Tabel 12. Hasil analisis jawaban aspek psikomotorik responden terhadap jawaban yang diharapkan
No. Aspek Karakteristik Psikomotorik
Jumlah yang Mendekati
Jawaban yang Diharapkan
n = 43
1. Bagaimana cara Ibu membimbing anak
dalam memperlakukan lingkungan? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan
jawaban: Memberi pengarahan, mengawasinya, dan memberikan peringatan
jika ia tidak memperlakukan lingkungan dengan benar
35 81,4
2. Bagaimana cara Ibu menangani limbah
buangan air besar rumah tangga? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan
jawaban: Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah
32 74,4
3. Bagaimana cara Ibu menangani limbah
buangan air kecil rumah tangga? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan
jawaban: Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah
9 20,9
4. Bagaimana cara Ibu menangani sampah?
Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Diolah menjadi pupuk organic dan
dibuang ke tempat sampah ditangani petugas sampah.
39 90,7
5. Apakah Ibu terampil dalam membuat pupuk
organik kompos? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan
jawaban: Ya, terampil 8
18,6 6.
Apakah Ibu terampil dalam membuat kerajinan tangan dari limbah?
Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Ya, terampil
4 9,3
Rataan Persentase Aspek Karakteristik Psikomotorik
49,2
5.8 Rancangan Program Pendidikan Konservasi
Tema yang dikembangkan dalam rancangan program pendidikan konservasi ini dibuat berdasarkan permasalahan dan potensi yang terdapat di
Kelurahan Cilincing, yaitu Kelestarian Lingkungan di Telapak Kaki Ibu. Tema ini memberikan makna bahwa para ibu memiliki peran yang positif bagi kelestarian
lingkungan hidup. Para ibu memiliki peranan sebagai pendidik bagi anak-anak mereka Barnhouse 1988. Apabila pendidikan konservasi diberikan kepada
mereka, pesan-pesan konservasi akan dapat disampaikan kepada anak-anak mereka. Hal ini juga merupakan investasi yang berharga bagi kelestarian
lingkungan hidup di masa depan karena anak-anak yang telah mereka didik adalah generasi penerus yang dapat berperan untuk mengambil keputusan dan tindakan
besar dalam melestarikan lingkungan. Selain itu, tema ini juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi di Jakarta, khususnya wilayah
Kelurahan Cilincing. Permasalahan utama yang terjadi di Kelurahan Cilincing adalah penanganan sampah yang buruk sehingga menyebabkan pencemaran air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan pada aspek
kognitif sebanyak 50, aspek afektif sebanyak 75,7, dan aspek psikomotorik sebanyak 25,2.
Data ini menunjukkan bahwa sikap anggota PKK yang positif terhadap lingkungan tidak didukung oleh pengetahuan dan keterampilan yang
memadai sehingga mereka tidak mampu ikut berperan dalam pengelolaan lingkungan.
Oleh karena itu, bobot materi program pendidikan konservasi lebih ditekankan pada aspek kognitif dan aspek psikomotorik kelompok sasaran,
terutama dalam memperbaiki teknik penanganan sampah guna mencegah pencemaran air.
Program pendidikan konservasi ini akan dilaksanakan dalam delapan pertemuan selama delapan minggu. Program ini akan dilaksanakan sebagai bagian
dari kegiatan tambahan PKK dalam Pokja II yang mengkoordinasikan kegiatan PKK dalam bidang pendidikan dan keterampilan serta kehidupan berkoperasi dan
Pokja IV yang mengkoordinasikan kegiatan PKK dalam bidang kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup. Program pendidikan konservasi ini akan berjalan
optimal dengan cara menyesuaikannya dengan prinsip-prinsip yang perlu diketahui dalam mencapai tujuan pendidikan konservasi.
Tujuan umum dari program pendidikan ini adalah membentuk dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian para peserta untuk berpartisipasi dalam
kegiatan konservasi dan kelestarian lingkungan dalam bentuk penerapan keterampilan dalam penanganan sampah guna mengatasi pencemaran air. Hal ini
dikarenakan para peserta belum memiliki pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai dalam berkontribusi bagi lingkungan. Hal ini juga
dikarenakan permasalahan utama yang terjadi di Kelurahan Cilincing adalah penanganan sampah yang buruk sehingga menyebabkan pencemaran air. Melalui
program pendidikan ini, para peserta diharapkan dapat berpartisipasi dalam memperbaiki teknik penanganan sampah sehingga dapat mencegah terjadinya
pencemaran air. Program pendidikan ini terdiri dari tiga program utama agar dapat mencapai tujuan umum, yaitu Lingkungan Jakarta Sahabatku, Memanen Sampah,
dan Anakku untuk Lingkunganku.
5.8.1 Program: Lingkungan Jakarta Sahabatku
Program Lingkungan Jakarta Sahabatku bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif para anggota PKK Tabel 13. Tujuan spesifik program ini meliputi
menjelaskan kepada peserta mengenai definisi lingkungan hidup, beserta bentuk- bentuk kerusakannya; menjelaskan kepada peserta mengenai faktor-faktor yang
dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, beserta cara penanggulangannya; dan menjelaskan kepada peserta mengenai zat-zat polutan yang dapat mengakibatkan
pencemaran air. Program ini diberikan karena hasil wawancara dan observasi terfokus menunjukkan bahwa Kelurahan Cilincing yang merupakan bagian dari
Jakarta Utara memiliki permasalahan lingkungan yang unik dan spesifik, yaitu pasang air laut, banjir kiriman, dan volume sampah yang besar. Selain itu, masih
terdapat lagi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan lainnya yang ditemukan di Jakarta Utara, termasuk Kelurahan Cilincing.
Materi-materi dalam program ini akan memuat permasalahan- permasalahan lingkungan yang terdapat di kota Jakarta, beserta penyebabnya dan
cara penanggulangannya. Oleh karena itu, para peserta akan disajikan pemutaran
film dokumenter yang berjudul Jakarta in Jeopardy dan Hot Cities – Jakarta.
Melalui film ini, peserta diharapkan dapat menyaksikan permasalahan- permasalahan lingkungan yang terdapat di Jakarta. Kegiatan belajar mengajar juga
akan diisi dengan presentasi singkat dan tanya jawab. Melalui presentasi singkat, peserta akan mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup secara teoritis.
Peserta juga dapat berinteraksi dengan pengajar melalui sesi tanya jawab. Hal ini akan membuat peserta lebih mudah memahami materi-materi yang disampaikan.
Metode belajar ini akan membantu para peserta mengingat 50 dari informasi
yang disampaikan karena disampaikan secara audio visual Giblin 2001. Selain itu, kegiatan belajar mengajar juga akan diisi dengan jalan-jalan berkeliling
Kelurahan Cilincing. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat menyaksikan secara langsung mengenai fakta kerusakan-kerusakan lingkungan di Kelurahan
Cilincing. Proses belajar mengajar ini juga menyajikan realita kehidupan yang akan ditemukan peserta sehari-harinya karena orang dewasa belajar dengan baik
apabila menyangkut mana yang menarik baginya dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari Suprijanto 2007. Setelah itu, dilanjutkan dengan
kegiatan diskusi terpimpin. Kegiatan ini berguna untuk mendorong para peserta menyampaikan pandangan dan pendapat mereka setelah menyaksikan secara
langsung kerusakan-kerusakan lingkungan di lapangan. Para peserta juga dituntut untuk memberikan solusi praktis untuk mengatasi kerusakan lingkungan di
Kelurahan Cilincing. Metode belajar ini akan membantu para peserta mengingat semua informasi yang mereka terima. Hal ini dikarenakan manusia dapat
mengingat 70 dari informasi yang disampaikan apabila belajar dengan cara membicarakan informasi tersebut Giblin 2001.
55
Tabel 13. Rancangan program pendidikan konservasi bagi anggota PKK Kelurahan Cilincing “Lingkungan Jakarta Sahabatku”
Tujuan Indikator
Materi Metode Pengajaran
Waktu Alat Bahan
Evaluasi
• Menjelaskan
kepada peserta mengenai definisi
lingkungan hidup, beserta bentuk-
bentuk kerusakannya.
• Peserta mampu
menjelaskan definisi
lingkungan hidup.
• Peserta mampu
menyebutkan bentuk-bentuk
kerusakan lingkungan hidup.
• Definisi
Lingkungan Hidup
• Bentuk-Bentuk
Kerusakan Lingkungan
Hidup •
Presentasi singkat •
Pemutaran Film Jakarta in
Jeopardy •
Penjelasan singkat dan tanya jawab
dengan teknik partisipasi peserta
30 menit 30 menit
30 menit Total: 120 menit
Minggu I •
Film Jakarta in Jeopardy.
• UU No. 4 Thn
1982. •
Whiteboard •
Spidol. •
Laptop. •
LCD Projector. •
Sound system pengeras suara.
• Tes sumatif
tertulis di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
• Menjelaskan
kepada peserta mengenai faktor-
faktor yang dapat mengakibatkan
kerusakan lingkungan, beserta
cara penanggulangannya
. •
Peserta mampu menjelaskan
penyebab kerusakan
lingkungan hidup dan cara menang-
gulanginya. •
Penyebab Kerusakan
Lingkungan Hidup dan
Penanggulang- annya
• Presentasi singkat
•
Pemutaran Film Hot Cities – Jakarta
• Penjelasan singkat
dan tanya jawab dengan teknik
partisipasi peserta 30 menit
30 menit 30 menit
Total: 120 menit Minggu II
•
Film Hot Cities – Jakarta.
