2. Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat
Mangkunegara 2009: 41. Menurut Mangkunegara 2009:43 dalam hubungannya dengan perilaku
konsumen dapat dikarakteristikan antara lain: a.
Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang- barang yang mahal, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap toko
serba ada, supermarket, konservatif dalam konsumsinya, barang-barang yang dibeli cenderung untuk dapat menjadi warisan bagi keluarganya.
b. Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang untuk
menampakkan kekayaannya, membeli barang dengan jumlah yang banyak dan kualitasnya cukup memadai. Mereka berkeinginan membeli barang
yang mahal dengan sistem kredit, misalnya membeli kendaraan, rumah mewah, perabot rumah tangga.
c. Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang dengan
mementingkan kuantitas daripada kualitasnya. Pada umumnya mereka membeli barang untuk kebutuhan sehari-hari, memanfaatkan penjualan
barang-barang yang diobral atau penjualan dengan harga promosi.
34
d. Faktor Kelompok Anutan Small reference group
Menurut Mangkunegara 2009:43 Kelompok anutan didefenisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma,
dan perilaku konsumen. Kelompok anutan ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya perhimpunan artis, atlet,
kelompok pemuda, kelompok mesjid, dan organisasi kecil lainnya. Masih menurut Mangkunegara 2009:44 ahli pemasaran penting untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Mengidentifikasi pengaruh-pengaruh kelompok anutan terhadap penggunaan produk, merek yang sesuai aspirasi kelompok anutan
tersebut. b.
Mengukur keluasan pengaruh kelompok anutan dalam proses pengambilan keputusan pembeli.
e. Faktor Keluarga
Keluarga didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkesan yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan
keputusan pembeli Mangkunegara 2009:44. Dalam menganalisis perilaku konsumen, faktor keluarga daapt berperan
sebagai berikut Mangkunegara 2009:44: a.
Sebagai pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.
b. Sebagai pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi keputusan
pembeli.
35
c. Sebagai pengambil keputusan, yaitu siapa yang menentukan keputusan
apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan dan dimana tempat dibelinya.
d. Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga yang
akan melakukan proses pembelian. e.
Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang dibeli.
E.2. Kekuatan Faktor Psikologis 1.
Faktor pengalaman belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karana
sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya Mangkunegara 2009:45.
2. Faktor kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya
Mangkunegara 2009:46.
3. Faktor sikap dan keyakinan
Sikap menurut Mangkunegara 2009:47 dapat didefinisikan suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan
emosional yang tindakannya cenderung kea rah berbagai objek atau ide. Sikap dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat
diubah melalui komunikasi yang persuasive dan pemberian informasi yang efektif kepada konsumen.
36
4. Faktor diri atau self concept
Konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita
pikirkan. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, kita perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen
Mangkunegara 2009:47. Proses keputusan konsumen merupakan intervensi antara strategi pasar.
Artinya hasil outcomes dari strategi pemasaran perusahaan ditentukan oleh interaksinya dengan proses keputusan konsumen. Dimulai dengan suatu analisis
pasar yang dimasuki oleh perusahaan sebagai pasar sasaran. Hal ini memerlukan analisis yang rinci mengenai kemampuan perusahaan, kekuatan dan kelemahan
pesaing, kekuatan ekonomi dan teknologi yang mempengaruhi pasar dan potensi konsumen yang mutakhir di dalam pasar. Berdasarkan pada analisis konsumen
bagian dari langkah ini, perusahaan mengenali kelompok individual, rumah tangga atau perusahaan-perusahaan dengna kebutuhan yang serupa. Segmen
pasar-pasar ini diuraikan secara demografis, preferensi media, lokasi geografis dan sebagainya. Satu atau lebih dari segmen pasar kemudian dipilih sebagai pasar
sasaran berdasarkan pada kemampuan perusahaan relative dibandingkan dengan pesaingnya.
Langkah berikutnya, strategi pemasaran dirumuskan. Strategi pemasaran berusahan mencari untuk memberikan kepada konsumen nilai lebih dibandingkan
37
dengan pesaingnya. Namun masih mampu mendatangkan keuntungan perusahaan.
Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan bauran pemasaran yaitu mencakup penentuan fitur produk,harga, bukti fisik, promosi, pelaku, tempat dan
proses yang akan memberikan konsumen suatu nilai lebih. Untuk memenangkan persaingan perusahaan atau organisasi harus mampu menghasilkan produk yang
mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan lebih cepat dan pelayanan lebih baik apabila dibandingkan dengan pesaingnya. Seluruh karakteristik disebut
total product. Bagi suatu perusahaan reaksi dari pasar sasaran terhadap total product
menghasilkan suatu citra image terhadap produkmerekorganisasi dan beberapa tingkatan kepuasan konsumen yang telah melakukan pembelian dan menggunakan
produk yang telah dibelinya. Pemasar yang cerdik selalu berusaha untuk memuaskan konsumen, bukan sekadar menjual produknya, sehingga pelanggan
yang puas akan loyal dan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang Bagi individual, proses menghasilkan kepuasan, pengembangan atau
perusahaan sikap dan perubahan perilaku. Bagi masyarakat, pengaruh komulatif dari proses pemasaran akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
populasipencemaran lingkungan, masalah sosial dan manfaat sosial, perluasan lapangan pekerjaan dan sebagainya.
Dari proses-proses diatas maka bisa ditentukan hasil keputusan pembelian konsumen terhadap produk ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan atau
organisasi.
38
OUT COME
Individual
Firm
Society
CONSUMER DECISION PROCES
Problem Recognation
Information Search
Alternative Evaluation
Purchase
Use
Evaluation
MARKET STRATEGYMARKETING MIX
Product
Price
Physical evidance
Promotion
People
Place
Process
39
MARKET SEGMENTATION
Identified product related need sets
Group customers with similar need sets
Describe each group
Selective attractive segment to targer
MARKETING ANALYSIS
Company
Competitors
Conditions
Consumers
Sumber: Hawkins, cs 2004: 12 Gambar 2.3 Marketing Strategy and Consumer Behavior
2.2
PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian, antara lain:
1. Arfiani 2008 dengan judul skripsi “Analisis Faktor-Faktor Motivasi
Mahasiswa Memilih Jurusan Administrasi Pendidikan”. Tujuan dari
penelitian ini meliputi: 1 Mengetahui faktor-faktor yangmenjadi motivasi mahasiswa memilih Jurusan Administrasi Pendidikan di Universitas Negeri
Malang, dan 2 Menemukan faktor yang paling dominan yang mendorong mahasiswa memilih Jurusan Administrasi Pendidikan. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian exsploratory karena bermaksud untuk mengeksplorasi kesemestaan
fenomena alam ataupun sosial. Populasi yang berjumlah 375 orang. Sampel penelitian berjumlah 160 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
teknik pengambilan sampel secara acak proportional random sampling. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan yang didapat bahwa faktor-faktor
yang memotivasi mahasiswa memilih jurusan administrasi pendidikan yaitu 1. faktor bakat, 2 faktor biaya, 3 faktor sarana, 4 faktor dorongan orang lain,
5 faktor karier, 6 faktor minat, 7, faktor tenaga pengajar, dan 8 faktor harapan
2. Pujiati, 2008 dengan judul penelitian “Sistem Pengambilan Keputusan
Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi”. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat muncul sebuah sistem pengambilan keputusan dengan
pendekatan statistik yang tepat untuk menyatakan bahwa seorang siswa dianjurkan untuk memilih jurusan tertentu berdasarkan hasil tes psikologi dan
pengamatan pada akademis siswa. Alat yang digunakan metode analisis terhadap siswa SMU. Hasil:dari penelitian ini bahwa pengambilan keputusan
pemilihan jurusan di Perguruan tinggi karena minat dan bakat dari calon mahasiswa atau siswa SMU.
3. Ikhwan 2006 dengan judul penelitian “Analisis Keputusan Penumpang
Menggunakan Jasa Bus Damri Eksekutif Jurusan Bandar Lampung – Jakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
harga tiket, keselamatan, waktu dan kenyamanan dengan keputusan penumpang memilih Bus, dengan menggunakan alat penelitian Koefisien
konkordansi Kendal. Dengan diperoleh hasil pembahasan diketahui adanya hubungan antara tarif tiket, keselamatan, waktu dan kenyamanan
berpengaruh positif terhadap keputusan penumpang memilih Bus Damri Executif sebagai sarana transportasi Bandar Lampung -Jakarta, sehingga
hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hal ini dapat diketahui dari hasil hasil perhitungan koefisien konkordansi Kendall diketahui nilai X Z hitung 158,12
X2 tabel 66,34 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti adanya hubungan yang nyata antara tarif, keselamatan, waktu, dan kenyamanan
dengan keputusan penumpang untuk memilih Bus Damri Eksekutif Jurusan Bandar Lampung - Jakarta. Hasil analisis kualitatif diketahui bahwa sebagian
besar penumpang menyetujui dengan kebijakan tarif, keselamatan, waktu dan kenyamanan yang dilakukan Bus Damri Eksekutif Jurusan Bandar Lampung
– Jakarta.
2.3 KERANGKA KONSEPTUAL