Karakteristik Umum Kelompok Sasaran

Program Jumat Bersih rutin dilakukan oleh beberapa pengurus PKK pada setiap Jumat. Program Jumat Bersih adalah program yang didedikasikan untuk membantu masyarakat dalam memberantas peredaran nyamuk demam berdarah. Program ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga satu per satu untuk dilakukan pemeriksaan genangan air, seperti pada bak mandi, sumur, kolam, dan sebagainya dengan menggunakan senter. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada jentik nyamuk yang hidup di dalam genangan air. Apabila ditemukan adanya jentik nyamuk, pengurus PKK akan memperingatkan warga untuk segera menggantimenguras air dengan air yang baru dan lebih bersih. Setelah kegiatan program Jumat Bersih, seluruh pengurus yang bertugas wajib memberikan laporan mingguan mengenai kegiatan mereka. Program Jumat Bersih juga dapat menjadi peluang bagi PKK untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada masyarakat secara langsung.

5.4. Karakteristik Umum Kelompok Sasaran

Hasil pengambilan data terhadap 43 anggota aktif PKK Kelurahan Cilincing 24 dari 171 anggota yang merupakan anggota-anggota PKK yang aktif dalam kegiatan bulanan PKK Kelurahan Cilincing menunjukkan bahwa sebagian anggota PKK 48,8 berusia 40-49 tahun dan kebanyakan anggota PKK 90,7 sudah menetap di Kelurahan Cilincing selama 10 tahun ke atas Tabel 5. Tabel 5. Usia dan lama tinggal kelompok sasaran Kategori Jumlah Persentase Usia Responden tahun 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 1 8 21 10 3 2,3 18,6 48,8 23,3 7 Total 43 100 Lama Tinggal Responden tahun 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 4 9 12 9 4 5 9,3 20,9 28 20,9 9,3 11,6 Total 43 100 Sebagian besar anggota PKK 72 berperan sebagai ibu rumah tangga dan pendidikan terakhirnya adalah tamatan SMA Tabel 6. Peran sebagian besar anggota PKK sebagai ibu rumah tangga tersebut menunjukkan bahwa dalam keluarganya anggota PKK berperan penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan merawat dan mendidik anak, menyiapkan makanan, mengurus pakaian, merawat rumah, dan mengelola keuangan Supriyantini 2002. Hal ini akan memberikan peluang bagi pendidikan konservasi agar anggota PKK dapat menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada anak-anak mereka ketika mereka melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan merawat dan mendidik anak. Selain itu, pendidikan konservasi juga akan memberikan peluang kepada mereka untuk merawat rumah dan lingkungan di sekitar rumah sesuai dengan prinsip- prinsip konservasi. Tabel 6. Pekerjaan dan pendidikan terakhir kelompok sasaran Kategori Jumlah Persentase Pekerjaan Responden Ibu Rumah Tangga PengajarGuru Wiraswasta 31 6 6 72 14 14 Total 43 100 Pendidikan Terakhir Responden Jumlah Persentase SD SMP SMA Diploma S1 5 7 28 2 1 11,6 16,3 65,1 4,7 2,3 Total 43 100 Hermawan 2001 menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu rumah tangga, semakin baik pula perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Dengan demikian, tingkat pendidikan para peserta program yang sebagian besar tamatan SMA memerlukan program pendidikan konservasi yang lebih memadai.

