10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Litraratur
1. Pengambilan Keputusan
Menurut Rizkianto 2012: 23 Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan berbagai alternatif yang digunakan untuk memecahkan
suatu masalah. Sedangkan, menurut Arfan dan Muhammad 2005: 203 pengambilan keputusan didefinisikan sebagai proses memilih di antara
berbagai alternatif tindakan yang berdampak pada masa depan. Pengambilan keputusan pada akhirnya akan menghasilkan suatu pilihan final berupa
tindakan ataupun opini. Dalam mengambil keputusan seseorang seringkali dihadapkan pada
berbagai kondisi antara lain unik, tidak pasti, jangka panjang dan kompleks Marimin, 2005 : 10. Yang dimaksud dalam kondisi unik adalah masalah
tersebut tidak mempunyai preseden dan di masa depan mungkin tidak akan berulang kembali. Tidak Pasti maksudnya bahwa faktor
– faktor yang diharapkan mempengaruhi dan memiliki kadar informasi yag sangat rendah.
Jangka panjang maksudnya bahwa implikasinya memiliki jangkauan yang cukup jauh ke depan. Adapun kompleks yaitu dalam pengertiannya
preferensi pengambilan keputusan atas risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka diharapkan seorang
pengambil keputusan dapat menentukan langkah – langkah yang tepat
11 dalam membuat keputusan. Lubis 2010: 271 menyebutkan beberapa
langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu keputusan, antara lain: 1 pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau suatu
peluang, 2 pencarian atas tindakan alternatif dan kuantitatif atas konsekuensinya, 3 pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan, 4
yang terakhir adalah penerapan tindak lanjut. Ibnu Syamsi 2000: 16 berpendapat bahwa pengambilan keputusan
tergantung dari permasalahan yang dihadapi dan juga dasar seorang manajer dalam mengambil suatu keputusan antara satu manajer dengan
manajer lainnya tidaklah sama. Suatu keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-mata, dan dapat pula suatu keputusan itu diambil
berdasarakan rasionalitas, serta keputusan dapat diambil berdasarkan wewenang atau jabatan yang dimilikinya.
Ada beberapa teknik atau cara dalam mengambil sebuah keputusan, yaitu berdasarkan intuisi, rasionalitas, fakta, pengalaman dan wewenang
Ibnu Syamsi, 2000: 17-22. Sedangkan Lubis 2010: 275-277 menyebutkan teknik atau cara dalam mengambil keputusan berdasarkan
rasional terbatas, intuisi, indentifikasi masalah, membuat pilihan, perbedaan individua yang termasuk didalamnya adalah gaya pengambilan keputusan
dan keterbatasan organisasi. Kreitner dan Kinicki 2005: 5-13 menyebutkan ada 3 model yang
dapat digunakan manajer dalam membuat suatu keputusan. Model yang pertama adalah model rasional, model ini menggunakan empat pendekatan
12 logis untuk mengambil sebuah keputusan yaitu: 1 mengenali masalah, 2
menghasilkan solusi-solusi alternatif, 3 memilih sebuah solusi, dan 4 mengimplementasikan dan mengevaluasi solusi.
Model yang kedua adalah model normatif Simon, model ini mengindentifikasi hambatan-hambatan yang mambatasi pengambilan
keputusan. Model normatif Simon juga menganjurkan bahwa pengambilan keputusan ditandai dengan: 1 pengolahan informasi terbatas, 2
penggunaan penilaian hasil temuan sendiri, dan 3 temuan. Model yang ketiga adalah model keranjang sampah, yang
berpendapat bahwa pengambilan keputusan bersifat tidak teliti dan acak. Model ini juga berpendapat, keputusan dihasilkan dari interaksi antara
empat arus kejadian yang terpisah yaitu: masalah, solusi, partisipan, dan peluang pilihan.
2. Eskalasi Komitmen