2. Keharusan mendapat Persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan
a. Persetujuan atau penolakan harus diberikan organ tubuh Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. Pasal 59 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan mengatakan bahwa Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang memerlukan persetujuan Organ
Perseroan atau penolakannya harus diberikan secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari terhitung sejak tangga l Organ Perseroan
menerima permintaan persetujuan pemindahan hak tersebut. b. Jangka waktu dilampaui, dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham
Pasal 59 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1
telah lewat dan Organ Perseroan tidak memberikan pernyataan tertulis, Organ Perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham tersebut.
c. Organ perseroan menyetujui pemindahan Pasal 59 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas Dalam hal pemindahan hak atas saham disetujui oleh Organ Perseroan, pemindahan hak harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 dan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari terhitung sejak tanggal persetujuan diberikan.
Universitas Sumatera Utara
3. Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
Pasal 57 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan hak atas
saham, yaitu: a.
Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya
b. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan;
danatau c.
Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengaturan pemindahan hak atas saham menurut UU PT tidak berhenti disitu saja. Ketika obyek sahamnya sudah menyangkut saham pengendali sehingga
pemindahan hak atas saham tersebut menyebabkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut, dari tangan yang diambil alih kepada pihak yang
mengambil alih, maka UU PT di sini menyebutnya sebagai pengambilalihan. Selain itu, pengambilalihan juga dapat terjadi dengan penyertaan atas saham-
saham yang dikeluarkan dari portefelportpolio. Prosesnya dapat dilakukan melalui direksi perseroan ataupun langsung kepada pemegang saham perseroan.
Pemindahan hak atas saham yang menyebabkan terjadinya pengambilalihan mensyaratkan:
a. Adanya persetujuan RUPS dari perseroan pengambil alih dengan kuorum
kehadiran dan keputusan 34 Pasal 125 ayat 4 UU PT, kalau yang
Universitas Sumatera Utara
mengambil alih berbentuk PT, dan kemudian menyampaikan maksudnya kepada direksi perseroan yang akan diambil alih kalau pengambilalihan
dilakukan melalui direksi b.
Kedua direksi menyusun rancangan pengambilalihan, namun tak perlu dilakukan kalau pengambilalihan langsung dari pemegang saham Pasal 125
ayat 7 UU PT. Berdasarkan penjelasannya, apabila dilakukan langsung kepada pemegang saham, maka pihak yang mengambil alih terlebih dahulu melakukan
perundingan dan kesepakatan. Namun, apabila hal tersebut tetap diatur dalam anggaran dasar perseroan, maka rancangan harus tetap dibuat.
c. Pengumuman di koran dan kepada karyawan perseroan yang mengambil alih
paling lambat 30 hari dengan demikian: secepat-cepatnya 1 hari sebelum hari pemanggilan RUPS. Terkait dengan ketentuan Pasal 127 ayat 8 UU PT yang
mewajibkan pengumuman walaupun dilakukan melalui pemegang saham, maka yang diumumkan adalah kesepakatan mengenai pengambilalihan
tersebut, walaupun demikian Pasal 125 ayat 8 tetap mensyaratkan agar memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar. Apabila dalam anggaran
dasar diatur hal yang sama, maka mau tidak mau rancangan pengambilalihan tetap dibuat dan ringkasannya diumumkan.
d. Rancangan Pengambilalihan yang telah disetujui RUPS dituangkan ke dalam
Akta Pengambilalihan yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia, sedangkan akta pengambilalihan saham yang dilakukan langsung dari
pemegang saham yang menurut Pasal 131 ayat 2 UU PT malah disebut Akta Pemindahan Hak atas Saham wajib dinyatakan dengan akta notaris dalam
Universitas Sumatera Utara
bahasa Indonesia Pasal 128 UU PT, yang nantinya akta notaris ini wajib dilampirkan untuk pelaporan kepada Menteri terkait dengan perubahan susunan
pemegang saham Pasal 131 UU PT dan perseroan yang diambil alih kemudian mengumumkan hasil pengambilalihan tersebut di koran Pasal 133
ayat 2 UU PT.
D. Bentuk dan Cara Pemindahan Hak Atas Saham 1. Dilakukan dengan Akta Pemindahan Hak