5.4.1 Karakteristik Kognitif Kelompok Sasaran

Aspek kognitif dalam tujuan pendidikan lingkungan hidup berkenaan dengan bagaimana kelompok sasaran memberikan pengertian dasar mengenai fungsikerja lingkungan, cara berinteraksi dengan lingkungan, dan cara Total 43 100 memecahkan permasalahan lingkungan yang muncul Braus dan Wood 2008. Hasil pengambilan data karakteristik kelompok sasaran dengan metode kuesioner semi terbuka memperoleh persentase jumlah responden yang menjawab pertanyaan dalam kriteria jawaban tertentu Tabel 7. Tabel 7. Persentase kriteria jawaban pertanyaan aspek kognitif yang telah dijawab responden No. Kriteria Jawaban Jumlah n = 43 1. Apa yang Ibu ketahui mengenai lingkungan hidup? a. Responden menjelaskan lingkungan hidup sebagai tempat tinggal mereka b. Responden menjelaskan lingkungan hidup sebagai keadaan yang mereka lihat dan alami di sekitar mereka c. Responden menjelaskan lingkungan hidup sebagai objek yang harus mereka perhatikan dan kelola. d. Responden tidak tahu apa-apa 12 5 24 2 27,9 11,6 55,8 4,7 2. Tahukah bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di sekitar Kelurahan Cilincing? a. Responden menjelaskan satu bentuk kerusakan saja b. Responden menjelaskan dua bentuk kerusakan c. Responden menjelaskan lebih dari dua bentuk kerusakan d. Responden tidak tahu apa-apa. 21 15 4 3 48,8 34,9 9,3 7 3. Tahukah penyebab kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di sekitar Kelurahan Cilincing? a. Responden menjelaskan banjir dan penanganan sampah yang buruk sebagai penyebab kerusakan lingkungan hidup b. Responden menjelaskan ketidaksadaran dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan sebagai penyebab kerusakan lingkungan hidup c. Responden tidak tahu apa-apa 24 18 1 55,8 41,9 2,3 4. Apakah Ibu tahu, apa sajakah yang bisa membuat air tercemar? a. Responden menjelaskan bahwa penyebab utama air tercemar adalah limbah rumah tangga. b. Responden menjelaskan bahwa penyebab utama air tercemar adalah limbah pabrik. c. Responden menjelaskan bahwa penyebab utama air tercemar adalah limbah rumah tangga dan limbah pabrik d. Responden tidak tahu apa-apa 19 13 10 1 44,2 30,2 23,3 2,3 No. Kriteria Jawaban Jumlah n = 43 5. Apakah Ibu tahu dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air bagi lingkungan? a. Responden menjelaskan dampak yang ditimbukan bagi kesehatan manusia. b. Responden menjelaskan dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan hidup. c. Responden menjelaskan dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. d. Responden tidak tahu apa-apa. 16 18 8 1 37,2 41,9 18,6 2,3 6. Tahukah perbedaan antara sampah organik dan sampah anorganik? a. Responden menjelaskan bahwa sampah organik adalah sampah basah dan sampah anorganik adalah sampah kering b. Responden menjelaskan bahwa sampah organik terdiri dari sampah rumah tangga, seperti sayur- sayuran dan sampah anorganik terdiri dari sampah plastik dan kaca. c. Responden menjelaskan bahwa sampah organik adalah sampah yang bisa diolah dan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa diolah d. Responden tidak tahu apa-apa 10 11 16 6 23,3 25,6 37,2 13,9 Berkenaan dengan pertanyaan mengenai apa yang mereka ketahui mengenai lingkungan hidup, diketahui bahwa hampir semua responden menjawab dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menyebutkan berbagai hal yang mereka ketahui mengenai lingkungan hidup. Mereka tidak menguraikan definisi lingkungan hidup itu, tetapi hanya menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Program pendidikan konservasi akan lebih mengarahkan mereka untuk memperdalam definisi lingkungan hidup yang sebenarnya menurut UU Nomor 32 Tahun 2009. Sebagian besar responden lebih banyak menyebutkan bentuk kerusakan, seperti banjir, air pasang, dan sampah yang berserakan dalam menjawab pertanyaan mengenai bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup di Kelurahan Cilincing. