Gizi pada Masa Remaja

sosial baru, dan nilai-nilai baru dalam pemilihan pemimpin, dan dalam dukungan sosial. Masa remaja menengah ditandai dengan hampir lengkapnya pertumbuhan pubertas, timbulnya ketrampilan-ketrampilan berpikir yang baru, peningkatan pengenalan terhadap datangnya masa dewasa dan keinginan untuk memapankan jarak emosional dan psikologis dengan orang tua. Masa remaja akhir ditandai dengan persiapan untuk peran sebagai seorang dewasa, termasuk klarifikasi dan tujuan pekerjaan dan internalisasi suatu sistem nilai pribadi Hurlock, 1980.

2.2.1. Gizi pada Masa Remaja

Pada masa remaja ini tumbuh kembang berlangsung pesat baik fisik maupun psikologis. Untuk mengimbangi tumbuh kembang yang pesat ini anak harus mendapat perhatian termasuk gizi yang baik. Setelah pertumbuhan yang lambat pada masa anak, maka pada masa remaja ini ditandai dengan pertumbuhan yang sangat pesat seperti halnya pada masa bayi. Selama masa remaja terjadi kenaikan tinggi badan sekitar 20 tinggi dewasa dan 50 berat dewasa. Pertumbuhan pada masa remaja ini berlangsung sekitar 5 - 7 tahun, dengan persentasi tertinggi terjadi selama 18 - 24 bulan yaitu pada masa pacu tumbuh. Umur saat dimulainya masa pubertas dan pencapaian puncak pacu tumbuh setiap individu berbeda, pada umumnya anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki. Pertumbuhan melambat setelah maturitas seksual tercapai, dan akhirnya berhenti pada anak perempuan sekitar umur 18 tahun dan laki-laki 20 tahun. Selama masa pertumbuhan ini, komposisi tubuh juga mengalami perubahan. Pada masa pra-remaja, komposisi lemak tubuh pada anak laki-laki dan perempuan Universitas Sumatera Utara relatif sama, masing-masing 15 dan 19. Tetapi pada masa remaja pertumbuhan lemak anak perempuan lebih pesat, sehingga pada waktu dewasa menjadi 22 pada perempuan 15 pada laki-laki. Untuk menilai pertumbuhan anak pada masa ini dapat dilakukan dengan mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebalnya lipatan kulit, kemudian dibandingkan dengan baku nasional. Kalau tidak ada baku nasional, dapat digunakan baku yang disepakati bersama, misalnya baku NCHS. Sejalan dengan pertumbuhan fisik yang pesat pada masa remaja, juga terjadi perkembangan emosional dan intelektual yang pesat. Terjadi peningkatan kemampuan berpikir abstrak dan imajinasi. Kegalauan emosi pada masa ini juga dapat berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak. Remaja sering kurang nyaman dengan pertumbuhannya yang pesat tersebut, sedangkan di sisi lain mereka ingin berpenampilan seperti pada umumnya teman sebayanya atau idolanya. Sehingga remaja sangat rentan terhadap gangguan makan, seperti remaja perempuan melakukan diet yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Sedangkan remaja laki-laki mengonsumsi makanan suplemen agar ototnya tumbuh seperti orang dewasa. Untuk menentukan kebutuhan zat makanan pada masa remaja agak sulit, karena pola pertumbuhan yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan dan ukuran remaja yang bervariasi. Kebutuhan kalori dan protein anak perempuan lebih rendah daripada anak laki-laki karena dipengaruhi pula oleh umur, tinggi badan, berat badan anak dan aktifitasnya. Kebutuhan akan energi pada remaja putra berusia 11-18 tahun adalah 13-23 kkalcm, sementara remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10- Universitas Sumatera Utara 19 kkalcm. Banyaknya energy yang dibutuhkan oleh remaja dapat diacu pada tabel RDA Recommended Daily Allowances, Arisman,2004

2.2.2. Masalah gizi pada remaja.