• UU No. 4 Thn
1982. •
UU No. 5 Thn 1990.
• Whiteboard
• Spidol.
• Laptop.
• LCD Projector.
• Sound
system pengeras suara.
• Tes sumatif
tertulis di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
5 6
56
Tabel 13. Lanjutan
Tujuan Indikator
Materi Metode Pengajaran
Waktu Alat Bahan
Evaluasi
• Menjelaskan
kepada peserta
mengenai zat-zat
polutan yang dapat mengakibatkan
pencemaran air. •
Peserta mampu menyebutkan zat-
zat polutan penyebab
pencemaran lingkungan,
terutama pencemaran air.
• Peserta mampu
menjelaskan dampak
pencemaran lingkungan,
terutama pencemaran air.
• Peserta mampu
memberikan solusi atas
permasalahan lingkungan yang
ditemukan. •
Zat-Zat Pencemar Air
• Dampak
Pencemaran bagi
Lingkungan •
Presentasi singkat •
Jalan-jalan berkeliling
Kelurahan Cilincing •
Diskusi terpimpin 20 menit
75 menit 45 menit
Total: 140 menit Minggu III
• Buku
Pencemaran Lingkungan
Lutfi 2006.
• Whiteboard
• Spidol.
• Laptop.
• LCD Projector.
• Sound
system pengeras suara.
• Tes sumatif
tertulis di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
5 7
5.8.2 Program: Memanen Sampah
Program Memanen Sampah bertujuan untuk meningkatkan aspek psikomotorik para anggota PKK Tabel 14. Tujuan spesifik program ini meliputi
menjelaskan kepada peserta mengenai perbedaan sampah organik dan sampah anorganik, melatih peserta teknik mengolah sampah organik rumah tangga
menjadi kompos, melatih peserta teknik membuat kerajinan tangan dari kertas bekas dan pelepah pisang, dan melatih peserta teknik membuat kerajinan tangan
dari limbah kaca dan batok kelapa. Program ini diberikan karena hasil observasi terfokus menunjukkan bahwa permasalahan utama di Kelurahan Cilincing adalah
teknik penanganan sampah yang buruk sehingga menyebabkan pencemaran air. Melalui program ini, peserta diharapkan dapat memperbaiki teknik
penanganan sampah mereka sehingga dapat mengatasi pencemaran air di Kelurahan Cilincing. Melalui program ini, peserta dapat melatih keterampilan
mereka untuk mengubah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan limbah untuk membuat kerajinan tangan. Hasil observasi terfokus menunjukkan
bahwa limbah yang dapat ditemukan di sekitar Kelurahan Cilincing dan dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan, antara lain kertas bekas, batok
kelapa, pelepah pisang, dan limbah kaca. Limbah organik yang terdapat di beberapa pasar di sekitar Kelurahan Cilincing dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan kompos pupuk organik. Kegiatan belajar mengajar dalam program ini akan lebih diutamakan pada partisipasi peserta untuk terlibat dalam praktek
pembuatan kompos dan kerajinan tangan. Hal ini dikarenakan manusia dapat mengingat 90 dari informasi yang disampaikan apabila belajar dengan cara
mempraktekkan informasi tersebut Giblin 2001. Proses belajar mengajar ini juga menuntut peserta untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan karena orang dewasa
belajar dengan baik apabila mereka ambil bagian secara penuh dalam kegiatan- kegiatan Suprijanto 2007. Selain itu, program pendidikan ini juga
menyampaikan hal-hal yang dapat diterapkan secara praktis dan bermanfaat karena orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang dipelajarinya
bermanfaat dan praktis Suprijanto 2007.
58
Tabel 14. Rancangan program pendidikan konservasi bagi anggota PKK Kelurahan Cilincing “Memanen Sampah”
Tujuan Indikator
Materi Metode Pengajaran
Waktu Alat Bahan
Evaluasi
• Menjelaskan kepada
peserta mengenai
perbedaan sampah
organik dan sampah anorganik.
• Melatih
peserta teknik
mengolah sampah
organik rumah
tangga menjadi kompos.
• Peserta mampu
membedakan sampah organik
dan sampah anorganik.
• Peserta mampu
mengolah sampah organik rumah
tangga menjadi kompos.
• Perbedaan
Sampah Organik dan
Sampah Anorganik
• Pengolahan
Sampah Organik Rumah
Tangga Menjadi
Kompos •
Presentasi singkat •
Demo pembuatan kompos
• Praktek pembuatan
kompos 20 menit
10 menit 90 menit
Total: 120 menit Minggu IV
• Buku Penanganan
dan Pengolahan Sampah Tim
Penulis PS 2008
• Buku Memanen
Sampah Basriyanta
2007.
