undang-undang. Perjanjian jual beli saham yang dilakukan secara diam-diam telah melanggar syarat sahnya perjanjian yaitu Pasal 1320 ayat 4 KUHPerdata.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1451 KUH Perdata, suatu perikatan atau transaksi yang dikategorikan batal demi hukum, pihak dan barangnya dipulihkan
kepada keadaan semula rechtsherstel in de vorige toestand, restitution in integrum, restitution to the original condition. Maka situasi semula harus
dikembalikan dalam arti kata, saham yang telah dijual harus dikembalikan kepada pemiliknya dan uang yang telah diterima harus dikembalika kepada pemiliknya
juga.
B. Pihak yang Bertanggung Jawab atas Penjualan Saham secara Diam-Diam
1. Penjualan yang Dilakukan oleh Pemegang Saham Secara Pribadi
Pada dasarnya anggaran dasar merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan apalagi berhubungan dengan proses jual beliperalihan hak atas suatu
saham. Kepemilikan atas suatu saham adalah hak terbesar yang dimiliki oleh seseorang ketika menguasai atas suatu barang, dalam hal ini saham yang
merupakan bagian dari barang bergerak dapat dialihkan kepemilikannya melalui cara-cara tertentu yang telah diatur melalui perundang-undangan atau kesepakatan
yang telah disepakati oleh beberapa pihak. Jual beli saham tidak dapat lepas dari ketentuan Pasal 1457 sebagai dasar
hukum jual beli dalam KUHPerdata dan Pasal 1320 KUHPerdata sebagai syarat sahnya suatu perjanjian mengingat jual beli adalah suatu perikatan yang terbentuk
dari suatu perjanjian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai mekanisme penjualan saham dalam perseroan terbatas yang bersifat tertutup, terdapat 3 tiga
Universitas Sumatera Utara
kategori yang dapat diklasifikasikan dalam mekanisme penjualan saham tersebut, yaitu:
1. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan
klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya 2.
Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan 3.
Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
jual Apabila ditinjau dari pasal 1457 KUHPerdata mengenai jual beli saham
secara diam-diam dalam perseroan terbatas, para pihak telah melakukan jual beli dimana penyerahan dilakukan akan tetapi berdasarkan syarat-syarat sahnya atas
suatu perjanjian yang didasarkan pada Pasal 1320 KUHPerdata telah melanggar ayat 3 yaitu suatu sebab yang halal. Keharusan menawarkan terlebih dahulu
kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya telah dilanggar oleh para pihak dengan demikian apabila hal ini menimbulkan
kerugian kepada pemegang saham lainnya maka terdapat langkah hukum tertentu yang dapat dilakukan untuk melindungi hak pemegang saham yang dirugikan
tersebut. Adanya keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham
dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya adalah aturan yang telah ditentukan di dalam Pasal 58 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas bahkan penawaran tersebut diberi waktu selama 30 hari. Namun ketentuan ini menjelaskan apabila di dalam anggaran dasar perseroan
Universitas Sumatera Utara
terbatas tersebut menentukan adanya keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham
lainnya, apabila tidak ada ketentuan tersebut tidak tercantum di dalam anggaran dasar maka keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham
dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya tersebut bukan merupakan suatu keharusan yang dilakukan.
Pada poin berikutnya yaitu keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan merupakan suatu persyaratan yang harus dilakukan
apabila di dalam anggaran dasar menentukan hal demikian. Pemegang saham tidak dapat melakukan jual beli saham apabila adanya suatu persyaratan tertentu
mengenai peralihan hak atas saham khususnya jual beli saham, akan tetapi apaabil di dalam anggaran dasar tidan menentukan demikian maka jual beli saham tanpa
adanya mendapat persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan adalah bukan merupakan suatu kewajiban.
Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang merupakan persyaratan yang ditentukan karena adanya perintah dari
instansi serperti adanya suatu putusan pengadilan mengenai tidak berlakunya proses peralihan hak atas saham karena terdapat kepetingan hukum khususnya
mengenai kepemillikan seseorang atas saham. Ke-2 persyaratan di atas merupakan ketentuan baku yang dituangkan di
daplam anggaran dasar perseroan terbatas yang mana pada umumnya dicantumkan. Persyaratan tersebut pun ditujukan untuk melindungi hak atas
pemegang saham lainnya agar menjaga kestabilitasan perseroan ditambah dengan
Universitas Sumatera Utara
syarat adanya perintah dari instansi tertentu khususnya dalam hal waris yang merupakan wewenang dari suatu pengadilan mengenai penentuan hak
kepemilikan waris. Akibat hukum yang ditimbulkan apabila persyaratan ke-3 diatas dilanggar
maka pastinya menimbulkan perbuatan melawan hukum. Kerugian yang muncul atas adanya perbuatan melawan hukum tersebut adalah hak-hak pemegang saham
lainnya yang telah ditentukan di dalam anggaran dasar telah terabaikan oleh satu pihak walaupun pihak tersebut merupakan pihak yang sah atas kepemilikan saham
tersebut. Organ-organ perseroan seperti RUPS, Direksi dan Komisaris yang memiliki hak penuh atas persetujuan terkait adanya peralihan hak atas suatu
saham juga terabaikan apabila pemegang saham melakukan jual beli secara diam- diam. Kerugian yang timbul bisa saja dapat mengganggu kestabilitasan perseroan
dan pada akhirnya perseroan berjalan sangat lambat. Syarat adanya persetujuan dari instansi tertentu seperti pengadilan
merupakan syarat di luar dari dituangkannya syarat dalam anggaran perseroan terbatas. Syarat ini menjadi syarat baku yang tidak dapat diabaikan dan apabila
diabaikan maka telah menghilangkan hak orang lain atas suatu kepemilikan kekayaan sehingga pelaku yang melakukan jual beli atau peralihan hak atas saham
yang bukan miliknya merupakan pelanggaran hukum dan dapat diminta pertanggung jawabannya di depan pengadilan.
Syarat-syarat dalam melakukan jual beli atas suatu saham terbagi dua bagian yaitu syarat yang tercantum dalam anggaran dasar dan syarat yang
dituangkan dalam perintah pengadilan. Syarat yang tercantum dalam anggaran
Universitas Sumatera Utara
dasar merupakan syarat yang telah disepekati oleh para pendiri perseroan mengenai tujuan dari perseroan tersebut dibentuk dan apabila di dalam perseroan
tidak mencantumkan mengenai keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya dan
keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan maka tidak ada akibat hukum yang dapat menjerat penjual saham secara diam-diam dalam
perseroan. Untuk syarat ke-3 yaitu syarat adanya perintah dari pengadilan, merupakan syarat yang memang secara ketentuannya harus diikuti dan tidak boleh
dilanggar. Adanya hak orang lain atas suatu saham memang harus dilindungi dan apalagi menyangkut dengan waris.
Perbuatan Melawan Hukum onrechtmatige daad dalam konteks perdata diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau Burgerlijk
Wetboek “BW”, dalam Buku III BW, pada bagian “Tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan demi Undang-Undang”, yang berbunyi: “Tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
Menurut Rosa Agustina, dalam menentukan suatu perbuatan dapat dikualifisir sebagai melawan hukum, diperlukan 4 syarat:
27
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku
2. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain
3. Bertentangan dengan kesusilaan
4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian
27
Rosa Agustina, Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia, 2003, hal. 117
Universitas Sumatera Utara
Disisi lain perbuatan melawan hukum harus diartikan sebagai berbuat atau tidak berbuat yang bertentangan dengan:
28
a. Hak Subyektif orang lain.
b. Kewajiban hukum pelaku.
c. Kaedah kesusilaan.
d. Kepatutan dalam masyarakat
Berdasarkan unsur-unsur diatas maka dapat disimpulkan, perbuatan pemegang saham adalah perbuatan melawan hukum dimana telah melanggar hak
subjektif hukum orang lain, dimana dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah ditentukan persyaratan dalam
penjualan saham. Syarat-syarat yang tercantum dalam undang-undang tersebut memuat hak-hak subjekif hukum orang lain yaitu hak pemegang saham untuk
ditawarkan saham terlebih dahulu sebelum dijual kepada orang lain. Dengan demikian penjual adalah pihak yang bertanggung jawab atas penjualan saham
secara diam-diam tersebut.
2. Penjualan Saham yang Dilakukan oleh Organ Perseroan