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah menyadari adanya permasalahan utama di Kelurahan Cilincing yang berkaitan dengan pencemaran air dan penanganan sampah yang buruk. Berkenaan dengan pertanyaan mengenai penyebab utama kerusakan lingkungan hidup di Kelurahan Cilincing, diketahui bahwa sebagian responden menjelaskan kerusakan itu sendiri sebagai penyebab kerusakan dan sebagian lagi menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan adalah faktor manusia. Sebagian besar responden tidak mampu menganalisis akar penyebab kerusakan lingkungan yang sebenarnya bermula pada faktor manusia. Program pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka untuk menelusuri bagaimana peran manusia dalam mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup tersebut. Pencemaran yang paling mudah diamati di Kelurahan Cilincing adalah pencemaran air. Ketika diberikan pertanyaan mengenai faktor utama pencemaran air, diketahui bahwa hampir semua responden ragu untuk memberikan jawaban apakah limbah pabrik atau limbah rumah tangga yang menyebabkan pencemaran air. Program pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka bagaimana limbah pabrik dan limbah rumah tangga dapat mencemari perairan di sekitar Kelurahan Cilincing. Pencemaran air akan menimbulkan dampak signifikan bagi lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan mengenai dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air bagi lingkungan, diketahui bahwa hampir semua responden lebih menjelaskan dampak pencemaran air bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mereka dalam kegiatan PKK yang lebih sering mengarah pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dibandingkan pada peningkatan kelestarian lingkungan. Progam pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka untuk menjelaskan bagaimana dampak yang ditumbulkan oleh pencemaran air bagi ekosistem mangrove dan habitat organisme perairan. Tidak satu pun responden yang mampu memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan dalam menjawab pertanyaan mengenai perbedaan sampah organik dan sampah anorganik. Hampir semua responden menjelaskan perbedaan sampah organik dan sampah anorganik secara sederhana, yaitu dengan menyebutkan contoh-contoh sampah yang tergolong ke dalam sampah organik dan sampah anorganik. Program pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka untuk menjelaskan mengapa beberapa jenis sampah tertentu disebut sampah organik dan beberapa jenis sampah lainnya disebut sampah anorganik. Hasil analisis jawaban aspek kognitif dengan jawaban yang diharapkan menunjukkan bahwa persentase responden yang memberikan jawaban mendekati jawaban yang diharapkan berkisar antara 0 sampai dengan 67,4 dengan rataan sebanyak 25,2 Tabel 8. Hasil analisis tabulasi silang antara kriteria jawaban responden dan jawaban yang diharapkan Lampiran 2 menunjukkan bahwa kecilnya rataan presentase ini disebabkan oleh tingkat pendidikan para anggota PKK yang sebagian besar adalah tamatan SMA 65,1, SMP 16,3, dan SD 11,6. Menurut Arikunto 1996, apabila persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan kurang dari 55 dari seluruh responden, maka tergolong dalam kategori ”kurang”. Oleh karena itu, bobot materi program pendidikan konservasi akan lebih ditekankan pada aspek kognitif. Bobot materi aspek kognitif yang akan lebih ditekankan dalam program pendidikan konservasi meliputi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan, penyebab kerusakan lingkungan hidup di Kelurahan Cilincing, dan zat-zat pencemar air. Tabel 8. Hasil analisis jawaban aspek kognitif responden terhadap jawaban yang diharapkan No. Aspek Karakteristik Kognitif Jumlah yang Mendekati Jawaban yang Diharapkan n = 43 1. Apa yang Ibu ketahui mengenai lingkungan hidup? Jawaban yang diharapkan adalah lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain UU Nomor 32 Tahun 2009. 29 67,4 2. Tahukah bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di sekitar Kelurahan Cilincing? Jawaban yang diharapkan adalah masalah pencemaran air dan penanganan sampah yang buruk. 19 44,2 No. Aspek Karakteristik Kognitif Jumlah yang Mendekati Jawaban yang Diharapkan n = 43 3. Tahukah penyebab kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di sekitar Kelurahan Cilincing? Jawaban yang diharapkan adalah ketidaksadaran dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan sebagai penyebab kerusakan lingkungan hidup. 