• Buku Cerdas dan
Bijak Mengolah Sampah Suryati
2009.
• Whiteboard
• Spidol.
• Laptop.
• LCD Projector.
• Sound
system pengeras suara.
• Tes sumatif
tertulis di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
5 9
59
Tabel 18. Lanjutan
Tujuan Indikator
Materi Metode Pengajaran
Waktu Alat Bahan
Evaluasi
• Melatih peserta
teknik membuat kerajinan tangan
dari kertas bekas dan pelepah pisang.
• Peserta mampu
membuat kerajinan tangan
dari kertas bekas.
•
Peserta mampu membuat
kerajinan tangan dari pelepah
pisang. •
Pembuatan Kerajinan
Tangan dari
kertas bekas
dan Pelepah
Pisang •
Demo pembuatan kerajinan tangan dari
kulit kayu •
Praktek pembuatan kerajinan tangan dari
kertas bekas •
Demo pembuatan kerajinan tangan dari
pelepah pisang •
Praktek pembuatan kerajinan tangan dari
pelepah pisang 10 menit
50 menit 10 menit
50 menit Total: 120 menit
Minggu V •
Buku Inspirasi dari Daur Ulang
Yuliati 2010. •
Whiteboard •
Spidol. •
Sound system
pengeras suara. •
Tes sumatif praktik di akhir
program, pada pertemuan
terakhir.
• Melatih
peserta teknik
membuat kerajinan
tangan dari limbah kaca
dan batok kelapa. •
Peserta mampu membuat
kerajinan tangan dari limbah kaca.
• Peserta mampu
membuat kerajinan tangan
dari batok kelapa. •
Pembuatan Kerajinan
Tangan dari Limbah Kaca
dan Batok Kelapa
• Demo pembuatan
kerajinan tangan dari limbah kaca
• Praktek pembuatan
kerajinan tangan dari limbah kaca
• Demo pembuatan
kerajinan tangan dari batok kelapa
• Praktek pembuatan
kerajinan tangan dari batok kelapa
10 menit 50 menit
10 menit 50 menit
Total: 120 menit Minggu VI
• Buku Berbagi
Rahasia Usaha di Masa Sulit:
Menangguk Rupiah dari
Sampah Rawit 2010.
• Spidol.
• Sound
system pengeras suara.
• Tes sumatif
praktik di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
6
5.8.3 Program: Anakku untuk Lingkunganku
Program Anakku untuk Lingkunganku bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam teknik mendidik anak mengenai pesan-pesan
konservasi Tabel 15. Program ini diberikan karena semua peserta adalah ibu yang berperan sebagai pendidik bagi anak-anak mereka di dalam keluarga
Barnhouse 1988. Selain itu, Theo dan Martin 2004 menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak pada usia 4 tahun baru mencapai 50 dan akan
mencapai 80 pada usia 8 tahun. Hal ini merupakan peluang yang bagus bagi para ibu untuk mendidik anak-anak mereka mengenai pesan-pesan konservasi.
Metode pengajaran dalam program ini lebih ditekankan pada permainan peran. Melalui metode ini, peserta diharapkan dapat lebih mudah mempraktekkan teknik-
teknik yang diajarkan kepada anak-anak mereka di rumah.
61
Tabel 15. Rancangan program pendidikan konservasi bagi anggota PKK Kelurahan Cilincing “Anakku untuk Lingkunganku”
Tujuan Indikator
Materi Metode Pengajaran
Waktu Alat Bahan
Evaluasi
• Melatih
peserta teknik
mendidik anak dengan pesan-
pesan konservasi. •
Peserta mampu melakukan
simulasi mendidik anak dengan
benar dalam menyampaikan
pesan-pesan konservasi.
• Teknik
Mendidik Anak •
Teknik Mengawasi
Anak •
Teknik Memberikan
Hadiah dan
Hukuman kepada Anak
• Teknik
Mendengarkan Anak
• Pesan-pesan
Konservasi yang
Perlu Diberikan
kepada Anak •
Presentasi singkat •
Demo permainan peran ibu dan anak
antara pengajar dan peserta program
• Permainan peran ibu
dan anak antara sesama peserta
program 60 menit
60 menit 30 menit
Total: 150 menit Minggu VII
• Buku Mendidik
Anak: untuk Meningkatkan
Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Wijanarko
2005.
• Whiteboard
• Spidol.
• Laptop.
• LCD Projector.
Sound system
pengeras suara. •
Tes sumatif tertulis dan
praktik di akhir program, pada
pertemuan terakhir.
6 2
5.9 Rekomendasi untuk Pelaksanaan Program Pendidikan Konservasi