manajemen berpengaruh terhadap kinerja dengan koefesien t hitung sebesar 1.995 sedangkan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95 adalah 1,960 1.995 1,960. Karena t
hitung
t
tabel
maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada
diluar daerah penerimaan H .
Berdasarkan Tabel 5.25 diatas maka coefficient model regresi yang dapat dibentuk :
Z = 11,709 – 0,011X
1
+0,191X
2
+ å
a. Nilai konstanta sebesar 11,709 artinya apabila nilai keharmonisan hubungan
serikat pekerja dan manajemen bernilai nol, maka nilai kinerja akan bernilai sebesar 11,709.
b. Koefisien regresi variabel motivasi sebesar -0,011 bermakna jika variabel
motivasi meningkat 1 , maka akan menurunkan satu satuan nilai kinerja sebesar 0,011 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
c. Koefisien regresi variabel keharmonisan hubungan serikat pekerja dan
manajemen sebesar 0,191 bermakna jika variabel keharmonisan hubungan serikat pekerja dan manajemen meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai
kinerja sebesar 0,191 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
5.4. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Pengaruh Variabel
Motivasi dan Keharmonisan Hubungan Serikat Pekerja dan Manajemen terhadap Kinerja Melalui Good Corporate Governance
5.4.1. Pengaruh Langsung Direct Effect
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat pengaruh motivasi dan keharmonisan hubungan serikat pekerja dan manajemen terhadap kinerja melalui good corporate governance yaitu dengan
melihat pengaruh langsung motivasi X1 dan keharmonisan hubungan serikat pekerja X2 terhadap kinerja Y melalui good corporate governance, tetapi juga
melihat pengaruh tidak langsung melalui good corporate governance terlebih dahulu lalu ke kinerja Z.
Menurut Ghozali 2005 untuk melihat pengaruh variabel intervening good corporate governance Y tersebut digunakan metode analisis jalur Path Analysis.
Path analysis mengestimasi hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga
tidak dapat digunakan sebagai subsitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel.
Adapun koefesien jalur diperoleh dari hasil uji t dengan melihat nilai standardized coefficients beta Ghozali, 2005. Koefisien path disimbolkan dengan p dimana
nilainya diperoleh dari uji t hitung. Adapun nilai pengaruh langsung yaitu : a.
Pengaruh langsung variabel motivasi X1 terhadap penerapan good corporate governance Y sebesar 0,406 40, 6 .
b. Pengaruh langsung variabel keharmonisan hubungan serikat pekerja dan
manajemen X2 terhadap penerapan good corporate governance Y sebesar 0,119 11, 9 .
c. Pengaruh variabel motivasi X1 terhadap penerapan kinerja Z sebesar 0,014
1,4 .
Universitas Sumatera Utara
d. Pengaruh variabel keharmonisan hubungan serikat pekerja dan manajemen X2
terhadap kinerja Z sebesar 0,132 13,2 .
5.4.2. Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect
Untuk mengukur pengaruh tidak langsung: a.
Pengaruh variabel motivasi X1 terhadap kinerja Z dengan penerapan good corporate governance Y sebagai intervening sebesar:
Pengaruh tidak langsung = 0,406 x 0,056 = 0,023 2,3 b.
Pengaruh variabel keharmonisan hubungan serikat pekerja dan manajemen X2 terhadap kinerja dengan penerapan good corporate governance Y sebagai
intervening sebesar: Pengaruh tidak langsung = 0,119 x 0,056 = 0,0066 1 .
5.4.3. Total Pengaruh Total Effect