BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan
nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan kesejahteraan investor
baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Investor membeli saham karena mereka mengharapkan tingkat return yang tinggi dari investasi
yang dilakukan. Dalam suatu lingkungan bisnis yang kompetitif, mengetahui kinerja
keuangan perusahaan merupakan salah satu hal penting dalam menentukan keputusan investasi. Oleh karena itu diperlukan cara pengukuran yang tepat
sehingga mampu memberikan penilaian yang cukup akurat. Analisis kinerja keuangan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh
investasi terhadap nilai perusahaan dan return saham. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi
berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan daya saing baik di pasar domestic maupun pasar
global. Situasi ini mendorong mereka untuk mengadaptasi sistem manufaktur manufaktur yang dapat mempercepat proses penciptaan nilai tambah, antara lain
dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan investor.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan jumlah perusahaan manufaktur yang semakin pesat tersebut tidak atau belum didukung oleh pengawasan yang ketat, hal ini menimbulkan
banyak permasalahan dalam dunia manufaktur seperti penyalahgunaan penyaluran kredit yang akhirnya menjadi kredit macet, sehingga perusahaan manufaktur
tersebut kekurangan likuiditas yang parah, yang pada akhirnya menjadikan perusahaan tersebut mengalami pailit dilikuidasi. Berdasarkan hasil survei
Badan Pusat Statistik BPS, industri manufaktur skala besar dan sedang pada triwulan IV-
tumbuh negatif persen dibandingkan triwulan III-
Krisis keuangan global, mengganggu kinerja industri manufaktur yang berimbas pada pertumbuhannya. Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dari
IDX, pertumbuhan laba industri barang konsumsi tahun 2006, 2007 dan 2008 adalah 19,25, 418,49 dan 41,83. Adanya fluktuasi nilai pertumbuhan laba
yang signifikan pada tahun 2006 - 2008. Karena laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, kadang naik atau turun,
maka perlu adanya suatu prediksi pertumbuhan laba di masa mendatang khususnya pada kondisi perekonomian negara yang sedang dilanda krisis.
Sebagaimana telah diketahui perusahaan manufaktur merupakan industri yang dalam kegiatannya mengandalkan modal dari investor, oleh karena itulah
perusahaan manufaktur harus dapat menjaga
kesehatan keuangan atau
likuiditasnya. Mengingat besarnya pengaruh yang timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu dilakukan analisis sedemikian
rupa, sehingga kesulitan keuangan dan kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal untuk selanjutnya menentukan arah kebijaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan tersebut menuntut kebutuhan dana yang cukup bagi perusahaan manufaktur untuk bertahan dan bersaing. Salah satu cara yang digunakan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana guna agar tetap dapat bersaing adalah penjualan saham perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal.
Banyak sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai suatu investasi, salah satunya adalah pasar modal. Pasar modal banyak disukai karena
mempunyai beberapa daya tarik. Pertama pasar modal dapat menjadi alternatif sumber dana selain daripada sistem perbankan. Kedua, pasar modal menyediakan
berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan pilihan para investor Husnan,
1994.
Bursa efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari perkembangan perekonomian Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan
peranan pasar modal yang sangat penting dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, di dalam pasal 1 ayat 13 disebutkan bahwa pasar modal adalah suatu kegiatan yang
berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan oleh lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi
dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Smith dan Skousen 1987 menyatakan kepentingan pokok para investor
adalah seberapa menguntungkan suatu perusahaan dalam kaitannya dengan
Universitas Sumatera Utara
investasi mereka di perusahaan tersebut. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah
kepastian akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Kepastian ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh
informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan
keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan Daniati dan
Suhairi, 2006. Return saham tidak hanya tercermin dari capital gain tapi juga dari
dividen. Capital gain diperoleh ketika terjadi kenaikan harga saham sedangkan dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham. Investor yang hanya berharap mendapatkan dividen biasanya investor yang melakukan investasi saham untuk jangka panjang Marshal, 2009. Salah
satu proses investasi adalah evaluasi kinerja Husnan, 1993. Evaluasi kinerja perlu dilakukan karena investasi di pasar saham juga mempunyai risiko.
Ada dua hal yang kerap menjadi perhatian investor dalam memutuskan pilihan investasinya, yaitu return dan risiko. Return yang merupakan tujuan utama
seseorang berinvestasi merupakan salah satu dasar yang digunakan investor dalam membuat keputusan investasi. Return juga merupakan imbalan yang diperoleh
investor atas keputusannya untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukan karena pasar modal tidak dapat memberikan jaminan kepada investor
untuk memperoleh return saham dengan pasti. Hal ini disebabkan harga saham
Universitas Sumatera Utara
yang terus berubah-ubah sepanjang waktu, sehingga para investor saham tidak dapat mengharapkan segala sesuatu akan sama pada masa yang akan datang
sebagaimana saat transaksi baru dilakukan. Investor adalah pihak yang selalu dihadapkan pada faktor risiko pada kondisi yang tidak pasti tersebut, namun
keinginan untuk mendapatkan return saham yang tinggi menyebabkan para investor tetap berinvestasi di pasar modal. Umumnya risiko selalu terdapat pada
setiap alternatif berinvestasi, akan tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung kepada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai memiliki tingkat risiko
besar dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain seperti obligasi. Pelaporan keuangan merupakan sistem dan sarana penyampaian informasi
oleh manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan
dan tidak hanya terbatas pada apa yang disampaikan dalam laporan keuangan selama periode tertentu. Salah satu kegunaan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi kinerja keuangan perusahaan terutama profitabilitas yang diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang
mungkin dikendalikan. Informasi kinerja yang ada dalam perusahaan bermanfaat untuk memprediksi perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya
yang ada. Informasi kinerja tersebut dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran kinerja yang ada dalam perusahaan.
Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan risiko investasi yang akan ditanggung dan semakin besar kemungkinan return
Universitas Sumatera Utara
yang akan diperoleh oleh investor. Kinerja perusahaan yang baik mendorong investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Investor melakukan analisis kinerja terhadap perusahaan untuk mengambil keputusan dalam investasi saham, saham itu akan ia beli atau jual. Bappepam-LK
no. KEP-134BL2006 mewajibkan kepada emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan laporan tahunan. Laporan tahunan tersebut diantaranya adalah
laporan keuangan. Analisis kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan. Informasi laporan keuangan memiliki fungsi
sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor, sebagaimana dinyatakan dalam kerangka dasar.
Para investor membutuhkan suatu metode pengukuran kinerja keuangan yang sesuai dengan kondisi nyata. Adapun tujuannya adalah untuk mendorong
aktivitas-aktivitas perusahaan yang mampu menambah nilai value added activities dan menghapuskan aktivitas-aktivitas perusahaan yang merusak nilai
non-value added activities. Nilai tambah ekonomis Economic Value AddedEVA sangat relevan, karena EVA mengukur prestasi manajemen
berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang diciptakan selama suatu periode tertentu.
EVA pertama kali diperkenalkan oleh Stewart dan Stern pada tahun 1990- an, yaitu para analis keuangan dari Stern-Stewart Consulting Firm di New York.
Mereka menyatakan bahwa EVA adalah suatu alat bantu untuk mengukur profitabilitas kinerja operasi perusahaan yang umumnya menggunakan analisa
rasio keuangan. Penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur
Universitas Sumatera Utara
akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah
berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan suatu konsep baru yang mencoba mengukur nilai tambah value
creation yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal cost of capital yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA
dapat diperhitungkan dengan laba bersih setelah pajak dikurang biaya modal yang diinvestasikan. EVA yang bernilai positif berarti perusahaan dianggap telah
mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham karena mampu menghasilkan laba operasi di atas biaya modal.
EVA merupakan ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambahan pada nilai pemegang saham Brigham
dan Houston, 2004. Ketika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa manajer telah menjalankan operasi secara
konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan.
Penggunaan metode EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada usaha penciptaan nilai perusahaan. Pengertian nilai diartikan
sebagai nilai daya guna maupun benefit yang dinikmati oleh stakeholder seperti karyawan, investor, pemilik dan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Komponen penting lainnya yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham atau dikenal sebagai Earnings Per
Share EPS. EPS adalah jumlah pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham dalam satu periode untuk tiap lembar saham beredar yang dimilikinya
Baridwan, 2000. EPS mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Angka EPS dapat diketahui dari informasi laporan keuangan
perusahaan yang dicantumkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. EPS yang tinggi dapat menarik investor untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut
yang selanjutnya dapat meningkatkan harga saham dan return saham. Pengembalian atas total aktiva atau return on assets merupakan ukuran
efisiensi operasi yang relevan. Untuk menilai kinerja perusahaan, biasanya investor akan melihat dan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Alat ukur finansial yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return On Assets ROA. Nilai ini mencerminkan pengembalian
perusahaan dari seluruh aktiva pendanaan yang diberikan pada perusahaan. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio antara pendapatan bersih setelah pajak Net Income After
Tax–NIAT terhadap total asset Ang, 1997. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA yang negatif
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapat kerugian. Perusahaan dengan ROA yang tinggi mempunyai peluang yang besar dalam
meningkatkan pertumbuhan modal sendiri karena laba yang dihasilkan tersebut kemungkinan akan ditanam kembali dalam bentuk laba ditahan Handoko, 2006.
Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan yang
akan berdampak pada harga saham perusahaan dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi besarnya return yang akan diterima pemegang saham. .
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan return dari sebuah investasi adalah jumlah arus kas perusahaan. Informasi arus kas berguna
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Dalam hal ini, arus kas
merupakan indikator yang penting untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan serta membayar
dividen. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan return saham masih menghasilkan berbagai kesimpulan yang beragam. Yogi Marshal 2009
menggunakan variabel economic value added, market value added, dan arus kas operasi sebagai variabel independennya dan return saham sebagai variabel
dependennya. Hasil penelitian baik secara simultan maupun parsial menunjukkan menunjukkan bahwa economic value added, market value added, dan arus kas
operasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Perbedaan hasil penelitian juga tampak pada penelitian yang dilakukan
Hendrawan Sulistiyo Wibowo 2009 yang menggunakan arus kas operasi bersih sebagai variabel independen dan earnings per share sebagai . variabel mediasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi tidak memiliki pengaruh terhadap return saham dengan earnings per share sebagai variabel mediasi.
Penelitian yang dilakukan Rahman Hakim 2006 yang menggunakan economic value added dan return on asset sebagai variabel independen dan return saham
sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham,
sedangkan economic value added tidak memiliki pengaruh. Sedangkan penelitian Ferawati 2010 yang menggunakan economic value added, return on assets,
return on equity, dan earnings per share sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen menunjukkan bahwa secara simultan economic
value added, return on assets, return on equity, dan earnings per share memiliki
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Gayuh Andang Rachmadianto 2002 dengan menggunakan market value added,
operating income, dan earnings per share sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
simultan market value added, operating income, dan earnings per share berpengaruh terhadap return saham.
Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi return saham masih bervariasi. Penelitian ini merupakan replikasi
dari penelitian yang dilakukan oleh Ferawati. Perbedaannya dengan penelitian ini yaitu peneliti mengganti variabel return on equity dengan variabel arus kas
operasi. Return on asset dan return on equity sama-sama mengukur kinerja dengan menggunakan laba akuntansi. Di sisi lain Informasi arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Para
pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Jumlah arus kas yang berasal
dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengganti variabel return on equity dengan variabel arus kas operasi. Selain itu, penelitian ini memfokuskan pada
perusahaan dalam industry consummer goods yang terdaftar di BEI dari tahun
Universitas Sumatera Utara
2007 - 2009. Industri consumer goods merupakan kumpulan perusahaaan yang bergerak dalam bidang konsumsi, yang terbagi atas Food And Beverages,
Tobacco Manufactures, Appreal and Other Textile, Product and Cosumer. Peneliti memfokuskan penelitian pada perusahaan consumer goods sebab
perusahaan ini memiliki perubahan harga produk yang cukup cepat, persaingan yang ketat, keadaan yang labil terhadap krisis global yang memungkinkan harga
saham yang berubah signifikan.
B. Perumusan Masalah