak pesan yang disampaikan oleh iklan di YouTube.
Universitas Sumatera Utara
e. A Action Tindakan : mahasiswa memberikan tindakan atau aksi
setelah menonton iklan di YouTube berupa tanggapan atau persepsi. Proses pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya
dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, iklan yang ada di YouTube harus mampu menarik perhatian pengguna YouTube.
Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat, yang merupakan tahap selanjutnya dari
perhatian. Setelah perhatian maka akan ada minat. Minat merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan.
Dalam hal ini, minat akan menimbulkan hasrat dalam diri pengguna YouTube untuk menonton iklan yang mereka sukai. Hasrat yaitu suatu keinginan
yang amat sangat yang menjadi alasan menonton iklan di YouTube. Kemudian dilanjutkan adanya keputusan.
Keputusan yaitu segala keputusan yang telah ditetapkan setelah dipertimbangkan. Setelah memilih iklan, responden membuat keputusan untuk
menonton iklan sesuai hasratnya. Akhirnya keputusan tersebut dilanjutkan dengan mengambil sebuah tindakan.
Dalam hal ini, peneliti membatasi tindakan yang dimaksud adalah sampai pada perubahan afektif atau sikap.
2.1.9 Persepsi