sebanyak 44 wanita di negara berkembang 10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia mengalami anemia kekurangan besi, sementara wanita hamil lebih besar
lagi, yaitu 55, hal inisebabkan perilaku makan remaja yang tidak baik. Ketidakimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan
pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada usia remaja cenderung berlanjut hingga ke dewasa, dan lansia. Sementara obesitas itu sendiri merupakan
salah satu faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, artritis, penyakit kantong empedu, beberapa jenis kanker, gangguan fungsi
pernapasan, dan berbagai gangguan kulit. Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan ada pengaruh perilaku
makan terhadap status gizi remaja.
2.7. Landasan teori
Landasan teori dalam penelitian ini mengacu pada teori aksi beralasan theory of reasoned action Fishbein dan Ajzen,1975. Teori ini menyatakan bahwa perilaku
pada umumnya mengikuti niat, seseorang berniat untuk melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu sikap positif atau negatif terhadap perilaku dan
pengaruh lingkungan sosial norma subyektif umum pada perilaku. Teori ini kemudian diadaptasi oleh Wang dalam penelitiannya yang berjudul
Social ideological influences on reported food consumption and BMI, dengan kerangka penelitian sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Theory Of Reasoned Action dalam Wang et al.
Landasan teori dalam penelitian ini dimodifikasi dari penelitian diatas sehingga didapatkan kerangka teori sebagai berikut :
HasilAkibat Perilaku
Makan SikapBody
Image Ideologi
makanan Egaliter
Materialisme Sikap
persepsi Kesehatan
Body Image
Perilaku Makan
Pentingnya kesehatan
Status Gizi
Feminitas
Gambar 2.3. Kerangka Teori pengaruh citra tubuh terhadap perilaku makan dan status gizi remaja di SMUN 1 Medan Tahun 2011.
Kerangka teori diatas menjelaskan bahwa status gizi dipengaruhi oleh perilaku makan, sedangkan perilaku makan dipengaruhi oleh pendapat tentang pentingnya
kesehatan, sedangkan pendapat tersebut dipengaruhi oleh sikap atau persepsi tentang kesehatan yang dipengaruhi oleh egaliter, materialism dan feminitas.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konsep Penelitian
Perilaku Makan Citra Tubuh
Status Gizi Remaja
Gambar 2.4. Kerangka Konsep pengaruh citra tubuh terhadap perilaku makan dan status gizi remaja di SMUN 1 Medan Tahun 2011.
Keterangan gambar : Gambar kerangka konsep diatas menjelaskan bahwa status gizi remaja putri
dipengaruhi oleh perilaku makan remaja yang meliputi keteraturan waktu makan sarapan, makan siang dan makan malam, kebiasaan pada saat makan, Alasan makan
memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosial, jenis makanan yang di makan, frekuensi makan, dan perkiraan jumlah kalori dalam
makanan, dimana perilaku makan itu terbentuk karena citra tubuh remaja itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel melalui uji statistik, yaitu menjelaskan pengaruh
citra tubuh terhadap perilaku makan dan status gizi remaja di SMAN 1 Medan tahun 2011.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMUN 1 Medan dengan pertimbangan : 1.
SMAN 1 Medan cukup menggambarkan karakteristik dari Populasi penelitian yaitu rata-rata siswa berasal dari sosial ekonomi menengah
keatas dan lokasi sekolah berada di daerah perkotaan. 2.
Dari survey pendahuluan didapatkan sekitar 8 siswi mempunyai status gizi tidak baik.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.
Universitas Sumatera Utara