Kerangka Konsep Penelitian Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengukuran

menunjukkan ada hubungan yang bermakna masa kerja dengan gangguan fungsi paru x2 = 6,491 ; p = 0,011 Kapasitas fungsi paru merupakan kesanggupan atau kemampuan paru untuk atau dalam menampung udara di dalamnya Syaifuddin, 1997. Kapasitas paru adalah suatu kombinasi peristiwa-peristiwa sirkulasi paru atau menyatakan dua atau lebih volume paru yaitu volume alun nafas, volume cadangan ekspirasi dan volume residu Guyton, 1997. Kondisi faal paru mempengaruhi lamanya keluhan subjektif saluran pernapasan seperti batuk berdahak kental, sesak napas dan demam Soegito, 2004.

2.7. Kerangka Konsep Penelitian

2 3 4 Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Karakteristik pekerja dan konsentrasi debu di lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap gangguan faal paru pada pekerja di industri pakan ternak. Variabel Bebas Variabel Terikat Karakteristik Pekerja Gangguan Faal Paru - Masa Kerja - Lama Kerja - Kebiasaan merokok - Penggunaan APD Konsentrasi Debu Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian hanya dilakukan pada saat waktu penelitian berlangsung Sudigdo, 1995. Jadi dalam penelitian ini semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Gold Coin Indonesia yang berlokasi di Jalan P. Bali No 2 KIM II Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di PT. Gold Coin Indonesia dan ditemukan banyaknya debu yang beterbangan. Peneliti juga mendapatkan informasi keluhan subjektif saluran pernafasan yang sering terjadi pada tenaga kerja berupa sesak nafas, batuk dan pilek baik pada saat bekerja atau selesai bekerja. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan pada bulan Januari 2010 - Maret 2011.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di bagian proses produksi PT. Gold Coin Indonesia. Total populasi adalah 34 pekerja. Universitas Sumatera Utara

3.3.1. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 34 pekerja yang terdiri dari : bekerja di bagian packing 9 pekerja, drilling 7 pekerja, gudang 5 pekerja, mixer 6 pekerja dan receiving 7 pekerja.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data primer dalam penelitian ini di peroleh dengan cara sebagai berikut: a. Pengukuran konsentrasi debu di tempat kerja dengan menggunakan Low Volume Dust Sampler LVDS. b. Pengukuran kapasitas paru tenaga kerja dengan menggunakan spirometer. c. Pengukuran karakteristik pekerja masa kerja, lama kerja, riwayat merokok, dan penggunaan APD dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder dalam penelitian ini berupa daftar nama pekerja, masa kerja, lama kerja dan data-data lain yang diperlukan untuk menunjang penelitian.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel

a. Variabel bebas yaitu - karakteristik pekerja yang meliputi masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD. - Konsentrasi debu b. Variabel terikat yaitu gangguan faal paru Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Definisi Operasional

a. Masa kerja Yaitu masa dimulainya seseorang bekerja di perusahaan sampai dilakukannya penelitian, dinyatakan dalam bentuk skala pengukuran Setiawan, 2007: 1 = 5 – 10 tahun, jika tenaga kerja mempunyai masa kerja antara 5 - 10 tahun 2 = 11 - 15 tahun, jika tenaga kerja mempunyai masa kerja antara 11 – 15 tahun 3 = 16 – 20 tahun, jika tenaga kerja mempunyai masa kerja antara 16 – 20 tahun b. Lama kerja Yaitu durasi waktu seseorang bekerja di lingkungan kerja dalam satu hari, dinyatakan dalam bentuk skala pengukuran: 1 8 jam 2 8 jam 3 8 jam c. Kebiasaan merokok Yaitu kebiasaan merokok yang dilakukan pekerja, dinyatakan dalam bentuk skala pengukuran: 1 = ya, jika pekerja merokok 2 = tidak, jika pekerja tidak merokok d. Penggunaan APD Yaitu alat pelindung yang digunakan untuk melindungi mulut hidung dari dampak paparan debu, dinyatakan dalam bentuk skala pengukuran: Universitas Sumatera Utara 1 = memakai, jika tenaga kerja memakai masker selama bekerja atau selama berada di lingkungan kerja 2 = tidak memakai, jika tenaga kerja tidak memakai masker selama bekerja atau selama berada di lingkungan kerja e. Konsentrasi debu yaitu jumlah debu yang terdapat di dalam ruangan proses produksi yang diukur dengan alat pengukur debu LVDS. kemudian dibandingkan dengan standar Kepmenkes No. 261MenkesSKII1998. f. Gangguan faal paru yaitu ada tidaknya gangguan fungsi paru berupa penyempitan saluran pernafasan. Ini dapat diketahui melalui pemeriksaan faal paru dengan menggunakan spirometer untuk mendapatkan nilai kapasitas vital KV dan volume ekspirasi paksa detik pertama VEPI, yaitu dalam bentuk skala pengukuran: 1. Gangguan faal paru tipe obstruktif 2. Gangguan faal paru tipe restriktif 3. Gangguan faal paru tipe campuran 4. Normal