18 41,9 4. Apakah Ibu tahu, apa sajakah yang bisa membuat air tercemar? Jawaban yang diharapkan adalah limbah rumah tangga dan limbah pabrik. 10 23,3 5. Apakah Ibu tahu dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air bagi lingkungan? Jawaban yang diharapkan adalah rusaknya ekosistem mangrove, terganggunya habitat satwa air tawar maupun aur laut. 18 60,5 6. Tahukah perbedaan antara sampah organik dan sampah anorganik? Jawaban yang diharapkan adalah sampah organik merupakan sampah yang masih mudah terurai sedangkan sampah anorganik sampah yang sangat sulit terurai. Rataan Persentase Aspek Karakteristik Kognitif 25,2

5.4.2 Karakteristik Afektif Kelompok Sasaran

Aspek afektif dalam tujuan pendidikan lingkungan hidup berkenaan dengan bagaimana kelompok sasaran mengembangkan seperangkat nilai dan kepedulian terhadap lingkungan, motivasi, dan komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam perlindungan dan pengembangan lingkungan Braus dan Wood 2008. Hasil pengambilan data karakteristik kelompok sasaran dengan metode kuesioner semi terbuka mendapatkan persentase jumlah responden yang menjawab pertanyaan dalam kriteria jawaban tertentu Tabel 9. Tabel 9. Persentase kriteria jawaban pertanyaan aspek afektif yang telah dijawab responden No. Kriteria Jawaban Jumlah n = 43 1. Menurut pendapat Ibu, bagaimana kondisi di sekitar tempat tinggal Ibu? a. Kotor, kurang sehat, dan tidak terpelihara dengan baik. b. Biasa-biasa saja, lumayan baik. c. Tidak tahu d. Sudah cukup baik, tidak perlu dipebaiki 13 26 4 30,2 60,5 9,3 2. Apa yang akan Ibu lakukan untuk lingkungan di sekitar tempat tinggal Ibu? a. Berusaha memperbaiki lingkungan b. Menyarankan pemerintah daerah untuk memperbaiki dan mengelolanya c. Biasa-biasa saja, bersikap wajar d. Itu bukan urusan saya 33 4 4 2 76,7 9,3 9,3 4,7 3. Menurut Ibu, siapa saja yang harus bertanggung jawab dalam melestarikan lingkungan hidup? a. Semua warga b. Para anggota PKK saja c. Aparat pemerintahan saja d. Para pemuda saja 43 100 4. Bagaimana tanggapan Ibu jika melihat seseorang membuang sampah ke sungai? a. Menasehatinya, menyadarkannya, dan memberikan contoh yang benar b. Memarahinya dan menyuruhnya membuang sampah pada tempatnya c. Membiarkannya saja, yang penting saya tahu tindakan itu salah d. Membiarkan saja, tindakan itu tidak masalah baginya 38 3 2 88,3 7 4,7 5. Jika pendidikan lingkungan hidup diadakan, bagaimana pendapat Ibu? a. Harus, agar setiap orang sadar dan peduli terhadap lingkungan b. Harus, karena prihatin melihat kondisi lingkungan sekarang c. Setuju, apabila memang sudah menjadi kesepakatan bersama d. Ya, ikut-ikut saja 22 8 10 3 51,1 18,6 23,3 7 6. Apakah Ibu mau berpatisipasi dalam program pendidikan lingkungan hidup tersebut? a. Ya b. Tidak 43 100 No. Kriteria Jawaban Jumlah n = 43 7. Jika jawaban pertanyaan di atas adalah “YA”, apakah alasan Ibu? a. Kesadaran pribadi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan b. Kepuasan pribadi karena mau peduli lingkungan c. Ada penghargaan dari sesama anggota PKK d. Mengisi waktu luang 36 2 2 3 83,7 4,7 4,7 6,9 Berkenaan dengan pertanyaan mengenai bagaimana kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka, diketahui bahwa kebanyakan responden menyatakan bahwa kerja bakti yang rutin dilakukan sudah cukup menunjukkan bahwa lingkungan mereka cukup baik. Padahal kerja bakti yang rutin dilakukan tidak menjamin adanya perbaikan kualitas lingkungan pada tempat-tempat tertentu, misalnya sungai. Hasil wawancara menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh pandangan positif mereka terhadap kondisi lingkungan yang memang terlihat rapi dan bersih tetapi hanya berkisar di sekitar area tempat tinggal mereka saja. Program pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka pada fakta-fakta terkini yang menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Kelurahan Cilincing secara keseluruhan sedang mengalami kerusakan. Hampir semua responden mau melakukan hal-hal yang mengarah pada upaya perbaikan lingkungan dalam menjawab pertanyaan mengenai apa yang akan mereka lakukan untuk lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Hal ini menunjukkan sebuah sikap yang positif dalam mendukung upaya perbaikan lingkungan di Kelurahan Cilincing. Semua responden menyatakan bahwa semua warga harus melestarikan lingkungan dalam menjawab pertanyaan mengenai siapa saja yang harus melestarikan lingkungan hidup. Hal ini menunjukkan mereka menyadari bahwa upaya perbaikan lingkungan adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat umum, sektor swasta, sampai pusat pemerintahan. Berkenaan dengan pertanyaan mengenai tanggapan mereka jika melihat seseorang membuang sampah ke sungai, diketahui bahwa sebagian besar responden memilih menasehatinya, menyadarkannya, dan memberikannya contoh yang benar. Hal ini merupakan respon dan sikap yang positif bagi upaya perbaikan lingkungan, yaitu dengan menularkan prinsip-prinsip konservasi bagi orang-orang di sekitar mereka. Sebagian responden menyatakan setuju jika pendidikan lingkungan hidup diadakan dengan alasan agar setiap orang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Hal ini menunjukkan hanya sebagian dari responden yang menjelaskan bahwa alasan persetujuan mereka terhadap pelaksanaan program pendidikan konservasi adalah murni sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Berkenaan dengan pertanyaan apakah mereka mau berpartisipasi dalam program pendidikan lingkungan hidup, semua responden menyatakan mau berpartisipasi. Sebagian besar responden mau berpartisipasi karena kesadaran pribadi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi mereka untuk mau mengikuti program pendidikan konservasi berasal dari kesadaran mereka untuk mau peduli terhadap lingkungan. Hal ini akan meningkatkan kelancaran proses program pendidikan konservasi. Hasil analisis jawaban aspek afektif dengan jawaban yang diharapkan menunjukkan bahwa persentase responden yang memberikan jawaban mendekati jawaban yang diharapkan berkisar antara 30,2 sampai dengan 100 dengan rataan sebanyak 75,7 Tabel 10. Menurut Arikunto 1996, apabila persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan berkisar antara 66 sampai 79 tergolong dalam kategori “baik”. Karakteristik afektif responden yang baik seharusnya dipengaruhi oleh karakteristik kognitif yang baik pula. Namun, karakteristik kognitif responden berada dalam kategori kurang. Hal ini diduga pertanyaan-pertanyaan pada karakteristik kognitif harus dijawab secara ilmiah dan detail sehingga responden mengalami kesulitan dalam menjawab. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan karakteristik afektif yang diberikan lebih bersifat normatif sehingga responden menjawab sesuai dengan apa yang positif dan baik secara umum. Bobot materi program pendidikan konservasi yang akan diterapkan akan lebih diarahkan pada aspek kognitif dan psikomotorik. Namun, materi mengenai aspek afektif tetap akan diberikan dalam pendidikan konservasi dengan cara disisipkan dalam materi-materi yang ada. Hal ini berguna untuk memelihara sikap positif yang sudah dimiliki oleh para anggota PKK terhadap lingkungannya. Program pendidikan konservasi akan menunjukan kepada mereka kondisi lingkungan pemukiman mereka yang sebenarnya sehingga sikap mereka terhadap kondisi lingkungan pemukiman semakin meningkat. Tabel 10. Hasil analisis jawaban aspek afektif responden terhadap jawaban yang diharapkan No. Aspek Karakteristik Afektif Jumlah yang Mendekati Jawaban yang Diharapkan n = 43 1. Menurut pendapat Ibu, bagaimana kondisi di sekitar tempat tinggal Ibu? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Kotor, kurang sehat, dan tidak terpelihara dengan baik. 13 30,2 2. Apa yang akan Ibu lakukan untuk lingkungan di sekitar tempat tinggal Ibu? Jawaban yang diharapkan adalah: Berusaha memperbaiki lingkungan. 33 76,7 3. Menurut Ibu, siapa saja yang harus bertangung jawab dalam melestarikan lingkungan hidup? Jawaban yang diharapkan adalah: Semua warga 43 100 4. Bagaimana tanggapan Ibu jika melihat seseorang membuang sampah ke sungai? Jawaban yang diharapkan adalah: Menasehatinya, menyadarkannya, dan memberikan contoh yang benar. 38 88,3 5. Jika pendidikan lingkungan hidup diadakan, bagaimana pendapat Ibu? Jawaban yang diharapkan adalah: Harus, agar setiap orang sadar dan peduli terhadap lingkungan. 22 51,1 6. Apakah Ibu mau berpatisipasi dalam program pendidikan lingkungan hidup tersebut? Jawaban yang diharapkan adalah: Ya 43 100 7. Jika jawaban pertanyaan di atas adalah “YA”, apakah alasan Ibu? Jawaban yang diharapkan adalah: Kesadaran pribadi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan 36 83,7 Rataan Persentase Aspek Karakteristik Afektif 75,7

5.4.3 Karakteristik Psikomotorik Kelompok Sasaran

Aspek psikomotorik dalam tujuan pendidikan lingkungan hidup berkenaan dengan bagaimana kelompok sasaran mempraktikkan keterampilannya untuk mengidentifikasi dan menginvestigasi lingkungan beserta permasalahannya, serta berkontribusi dalam pemecahan masalah lingkungan Braus dan Wood 2008. Hasil pengambilan data karakteristik kelompok sasaran dengan metode kuesioner semi terbuka mendapatkan persentase jumlah responden yang menjawab pertanyaan dalam kriteria jawaban tertentu Tabel 11. Tabel 11. Persentase kriteria jawaban pertanyaan aspek psikomotorik yang telah dijawab responden No. Kriteria Jawaban Jumlah n = 43 1. Bagaimana cara Ibu membimbing anak dalam memperlakukan lingkungan? a. Memberi pengarahan, mengawasinya, dan memberikan peringatan jika ia tidak memperlakukan lingkungan dengan benar b. Sekedar memberi tahu secara umum c. Membiarkannya saja tidak membimbingnya d. Merasa tidak perlu melakukan itu 35 7 1 81,4 16,3 2,3 2. Bagaimana cara Ibu menangani limbah buangan air besar rumah tangga? a. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah b. Mengarahkan pembuangan limbah ke sungai c. Mengarahkan pembuangan limbah ke saluran- saluran air got terdekat 32 5 6 74,4 11,6 14 3. Bagaimana cara Ibu menangani limbah buangan air kecil rumah tangga? a. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah b. Mengarahkan pembuangan limbah ke sungai c.Mengarahkan pembuangan limbah ke saluran- saluran air got terdekat 9 7 27 20,9 16,3 62,8 4. Bagaimana cara Ibu menangani sampah? a. Diolah menjadi pupuk organik b. Dibuang ke tempat sampah ditangani petugas sampah c. Ditumpuk saja di lubang tanah d. Ditumpuk di pinggir jalan e. Dibakar f. Dibuang ke sungai 3 36 4 7 83,7 9,3 5. Apakah Ibu terampil dalam membuat pupuk organik kompos? a. Ya, terampil b. Cukup terampil c. Mungkin bisa kalau diajari 8 7 28 18,6 16,3 65,1 6. Apakah Ibu terampil dalam membuat kerajinan tangan dari limbah? a. Ya, terampil b. Cukup terampil c. Mungkin bisa kalau diajari 4 2 37 9,3 4,7 86 Berkenaan dengan pertanyaan mengenai bagaimana cara mereka membimbing anak dalam memperlakukan lingkungan, diketahui bahwa sebagian besar responden memilih memberikannya pengarahan, mengawasinya, dan memberikannya peringatan jika ia tidak memperlakukan lingkungan dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah memiliki kesadaran dalam mendidik anak mereka agar dapat memperlakukan lingkungan dengan baik. Sebagian besar responden memilih membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah dalam menjawab pertanyaan mengenai cara mereka menangani limbah buangan air besar rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah memiliki sistem pembuangan limbah air besar yang memadai di tempat tinggal mereka sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar mereka. Hanya sebagian kecil responden yang memilih membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah dalam menjawab pertanyaan mengenai cara mereka menangani limbah buangan air kecil rumah tangga. Hal ini menunjukkan tingkat pencemaran yang cukup tinggi di saluran-saluran air karena sebagian besar responden membuang limbah air kecilnya ke saluran-saluran air terdekat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tempat penampungan limbah bawah tanah mereka. Program pendidikan konservasi akan mengarahkan mereka untuk lebih memerhatikan cara membuang limbah pembuangan air kecil mereka agar tidak berpengaruh burk bagi lingkungan. Sebagian besar