BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Penentuan Kadar Minyak Atsiri
Minyak Atsiri daun bunga tahi ayam diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan alat Stahl. Proses ini dilakukan secara triplo. Hasilnya seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Minyak Atsiri Daun Bunga Tahi Ayam yang diperoleh dengan Metode hidrodestilasi
Berat Sampel g Hidrodestilasi
Rata-rata I
II III
500 g 0,15 mL
0,14 mL 0,16 mL
0,15 mL
4.1.2. Hasil Analisa dengan GC-MS
Minyak atsiri yang dihasilkan secara hidrodestilasi dianalisis dengan Gas Chromatography
– Mass Spectroscopy GC-MS. Kromatogram GC dari daun bunga tahi ayam hasil hidrodestilasi adalah diperoleh 15 puncak senyawa gambar 4.1 dan
masing-masing senyawa dari hasil interpretasi seperti pada tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. : Kromatogram hasil analisa GC minyak atsiri daun bunga tahi ayam
Tabel 4.2. Senyawa Hasil Analisa GC-MS minyak atsiri daun bunga tahi ayam
Universitas Sumatera Utara
No Rumus
Molekul Kadar
Waktu Retensi
Menit Puncak Fragmen
Nama Senyawa Yang diduga
1 C
10
H
16
0,94 7,892
136, 121, 107, 93, 79, 69, 53, 41, 28
Mirsena 2
C
10
H
16
8,85 8,583
136, 121, 107, 93, 79, 68, 53, 39, 28
Limonen 3
C
10
H
16
0,80 9,167
136, 121, 105, 93, 79, 67, 53, 41, 28
3,7-dimetil- 1,3,6-
Oktatriena 4
C
10
H
16
6,70 9,458
136, 121, 105, 93, 79, 67, 53, 41, 28
3,7-dimetil-1,3,7- Oktatriena
5 C
10
H
16
6,25 9,992
136, 121, 105, 93, 79, 67, 53, 39, 28
Terpinolena 6
C
10
H
18
O 0,39
13,433 136, 121, 107, 93,
71, 69, 41, 28 Linalool
7 C
10
H
18
O 0,46
14,192 154, 136, 121, 111,
93, 71, 67, 41, 28 Terpineol
8 C
15
H
24
2,93 14,308
204, 189, 175, 161, 147, 133, 120, 105,
93, 79, 69, 55, 41, 28
Beta-Kariofilena
9 C
10
H
18
O 1,20
15,258 136, 121, 107, 93,
81, 59, 43, 41, 28 Alpha-Terpineol
10 C
10
H
16
O 52,94
15,783 152, 137, 124, 110,
95, 82, 67, 54, 39, 28
Piperiton
11 C
10
H
14
O 0,80
16,933 150, 135, 115, 105,
91, 77, 65, 43, 39, 29
P-simen-8-ol
12 C
10
H
14
O 5,68
17,983 150, 135, 121, 107,
91, 79, 67, 53, 39, 28
2,6,6-trimetil,2,4- sikloheptadienon
13 C
15
H
26
O 0,85
19,033 189, 161, 148, 136,
123, 107, 93, 71, 69, 43, 41, 28
Nerolidol
14 C
10
H
12
O
2
9,18 20,425
164, 149, 131, 121, 103, 91, 77, 65, 55,
39, 28 Eugenol
15 C
8
H
7
N 2,01
24,817 117, 90, 74, 63,
51,39, 28 1H-Indole
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Hasil Analisis dengan FT-IR
Gambar 4.2 Spektrum FT-IR Minyak Atsiri Daun Bunga Tahi Ayam Hasil analisis spktrofotometri inframerah FT-IR dari minyak atsiri daun
bunga tahi ayam menghasilkan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan gelombang cm
-1
sebagai berikut : 1. Pada bilangan gelombang 3328,105 cm
-1
puncak melebar menunjukkan adanya vibrasi ulur
–OH 2. Pada bilangan gelombang 2959,42-2871,59 cm
-1
puncak kuat menunjukkan adanya vibrasi ikatan C-H strecing yang didukung oleh puncak sedang vibrasi
C-H Sp
3
bending pada bilangan gelombang 1437,63- 1020,86 cm
-1
3. Pada bilangan gelombang 1669,25-1638,60 cm
-1
puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=O
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri