Syarat sahnya Jual Beli Para Pihak dalam Jual Beli

belum tentu barang itu menjadi milik pembeli, karena harus diikuti proses penyerahan levering benda yang tergantung kepada jenis bendanya yaitu 19 1. Benda Bergerak : Penyerahan benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyata dan kunci atas benda tersebut. 2. Piutang atas nama dan benda tak bertubuh Penyerahan akan piutang atas nama dan benda tak bertubuh lainnya dilakukan dengan sebuah akta otentik atau akta di bawah tangan. 3. Benda tidak bergerak Untuk benda tidak bergerak, penyerahannya dilakukan dengan pengumuman akan akta yang bersangkutan, di Kantor Penyimpan Hipotek Jual beli timbul menimbulkan yang mana perikatan tersebut terbentuk dari suatu perjanjian. Walaupun perikatan dapat timbul karena undang-undang akan tetapi jual beli merupakan suatu yang diadakan oleh dua belah pihak yang telaj mencapai kata kesepakatan untuk melakukan prestasi satu sama lain. Sejak terjadi kata sepakat antara para pihak atau sejak pernyataan sebelah-menyebelah bertemu yang kemudian diikuti sepakat, kesepakatan itu sudah cukup secara lisan saja, maka sejak itu perjanjian sudah dapat terbentuk. 20 a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya artinya para pihak yang membuat perjanjian telah sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok atau materi yang

2. Syarat sahnya Jual Beli

Untuk sahnya suatu perjanjian jual beli diperlukan empat syarat menurut pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu: 19 Ibid 20 R. Subekti, R. Tjitrosudibio, Kitab Undang – Undang Hukum Perdata Jakarta : Pradnya Paramita, 2003, hal. 338. Universitas Sumatera Utara diperjanjikan. Dan kesepakatan itu dianggap tidak ada apabila diberikan karena kekeliruan, kekhilafan, paksaan ataupun penipuan b. Cakap untuk membuat suatu perjanjian artinya kecakapan yang dimaksud dalam hal ini adalah bahwa para pihak telah dinyatakan dewasa oleh hukum, yakni sesuai dengan etentuan KUHPerdata, mereka yang telah berusia 21 dua puluh satu tahun, sudah atau pernah menikah. Cakap juga berarti orang yang sudah dewasa, sehat akal pikiran, dan tidak dilarang oleh suatu peraturan perundangundangan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu c. Mengenai suatu hal tertentu artinya dalam membuat perjanjian, apa yang diperjanjikan harus jelas sehingga hak dan kewajiban para pihak bisa ditetapkan d. Suatu sebab yang halal artinya suatu perjanjian harus berdasarkan sebab yang halal yang tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal 1337 Kitab Undang- undang Hukum Perdata, yaitu tidak bertentangan dengan ketertiban umum, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan tidak bertentangan dengan Undang- Undang. Dua syarat yang pertama dinamakan syarat-syarat subyektif karena mengenai orang-orangnya atau subyeknya yang mengadakan perjanjian, sedangkan dua syarat yang terakhir dinamakan syarat-syarat obyektif karena mengenai perjanjiannya sendiri atau obyek dari perbuatan hukum yang dilakukan itu. Universitas Sumatera Utara 1. Sepakat 2. Cakap 3. Untuk sesuatu hal 4. Halal

3. Para Pihak dalam Jual Beli

Pihak-pihak dalam jual beli yaitu penjual dan pembeli. Setiap perjanjian jual beli akan menimbulkan kewajiban-kewajiban dan hak-hak bagi kedua belah pihak atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian itu. 21 21 Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan Semarang : CV. Mandar maju, 1994, hal. 3. Sejalan dengan konsep Pasal 1320 KUHPerdata, syarat sahnya jual beli saham adalah para pihak yang sudah cakap hukum. terkait dengan proses jual beli saham yang dilakukan oleh individu maka pihak tersebut adalah pihak yang sudah mengemban hak dan kewajiban secara mandiri, sedangkan bagi pihak badan hukum yang menjadi pihak penjual atau pembeli adalah badan hukum yang sudah sesuai dengan ketentuan peraturang perundang-perundangan yang berlaku untuk mengemban hak dan kewajiban. Maka para pihak dalam proses jual beli saham dapat dilakukan oleh subjek hukum indvidu perseorangan atau badan hukum perseroan terbatas, yayasan, koperasi. Syarat subjek: dapat dibatalkan demi oleh pihak ke tiga di depan pengadilan Syarat objek: batal demi hukum tanpa adanya permintaan oleh pihak ke tiga di depan pengadilan Universitas Sumatera Utara

B. Undang-Undang Pengaturan Jual Beli Saham dalam Perseroan Terbatas di Indonesia