BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah, khususnya dalam kaitannya dengan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,
pemahaman yang memadai tentang sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu aspek penting, penyajian laporan keuangan
daerah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah
dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
2.1.1. Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner 1996 :
477 kinerja performance merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, kelompok atau organisasi. Pada sektor pemerintahan,
kinerja dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai oleh pegawai pemerintah atau instansi pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam
suatu periode. Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu dalam kegiatan-kegiatan
manajerial, seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan perwakilan Mahoney, 1963.
Prawirosentono 1999:2 mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika. Pengukuran kinerja memiliki peranan yang signifikan pengendalian internal
atau manajerial, guna menjamin bahwa organisasi dapat dikelola sesuai dengan keinginan semua stakeholders. Laurensius dan Halim 2005 : 774 menegaskan
pengukuran kinerja instansi pemerintah dimaksud untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, pengelolaan organisasi dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Kimisean dkk 2004 : 490 bahwa kinerja pelayanan suatu organisasi merupakan hal penting untuk dicermati supaya dapat mengukur suatu keberhasilan organisasi dalam
rangka mencapai tujuannya. Tujuan pengukuran kinerja pemerintah daerah adalah untuk memotivasi pemerintah daerah meningkatkan kinerjanya khususnya dalam
merealisasikan good governance serta memberikan pelayanan publik. Dalam konteks organisasi pemerintah daerah, pengukuran kinerja SKPD
dilakukan untuk menilai seberapa baik SKPD tersebut melakukan tugas pokok dan fungsi yang dilimpahkan kepadanya selama periode tertentu. Pengukuran kinerja
SKPD merupakan wujud dari vertical accountability yaitu pengevaluasian kinerja bawahan oleh atasannya dan sebagai bahan horizontal accountability pemerintah
daerah yaitu kepada masyarakat atas amanah yang diberikan kepadanya.
2.1.2. Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah