Return On Assets Laporan Arus Kas

gambaran mengenai kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan bersih dalam setiap lembar saham. Oleh karena itu, EPS mempunyai pengaruh kuat terhadap harga saham dan ketika EPS meningkat maka harga saham juga ikut meningkat demikian pula sebaliknya Jones, 2000. Karena EPS menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan, maka semakin besar EPS akan menarik investor untuk melakukan investasi diperusahaan tersebut. Oleh karena itu, hal tersebut akan mengakibatkan permintaan akan saham meningkat dan harga saham akan meningkat. Dengan adanya kenaikan harga saham maka akan memungkinkan terjadinya peningkatan return saham. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut: EPS =

4. Return On Assets

ROA merupakan salah satu rasio yang mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. ROA mengukur laba bersih yang diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. ROA dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran total aktiva. Oleh karena itu, untuk menaikkan ROA, suatu perusahaan bisa memilih dengan menaikkan profit margin dan mempertahankan perputaran total aktiva. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan akan mengakibatkan harga saham perusahaan juga akan Universitas Sumatera Utara meningkat sehingga semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Perhitungan ROA diformulasikan sebagai berikut: ROA = ROA juga menjadi informasi yang penting bagi investor yang akan melakukan transaksi. ROA yang besar menunjukkan laba yang dapat dihasilkan dari seluruh kekayaan yang dimiliki juga besar. ROA yang besar dapat menarik investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut yang selanjutnya akan mempengaruhi harga saham Husnan, 1998. Jika ROA semakin meningkat maka kinerja perusahaan juga semakin membaik karena tingkat pengembalian semakin meningkat Hardiningsih et. Al., 2002

5. Laporan Arus Kas

Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan karena sebelum tahun 1971 pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles GAAP hanya neraca dan laporan labarugi. Dalam perkembangan berikutnya yang dilatarbelakangi oleh keinginan investor, kreditor, dan pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan. Akhirnya pada tahun 1961, American Institute and Certified Public Accountant AICPA mengakui pentingnya penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai hal ini. Usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan di Indonesia, ditandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi Keuangan SAK pada tanggal 7 September 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI yang mulai berlaku Universitas Sumatera Utara tanggal 1 Januari 1995. Dalam SAK No. 2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Pengertian arus kas menurut PSAK No.2 IAI, 2007 : paragfar 9 dan 10 menjelaskan sebagai berikut: Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifvitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas atau setara kas. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas statement of cash flow menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas cash equivalent dalam periode tertentu. Intinya, apa saja yang ingin diketahui tentang kinerja perusahaan pada suatu periode diikhtisarkan dalam satu laporan. Menurut SAK No.2 paragraf 12: “Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.” Dalam Dyckman, Dukes, Davis 2001, laporan arus kas LAK atau Statement of Cash Flows SCF adalah laporan yang menguraikan arus kas masuk dan keluar menurut kategorinya. Laporan ini menjelaskan perubahan kas selama Universitas Sumatera Utara suatu periode. Saat akan meramalkan masa depan, sebuah laporan arus kas adalah alat yang sangat baik untuk menganalisis apakah rencana-rencana operasi, investasi, dan pendanaan konsisten dan dapat dijalankan. Pro forma laporan arus kas adalah sebuah prediksi atas laporan arus kas pada masa depan jika rencana- rencana operasi, investasi, dan pendanaan dilaksanakan. Kecenderungan arus kas selama beberapa periode memungkinkan dilakukannya penilaian atas fleksibilitas keuangan, yaitu kemampuan menggunakan arus kas untuk memenuhi kebutuhan dan kesempatan yang terduga. Arus kas operasi yang sehat menyiratkan adanya fleksibilitas keuangan. Menurut Dyckman, Dukes, Davis 2001, kegunaan informasi arus kas antara lain: 1. Informasi arus kas membantu para pemakai untuk memahami hubungan antara laba dan arus kas serta untuk memprediksi arus kas operasi di masa depan. 2. Informasi arus kas juga memberikan umpan balik tentang keputusan yang telah diambil, seperti pengaruh keputusan investasi sebelumnya terhadap arus kas. 3. Informasi arus kas membantu menjelaskan perubahan dalam akun-akun neraca. Pelaporan arus kas memberikan informasi tentang kegiatan investasi dan pembiayaan. Tujuan laporan arus kas LAK adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Dyckman, Dukes, Davis 2001, informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai: Universitas Sumatera Utara 1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas. 2. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 3. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas yang terkait. 4. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan yang menggunakan kas dan yang tidak nonkas terhadap posisi keuangan perusahaan Semua arus kas masuk dan arus kas keluar dalam laporan arus kas diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori: 1. Operasi Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan meyerahkan barang, menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba bersih. Arus kas dari kegiatan operasi biasanya di identifikasikan sebagai berikut: Arus kas masuk – kas yang diterima dari: 1. Pelanggan 2. Piutang bunga 3. Dividen dari investasi 4. Dana yang dikembalikan oleh pemasok Arus kas keluar – kas yang dibayarkan untuk: 1. Pembelian barang untuk dijual kembali 2. Kewajiban bunga 3. Pajak penghasilan 4. Gaji dan upah Universitas Sumatera Utara 2. Investasi Arus kas dari kegiatan investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan disposisi aktiva pabrik serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya. 3. Pembiayaan Arus kas dari kegiatan pembiayaan dikaitkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian atas investasi mereka, peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok pinjaman. Seringkali, akun hutang jangka panjang dan ekuitas pemilik terlibat dalam transaksi yang menimbulkan arus kas pembiayaan. Berdasarkan pembagian arus kas diatas, peneliti menggunakan arus kas operasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap return saham. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Munawir 2002:250, “perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung”. Metode langsung melaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Metode langsung mengurangkan Universitas Sumatera Utara pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih kemudian dikonversi menjadi arus kas bersih dari kegiatan operasi. Metode ini menyesuaikan laba atau rugi bersih dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Metode ini menyesuaikan laba bersih dari pos-pos yang mempengaruhi pelaporan laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas. Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas Operasi, Firm Size, Earnings, Economic Value Added Terhadap Return Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 23 77

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

ANALISIS PENGARUH MARKET VALUE ADDED, ECONOMIC VALUE ADDED, OPERATING CASH FLOW DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM ( Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terd

1 9 19

Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, economic value added, return on investment, dan earning pershare terhadap return yang diterima pemegang saham (studi empiris pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia)

0 9 123

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

PENGARUH RETURN ON ASSETS, ARUS KAS OPERASI, ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 16 135

PENGARUH RETURN ON ASSET, ECONOMIC VALUE ADDED, DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014.

0 6 31

Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 18

Pengaruh Return On Equity, Earnings Per Share, Economic Value Added, Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016

0 0 14

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, EARNINGS PER SHARE DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16