responden memilih membuang sampah mereka ke tempat sampah agar dapat ditangani oleh petugas sampah dalam menjawab pertanyaan mengenai bagaimana cara mereka menangani sampah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat, sistem penanganan sampah bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan-jalan umum memang memadai karena tersedia tong-tong sampah dan lokasinya mudah diakses oleh petugas kebersihan. Namun, sistem penanganan sampah bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran kali dan gang-gang tidak memadai karena lokasinya yang sulit diakses oleh petugas kebersihan. Oleh karena itu, melalui program pendidikan konservasi, diharapkan para kelompok sasaran dapat menularkan prinsip-prinsip konervasi kepada masyarakat yang tinggal di pinggiran kali dan gang-gang sempit. Berkenaan dengan pertanyaan mengenai apakah mereka terampil dalam membuat pupuk organik kompos, diketahui bahwa hampir sebagian besar responden tidak terampil melakukannya dan bersedia belajar agar bisa terampil. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PKK, Sekretaris PKK, dan Sekretaris Kelurahan, pelatihan untuk pembuatan pupuk organik sudah pernah dilakukan tetapi jumlah peserta pelatihan memang tidak banyak. Program pendidikan konservasi akan memberikan kepada mereka pelatihan ulang agar para anggota yang belum terampil bisa mempelajari keterampilan ini dan para anggota yang sudah terampil bisa mengulang pembelajarannya sekaligus ikut membantu para anggota lainnya agar lebih mudah mempelajari keterampilan ini. Berkenaan dengan pertanyaan mengenai apakah mereka terampil dalam membuat kerajinan tangan dari limbah, diketahui bahwa sebagian besar responden tidak terampil melakukannya dan bersedia belajar agar bisa terampil. Sama halnya dengan pelatihan pembuatan pupuk organik, pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari limbah pun sudah pernah dilakukan tetapi pesertanya sedikit. Program pendidikan konservasi juga akan mengulang pelatihan ini agar seluruh anggota dapat mempelajarinya dan para anggota yang sudah cukup terampil dapat membantu anggota-anggota yang alin agar lebih mudah mempelajari keterampilan ini. Hasil analisis jawaban aspek psikomotorik dengan jawaban yang diharapkan menunjukkan bahwa persentase responden yang memberikan jawaban mendekati jawaban yang diharapkan berkisar antara 9,3 sampai dengan 81,4 dengan rataan sebanyak 49,2 Tabel 12. Menurut Arikunto 1996, apabila persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan kurang dari 55 dari seluruh responden, maka tergolong dalam kategori ”kurang”. Oleh karena itu, bobot materi program pendidikan konservasi akan ditekankan juga aspek psikomotorik dengan materi meliputi pelatihan keterampilan membuat pupuk organik dan kerajinan tangan dari limbah, serta penekanan betapa pentingnya cara pembuangan limbah air kecil di bawah tanah. Tabel 12. Hasil analisis jawaban aspek psikomotorik responden terhadap jawaban yang diharapkan No. Aspek Karakteristik Psikomotorik Jumlah yang Mendekati Jawaban yang Diharapkan n = 43 1. Bagaimana cara Ibu membimbing anak dalam memperlakukan lingkungan? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Memberi pengarahan, mengawasinya, dan memberikan peringatan jika ia tidak memperlakukan lingkungan dengan benar 35 81,4 2. Bagaimana cara Ibu menangani limbah buangan air besar rumah tangga? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah 32 74,4 3. Bagaimana cara Ibu menangani limbah buangan air kecil rumah tangga? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah 9 20,9 4. Bagaimana cara Ibu menangani sampah? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Diolah menjadi pupuk organic dan dibuang ke tempat sampah ditangani petugas sampah. 39 90,7 5. Apakah Ibu terampil dalam membuat pupuk organik kompos? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Ya, terampil 8 18,6 6. Apakah Ibu terampil dalam membuat kerajinan tangan dari limbah? Jawaban yang diharapkan adalah pilihan jawaban: Ya, terampil 4 9,3 Rataan Persentase Aspek Karakteristik Psikomotorik 49,2

5.8 Rancangan Program Pendidikan Konservasi