15 dan sebagainya sering ditopengkan dengan gambar raksasa, sedang untuk
perilaku yang baik, budi luhur, suka menolong, berani berkorban, dan sebagainya ditopengkan dengan seorang kesatria dan sebagainya.
Sementara ada pendapat bahwa sebenarnya manusia itu didalam kehidupannya sehari-hari tidak selalu membawakan dirinya sebagaimana
adanya, melainkan selalu menggunakan tutup muka, maksudnya adalah untuk menutupi kelemahannya atau ciri-cirinya yang khas supaya tindakannya itu
dapat diterima oleh masyarakatnya. Di dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, kebanyakan
orang hanya akan menunjukkan keadaannya yang baik-baik saja dan untuk itu maka dipakailah topeng, atau pesona itu. Dengan topeng itu kadang-kadang
orang akan mendapatkan kedudukan, penghasilan atau prestise yang lebih daripada bila tanpa topeng tersebut. Sekalipun ia terpaksa harus bertindak,
berbicara atau berbuat yang bukan saja tidak sesuai dengan dirinya sendiri, melainkan kadang-kadang sama sekali bertentangan dengan hakekat
kepribadiannya sendiri.
1.5.4 Orang tua
Konsep dari merupakan hasil belajar individu melalui hubungannya dengan orang lain Baldwin dan Holmes dalam Calhoun Acocella, 1990.
Orang tua merupakan kontak sosial pertama remaja yang paling kuat dalam menghadapi kehidupan masyarakat. Perilaku dan kosep diri anak dipengaruhi
16 oleh konsep diri orang tua mereka. Bealmer. Bussell, Cunnungham, Gideon,
Gunderson, dan Livingston 1965, dalam William H.Fits, 1971 mempelajari anak yang berusia 8 sampai 10 tahun dan menemukan hubungan yang
signifikan antara konsep diri orang tua dan anak. Dimana salah satu atau kedua orang tua memiliki konsep diri yang
sehat dan positif, konsep diri anak cenderung menjadi positif juga. Pencapaian yang tinggi memiliki konsep diri yang lebih positif seperti yang
orang tua mereka lakukan daripada pencapaian yang rendah, walaupun mereka tidak ada perbedaan dalam intelegensi. Anak yang konsep diri
ayahnya lebih sehat daripada ibu mereka cenderung menjadi penyendiri, sementara anak yang konsep diri ibunya lebih kuat cenderung menjadi lebih
kuat cenderung menjadi lebih teliti. Anak yang mendeskripsikan suasana di rumah dan hubungan keluarga yang positif lebih memiliki konsep diri positif
dan konsisten dan lebih sedikit kritikan untuk dirinya. Mary Ellen Donovan 1984 : 56 berhipotesis bahwa garis hubungan
antara kesehatan mental dan identifikasi dari orang tua dan lainnya. Terlalu sedikit atau terlallu banyak identifikasi akan menjadi refleksi dari konsep diri
yang tidak sehat. Anak dengan identifikasi yang kuat dari ibu, atau dari ayah jelas memiliki konsep diri yang baik. Identifikasi yang rendah memiliki
konsep diri yang rendah. Gordon 1970:11 mengatakan bahwa cara orang tua menjalankan
kekuatan dalam mengontrol anak mereka mempengaruhi konsep diri dan
17 tingkat pemusuhan pada anak. Orangtua memiliki pengaruh yang signifikan
pada anak konsep diri anak mereka, walaupun masa remaja dan masa dewasa dini. Itu terlihat hampir aman untuk berpendapat bahwa pengaruh
orang tua adalah yang paling kuat selama masa anak. Itu juga jelas dari studi oleh May, Miller dan George 1984 : 107
bahwa individual yang identifikasi kuat dengan orang tua mereka dan orang lain yang signifikan cenderung memiliki konsep diri yang lebih baik. Individu
yang identifikasinya kuat dengan orang tua yang konsep dirinya menyimpang akan menjadi konsep diri anak yang menyimpang. Ketika orang tua tidak bisa
menjadi objek yang diperlukan untuk identifikasi, kemungkinan akan sedikit memilihnya menjadi model. Anak cenderung lebih mengidentifikasi lebih
kuat dari kedua orangtuanya. Ketika memiliki keseluruhan, konsep diri yang konsisten, orang tua
bisa menyediakan lingkungan yang lebih aman dalam bentuk cinta, perhatian, dan respek untuk anak. Ketika ini terjadi anak bisa menyukai, menilai,
merespek dirinya sendiri dan menghadapi dunia dengan rasa aman yang luar biasa dan rasa percara diri. Ketika kedua orang tua menyediakan penguatan
semacam ini, konsep diri anak akan lebih kuat. Dengan menyediakan penguatan yang dia sediakan oleh orang lain yang signifikan konsep diri
akan lebih kuat. Di setiap hal anak cenderung untuk mengidentifikasi dan
mencontohkan dirinya sendiri setelah orang yang memiliki nilai positif untuk
18 dirinya. Orang tua dan keluarga terdekat mungkin dapat menjadi penting
untuk perkembangan awal dari konsep diri, tetapi perkembangan selanjutnya dan perubahan dalam persepsi diri dipengaruhi oleh banyak orang lain.
Informasi yang diberikan oleh orang tuanya pada anaknya lebih dtiangkap daripada informasi yang diberikan oleh orang lain.
1.5.5. Remaja