15 mendukung dan menjalankan adanya suatu keputusan yang bereskalasi
komitmen. Faktor selanjutnya menurut Kreitner dan Kinicki 2005: 24-25
adalah karakteristik proyek. Karakteristik proyek memasukkan fitur-fitur objektif proyek, yang berdampak paling besar pada keputusan Eskalasi
Komitmen. Faktor yang terakhir menurut Kreitner dan Kinicki 2005:25 yang mengakibatkan terjadinya situasi Eskalasi Komitmen adalah faktor
penentu kontekstual. Faktor ini memberi penjelasan bahwa penyebab terjadinya Eskalasi Komitmen karena adanya kekuatan-kekuatan politik dari
luar yang berada di luar kendali organisasi.
3. Negative Framing
Faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan pada seseorang adalah Framing. Liang dkk, 2013 : 3.Framing adalah sebuah
fenomena yang mengindikasikan pengambil keputusan akan memberi respon dengan cara berbeda pada masalah yang sama jika disajikan
dalam format berbeda. Framing atas informasi dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.
Framing Efek mungkin berbeda pada situasi konteks yang berbeda. Penelitian terdahulu telah menemukan bahwa pembingkaian keputusan
dibagi menjadi 3 tipe utama dengan pengaruh yang berbeda.Levin et al, 1998 dalam Liang dkk, 2013, salah satu diantaranya mengikuti teori
prospek yaitu pembingkaian positif dan negative, dan dua diantaranya
16 menggunakan definisi operasional yang berbeda. Tiga tipe pembingkaian
tersebut adalah sebagai berikut: a. Risky Choice Framing
Risky choice framing berasal dari studi yang dilakukan oleh Tversky Kahneman 1981. The risky choice framing melibatkan
skenario keputusan hipotesis dengan dua pilihan. Pilihan pertama yaitu pilihan yang pasti atau tanpa risiko dan pilihan kedua adalah pilihan
berisiko dimana probabilitas ditentukan secara numerik. Pada positive framing, pilihan yang pasti ataupun berisiko dideskripsikan dalam
keadaan untung, dan pada negative framing keduanya dideskripsikan dalam keadaan rugi. Menurut teori prospek, positive framing akan
menyebabkan perilaku menghindari riksiko, dan negative framing akan menyebabkan perilaku yang sebaliknya.
b. Goal framing Goal framing tidak melibatkan risiko yang berbeda dalam bingkai
yang berbeda tetapi memberikan hasil yang mungkin berbeda. Pesan positif dari Goal framing menekankan konsekuensi positif dari
melakukan suatu tindakan, dan pesan negatif menekankan konsekuensi negatif dari tidak melakukan tindakan. Pertanyaan pada Goal Framing
adalah yang mana framing positif atau negatif, yang akan memiliki dampak persuasif yang lebih besar pada pencapaian perilaku yang sama.
Misalnya, Thaler 1980 menyelidiki efek dari pesan positif dan negatif pada pembelian kartu kredit. Frame positif menunjukkan pesan-pesan
17 seperti jika Anda membayar tunai, Anda akan menerima harga diskon,
sedangkan frame negatif menunjukkan pesan-pesan seperti jika Anda tidak membayar tunai yaitu, jika Anda menggunakan kartu kredit, Anda
akan harus membayar sebuah biaya tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen lebih bersedia untuk menggunakan kartu
kredit untuk susunan kata tidak membayar uang tambahan dari untuk susunan kata menerima tambahan diskon.
c. Attribute framing Attribute framing memanipulasi nilai yang berbeda dari satu atau
lebih atribut keputusan yang relevan dengan keputusan dalam konteks tertentu. Salah satu contoh adalah bahwa tingkat keberhasilan dari suatu
peristiwa misalnya, 0,6 dijelaskan dalam kerangka positif, tetapi tingkat kegagalan acara misalnya, 0,4 digambarkan dalam bingkai negatif.
Membandingkan dengan risk framing choice, atribute framing tidak terfokus pada risiko itu sendiri tetapi persepsi yang berbeda dari risiko
yang sama. Secara umum, kerangka berpikir positif lebih perferable daripada yang negatif dalam kondisi ini. Selain itu, atribute framing
berbeda dengan goal framing dalam dua kondisi, framing pada atribute framing tidak mempromosikan tindakan yang sama.
Dalam studi tentang menyetujui operasi, misalnya, tingkat kelangsungan hidup frame positif dan tingkat kematian frame negatif
yang digunakan untuk membuat framing atribut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika tingkat kelangsungan hidup ditekankan,
18 individu lebih mungkin untuk menyetujui operasi daripada ketika angka
kematian ditekankan Marteau 1989;. Wilson et al 1987. Kebanyakan temuan menunjukkan bahwa orang cenderung untuk
mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk proyek-proyek yang tidak menguntungkan dalam bingkai negatif daripada dalam kerangka
positif. Misalnya, Rutledge 1994 dalam Liang, dkk2013melaporkan bahwa framing informasi yang relevan-keputusan dipengaruhi keputusan
kelompok . Subyek cenderung melakukan investasi tambahan jika keputusan itu dibingkai negatif.
4. Adverse Selection