3.6. Metode Pengukuran

a. Pengukuran konsentrasi debu di tempat kerja dengan menggunakan Low Volume Dust Sampler LVDS, pada 5 titik dalam ruangan packing, drilling, gudang, mixer, dan receiving kemudian dibandingkan dengan standar Surat Edaran Universitas Sumatera Utara Menteri Tenaga Kerja Nomor SE. 01MEN1997 tentang NAB faktor kimia di tempat kerja adalah 10 mgm 3 Prosedur pengukuran konsentrasi debu menggunakan LVDS: Lampiran 2. 1. Penentuan titik sampling, yang ditetapkan 5 titik sampling yaitu; 1 titik pertama di tengah ruangan, dan 2 titik kedua, ketiga, keempat, dan kelima di sudut areal ruangan proses produksi dan packing. 2. Meletakkan alat dengan ketinggian 1,5 m diatas permukaan lantai 3. Membuka tutup “cup inlet hole” kemudian ditekan tombol ONOFF 4. Melakukan pengecekan kondisi baterai dengan menekan tombol “batt” dengan ketentuan jika jarum berada di daerah merah pada display, berarti baterai ok, dan sebaliknya jika tidak berarti baterai harus diganti. 5. Melakukan penyetelan timer waktu dengan estimasi pengukuran 1 jam 6. Persiapkan alat yaitu berupa fiberglass filter, pengontrolan aliran udara, pengatur waktu, dan timbangan analitik. Filter ini diletakkan di desikator selama 24 jam kemudian ditimbang sebelum pengukuran dan dicatat. 7. Alat fiberglass dihubungkan dengan pompa penghisap udara kemudian diletakkan pada titik pengukuran di dekat tenaga kerja yang terpapar debu dan filter dipasang kira – kira setinggi pernafasan tenaga kerja. 8. Pompa penghisap udara dihidupkan selama ± 1 jam dan dijaga agar aliran udara tetap konstan dengan mengawasi pengontrolan aliran udara. 9. Pengukuran dilakukan minimal 3 kali untuk mendapatkan hasil yang pasti, setelah selesai alat dimatikan. Universitas Sumatera Utara 10. Filter diletakkan lagi di desikator dan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik. b. Pengukuran kapasitas paru tenaga kerja dengan menggunakan spirometer. Cara kerja spirometer yaitu : 1. Isi spirometer dengan air sampai batas, 2. Ukur suhu air dengan termometer, kemudian sesuaikan jarum pengukur dengan nilai suhu air, 3. Pasang alat peniup mouth piece, 4. Pengukuran kapasitas vital, 5. Pasang mouth piece kemulut responden, dengan posisi rapat dan tidak ada udara keluar, 6. Tarik napas dalam-dalam, 7. Kemudian hembuskan cepat sampai napasnya habis, 8. Catat hasil pengukuran. c. Pengukuran karakteristik pekerja riwayat merokok dan penggunaan APD dengan menggunakan kuesioner. Peneliti melakukan wawancara langsung pada responden dengan berpedoman pada kuesioner. 3.7 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan 3 tahapan analisis yaitu analisis univariat, bivariat, dan multivariat. a. Analisis Univariat Universitas Sumatera Utara Analisis yang dilakukan untuk mendiskripsikan variabel-variabel penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi seluruh variabel yang diteliti. b. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Soekidjo Notoatmodjo, 2002. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik pekerja dengan gangguan faal paru adalah uji statistik chi square χ 2 c. Analisis Multivariat . Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara konsentrasi debu dengan gangguan faal paru adalah uji statistik korelasi Person. Analisis multivariat dilakukan untuk melihat pengaruh antar dua variabel atau lebih, yaitu variabel bebas dan variabel luar secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji statistik yang akan digunakan adalah regresi linear berganda dengan model: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan : Y = gangguan faal paru a = Konstanta X 1 X = masa kerja 2 X = lama kerja 3 X = kebiasaan merokok 4 = penggunaan APD Universitas Sumatera Utara X 5 e = error galat = Konsentrasi debu b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , = Koefisien estimasi mode Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian