Analisis Minyak Atsiri daun bunga tahi ayam

Minyak atsiri daun bunga tahi ayam yang diperoleh berwarna kuning pucat. Kadar minyak atsiri yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan Tagetes minuta yang tumbuh di Saudi Arabia 0,3 Kadriya, 2004. Kecilnya kadar minyak atsiri yang diperoleh kemungkinan disebabkan karena daun bunga tahi ayam yang diperoleh dari Pasar 3 Padang Bulan Medan masih muda. Kadar minyak atsiri tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panen, bagian organ yang disuling, perlakuan bahan sebelum ekstraksi, metode ekstraksi yang digunakan, perlakuan terhadap minyak atsiri setelah ekstraksi Ketaren, 1986

4.2.2 Analisis Minyak Atsiri daun bunga tahi ayam

1. Puncak dengan RT 7,892 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 .Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti puncak- puncak fragmentasi pada me 121, 107, 93, 79, 69, 53, 41, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu mirsena sebanyak 0,94 dengan spektrum seperti gambar 4.4 a b Gambar 4.4 Spektrum massa senyawa mirsena dengan RT 7,892 Keterangan : a : Senyawa Mirsena dari Sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa mirsena tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.5 C H 3 C H 3 C CH CH 2 CH 2 C CH 2 CH CH 2 + e -2e C H 3 C H 3 C CH CH 2 CH 2 C CH 2 CH CH 2 me = 136 - CH 3 C H 3 C CH CH 2 CH 2 C HC CH CH 2 me = 121 - CH 2 =CH 2 Mirsena H C H 3 C CH CH 2 CH C CH CH C CH CH 2 - H C H 3 C CH 2 me = 41 me = 93 C H 3 C H 3 C CH CH 2 CH 2 C CH 2 CH CH 2 me = 136 Gambar 4.5. Pola Fragmentasi Senyawa Mirsena Universitas Sumatera Utara 2. Puncak dengan waktu retensi RT 8,583 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti dengan puncak-puncak fragmentasi pada me 121, 107, 93, 79, 68, 53, 39. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu Limonen sebanyak 8,85 dengan spektrum seperti gambar 4.6 a b Gambar 4.6 Spektrum massa senyawa limonen dengan RT 8,583 Keterangan a: Senyawa Limonen dari sampel b: Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Limonen tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.7 H 3 C C CH 3 CH 2 Limonen + e - 2e H 3 C C CH 3 CH 2 me = 136 C CH 3 CH 2 H 3 C - H 3 C C CH 3 CH 2 me = 68 - CH 3 C CH 2 me = 53 Retro Diels alder H 3 C C CH 3 CH 2 me= 136 Gambar 4.7 Pola Fragmentasi senyawa Limonen Universitas Sumatera Utara 3. Puncak dengan waktu retensi RT 9,167 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 121, 105, 93, 79, 67, 53, 41, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu 3,7-dimetil,1,3,6- Oktatriena sebanyak 0,80 dengan spektrum seperti pada gambar 4.8 a b Gambar 4.8 Spektrum massa senyawa 3,7-dimetil ,3,6,-Oktatriena dengan RT 9,167 Keterangan, a : Senyawa 3,7-dimetil,1,3,6,-Oktatriena dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa 3,7-dimetil,1,3,6,-Oktatriena tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.9 CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 CH C CH 3 CH 3 + e -2e CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 CH C CH 3 CH 3 me = 136 - CH 3 CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 CH C CH 2 - CH 2 =CH 2 3,7-dimetil,1,3,6-Oktatriena CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 CH C CH 3 CH 3 me=136 H me = 121 CH 3 me = 93 CH 3 C CH - me = 53 Gambar 4.9 Pola Fragmentasi senyawa 3,7,dimetil,-1,3,6,Oktatriena Universitas Sumatera Utara 4. Puncak dengan waktu retensi RT 9,458 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 121, 105, 93, 79, 67, 53, 41, 28. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu 3,7-dimetil-1,3,7- Oktatriena sebanyak 6,70 dengan spektrum seperti gambar 4.10 a b Gambar 4.10. Spektrum massa senyawa 3,7-dimetil,1,3,7,Oktatriena dengan RT 9,458 Keterangan, a : Senyawa 3,7-dimetil-1,3,7,Oktatriena dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara C CH 3 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 H 2 C + e - 2e H 2 C CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 C CH 3 H 2 C me = 136 - CH 3 CH C CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 me = 121 - CH 2 =CH 2 3,7-dimetil,1,3,7-Oktatriena C CH 3 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH CH 2 H 2 C me = 136 H CH 3 me =93 me=53 CH 3 C CH - Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa 3,7-dimetil,1,3,7,Oktatriena tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.11 Gambar 4.11.Pola Fragmentasi senyawa 3,7-dimetil-1,3,7-Oktatriena Universitas Sumatera Utara 5. Puncak dengan waktu retensi RT 9,992 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 121, 105, 93, 79, 67, 53, 39, 28. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu Terpinolena sebanyak 6,25 dengan spektrum seperti gambar 4.12 a b Gambar 4.12. Spektrum massa senyawa Terpinolena dengan RT 9,992 Keterangan, a : Senyawa Terpinolena dari Sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Terpinolena tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.13 H 3 C C CH 3 CH 3 Terpinolena + e - 2e H 3 C C CH 3 CH 3 me = 136 - CH 3 H 3 C C CH 3 me = 121 - CH 2 =CH 2 H 3 C C CH 3 me = 93 H 3 C C CH 3 CH 3 me=136 Gambar 4.13.Pola Fragmentasi senyawa Terpinolena Universitas Sumatera Utara 6. Puncak dengan waktu retensi RT 13,433 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti dengan puncak fragmentasi pada me 121, 07, 93, 71, 69, 41, 28. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu Linalool sebanyak 0,39 dengan spektrum seperti gambar 4.14 a b Gambar 4.14 Spektrum massa senyawa Linalool RT 13,433 Keterangan, a : Senyawa Linalool dari Sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Linalool tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.15 CH 2 CH C CH 3 OH CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH 3 + e -2e CH 2 CH C CH 3 OH CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH 3 me = 154 -H 2 O CH 2 CH C CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH 2 me = 136 - CH 3 CH 2 CH C CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 2 CH 2 - CH 2 =CH 2 H CH 2 C CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 2 me = 93 2HC CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH 3 - CH 2 CH C CH 3 OH mz = 71 Linalool CH 2 CH C CH 3 OH CH 2 CH 2 CH 2 CH C CH 3 CH 3 me = 154 Gambar 4.15. Pola Fragmentasi senyawa Linalool Universitas Sumatera Utara 7.Puncak dengan waktu retensi RT 14,192 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 154 diikuti dengan puncak-puncak fragmentasi pada me 136, 112, 111, 93, 71, 69, 43, 41, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu Terpineol sebanyak 0,46 dengan spektrum seperti gambar 4.16 a b Gambar 4.16. Spektrum massa senyawa Terpineol dengan RT 14,192 Keterangan, a : Senyawa Terpineol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Terpineol tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.17 H 3 C OH CH CH 3 CH 3 Terpineol + e - 2e H 3 C OH C CH 3 CH 3 H me = 154 - H 2 O H 3 C C CH 3 CH 3 me = 136 C CH - CH 3 CH 2 CH 2 C C CH 2 CH 2 CH 2 me = 111 H 3 C OH CH CH 3 CH 3 me = 154 H H CH 2 C CH 2 - CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 3 me=71 Gambar 4.17. Pola Fragmentasi senyawa Terpineol Universitas Sumatera Utara 8. Puncak dengan waktu retensi RT 14,308 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti dengan puncak-puncak Fragmentasi pada me 189, 175, 161, 147, 133, 120, 105, 93, 79, 69, 55, 41, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah Senyawa golongan Sesquiterpen yaitu beta-Kariofilena sebanyak 2,93 dengan spektrum seperti gambar 4.18 a b Gambar 4.18.Spektrum massa senyawa beta-Kariofilena dengan RT 14,308 Keterangan, a : Senyawa beta-Kariofilena dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa beta-Kariofilena tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.19 H 3 C H 3 C CH 3 CH 2 + e -2e H 3 C H 3 C CH 3 CH 2 me = 204 - CH 3 H 3 C H 3 C CH 2 me = 189 - CH 2 =CH 2 H 3 C H 3 C me = 161 - CH 2 =CH 2 H 3 C - CH 2 =CH 2 H 3 C CH 2 CH 2 CH 2 me = 133 me = 105 CH CH - H 3 C H 2 C me = 79 - C 3 H 2 CH 3 CH CH me = 41 -Kariofilena H 3 C H 3 C CH 3 CH 2 Gambar 4.19. Pola Fragmentasi senyawa Beta-Kariofilena Universitas Sumatera Utara 9. Puncak dengan waktu retensi RT 15,258 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 121, 107, 93, 81, 59, 43, 41, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu alpha-Terpineol sebanyak 1,20 dengan spektrum seperti gambar 4.20 a b Gambar 4.20.Spektrum massa senyawa alpha Terpineol dengan RT 15,258 Keterangan, a : Senyawa Alpha Terpineol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara 10. Puncak dengan waktu retensi RT 15,783 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 152 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 137, 124, 110, 95, 82, 67, 54, 39, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu Piperiton sebanyak 52,94 dengan spektrum seperti gambar 4.21 a b Gambar 4.21.Spektrum massa senyawa Piperiton dengan RT 15,783 Keterangan, a : Senyawa Piperiton dari Sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Piperiton tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.22 H 3 C O CH CH 3 CH 3 + e - 2e H 3 C O CH CH 3 C H 3 me = 152 - CH 3 H 3 C CH CH 2 H O H 3 C OH CH CH 2 me = 137 Piperiton HC CH 2 - OH H 3 C me = 110 - CH 2 =CH 2 OH CH 3 me = 82 - CH 3 OH me = 67 H 3 C O CH CH 3 CH 3 me = 152 Gambar.4.22 Pola Fragmentasi senyawa Piperiton Universitas Sumatera Utara 11. Puncak dengan waktu retensi RT 16,933 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 14 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 150 diikuti dengan puncak-puncak fragmentasi pada me 135, 115, 105, 91, 77, 65, 43, 39, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu P-Simen-8-ol sebanyak 0,80 dengan spektrum seperti gambar 4.23 a b Gambar.4.23.Spektrum massa senyawa P-simen-8-ol dengan RT 16,933 Keterangan, a : Senyawa P-Simen-8-ol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa P-Simen-8-ol tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.24 H 3 C C CH 3 CH 3 OH P-Cymen-8-ol + e - 2e H 3 C C CH 3 CH 3 OH me = 150 - CH 3 H 3 C C OH CH 2 H me = 135 - C 7 H 8 CH 2 C OH me = 43 H 3 C C CH 3 CH 3 OH me=150 Gambar 4.24. Pola Fragmentasi senyawa P-simen-8-ol Universitas Sumatera Utara 12. Puncak dengan waktu retensi RT 17,983 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 14 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 152 diikuti puncak-puncak Fragmentasi pada me 135, 121, 107, 91, 79, 65, 53, 39, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan monoterpen yaitu 2,6,6- trimetil,2,4-Sikloheptadienon sebanyak 5,68 dengan spektrum seperti gambar 4.25 a b Gambar 4.25 Spektrum massa 2,6,6-trimetil,2,4-Sikloheptadienon dengan RT 17,983 Keterangan, a : Senyawa 2,6,6-trimetil 2,4-Sikloheptadienon dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa 2,6,6-trimetil,2,4-Sikloheptadienon tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.26 CH 3 CH 3 O H 3 C 2,6,6-trimetil,2,4-Sikloheptadienon + e - 2e CH 3 CH 3 O H 3 C - CH 3 O H 3 C CH 2 H HO H 3 C CH 2 me = 135 - CH 2 =CH 2 H H OH H 3 C me = 107 CH 3 CH 3 O H 3 C me=150 me=150 Gambar 4.26. Pola Fragmentasi 2,6,6-trimetil,2,4-Sikloheptadienon Universitas Sumatera Utara 13. Puncak dengan waktu retensi RT 19,033 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 26 O. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 222 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 161, 136, 121, 107, 93, 71, 69, 43, 41, 39. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa golongan Sesquiterpen yaitu Nerolidol sebanyak 0,85 dengan spektrum seperti gambar 4.27 a b Gambar 4.27 Spektrum massa senyawa Nerolidol dengan RT 19,033 Keterangan, a : Senyawa Nerolidol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara 14. Puncak dengan waktu retensi RT 20,425 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 12 O 2 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul me 164 diikuti puncak-puncak fragmentasi me 149, 131, 121, 103, 91, 77, 65, 55, 39, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah senyawa Fenil propanoid yaitu Eugenol sebanyak 9,18 dengan spektrum seperti gambar 4.28 a b Gambar 4.28 Spektrum massa senyawa Eugenol dengan RT 20,425 Keterangan, a : Senyawa Eugenol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Eugenol tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.29 HO H 3 CO CH 2 CH CH 2 + e - 2e Eugenol HO H 3 CO CH 2 CH CH 2 me = 164 - CH 3 HO O CH 2 CH CH 2 - CH 3 CO HO CH 2 CH CH 2 me = 149 me = 121 Gambar 4.29. Pola Fragmentasi Senyawa Eugenol Universitas Sumatera Utara 15. Puncak dengan waktu retensi RT 24,817 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 8 H 7 N. Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 117 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 117, 90, 74, 63, 50, 27. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah Indole yang merupakan senyawa turunan alkaloid golongan proto-alkaloid yang bersifat steam volatile sebanyak 2,01 dengan spektrum seperti gambar 4.30 a b Gambar 4.30 Spektrum massa senyawa Indol dengan RT 24,817 Keterangan, a : Senyawa Indol dari sampel b : Standart Library Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Uji Antibakteri Minyak Atsiri Daun Bunga Tahi Ayam