18 individu lebih mungkin untuk menyetujui operasi daripada ketika angka
kematian ditekankan Marteau 1989;. Wilson et al 1987. Kebanyakan temuan menunjukkan bahwa orang cenderung untuk
mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk proyek-proyek yang tidak menguntungkan dalam bingkai negatif daripada dalam kerangka
positif. Misalnya, Rutledge 1994 dalam Liang, dkk2013melaporkan bahwa framing informasi yang relevan-keputusan dipengaruhi keputusan
kelompok . Subyek cenderung melakukan investasi tambahan jika keputusan itu dibingkai negatif.
4. Adverse Selection
Manajer memiliki informasi superior tentang informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibanding pemilik. Kondisi
ketidakseimbangan informasi ini dinamakan informasi asimetri asymmetric information. Informasi asimetri dapat menimbulkan dua
permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan pemilik untuk memonitor dan melakukan control terhadap tindakan-tindakan manajer.
Menurut Jensen dan Meckling dalam Ratih 2010 : 20 permasalahan tersebut adalah :
a. Moral hazard, yakni permasalahan yang timbul jika manajer tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Hal ini
dikarenakan kegiatan yang dilakukan manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun kreditur.
19 b. Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana pemilik tidak dapat
mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh manajer benar-benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau
terjadi kelalaian tugas incentive to shirk. Teori yang dapat menjelaskan tentang Adverse Selection adalah teori
keagenan. Menurut teori tersebut individu dimotivasi untuk mengambil keputusan yang memaksimalkan kepentingan ekonomi pribadi mereka.
Sany Dwita 2007:6 menjelaskan mengenai teori keagenan yang berhubungan dengan masalah Eskalasi Komitmen pada pilihan tindakan
yang gagal. Manajer yang tidak berani mengambil risiko serta tindakannya tidak terawasi akan melaporkan berita bagus, dan manajer tersebut baru
akan melaporkan berita buruk apabila berita tersebut diperlukan, karena berita buruk akan membuat karirnya terancam.
Maka jika informasi lengkap, dalam kondisi incentive to shirk, manajer akan cenderung memilih untuk tidak melanjutkan proyek yang
tidak menguntungkan atau merugikan karena hal ini akan segera diketahui oleh pemilik perusahaan.
Sedangkan, jika manajer memiliki informasi privat, pemilik perusahaan tidak bisa mengawasi manajer secara keseluruhan, maka pada
kondisi ini, manajer yang memiliki incentive to shirk akan cenderung untuk melanjutkan proyek yang tidak menguntungkan atau merugikan.
20
5. Locus of Control