faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan mencapai matang gonad yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam antara lain adalah perbedaan spesies,
kebiasaan makanan, umur dan ukuran, serta kondisi fisiologis dari ikan tersebut, sedangkan faktor luar antara lain adalah hubungan antara lamanya terang dan
gelap, suhu, arus, dan keberadaan dari jenis kelamin yang berbeda Lagler et al. 1962. Lachita 2006 menyatakan bahwa panjang ikan kembung perempuan
Rastrelliger brachysoma dewasa dan siap memijah di Teluk Lingayen Filipina ialah 170 mm dengan ukuran pertama kali tertangkap ialah 160 mm.
2.5.3. Potensi reproduksi
Fekunditas adalah jumlah telur yang masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah. Pengertian fekunditas tersebut merupakan fekunditas
individu atau fekunditas mutlak Effendie 1997. Fekunditas lainnya yaitu fekunditas total dan fekunditas nisbi. Royce 1972 menyatakan bahwa fekunditas
total adalah fekunditas ikan selama hidupnya, sedangkan fekunditas nisbi adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang Nikolsky 1963.
Fekunditas berhubungan erat dengan keadaan lingkungan perairan, perubahan lingkungan akan mempengaruhi kematangan telur ikan. Effendie
1997 menyatakan bahwa suhu perairan mempengaruhi fekunditas secara tidak langsung, begitu juga dengan kedalaman air dan oksigen terlarut yang mana
merupakan faktor penghambat terhadap fekunditas. Kondisi lingkungan yang menguntungkan mengakibatkan telur yang dikeluarkan lebih banyak
dibandingkan dalam kondisi lingkungan yang kurang baik. Fekunditas juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan. Pada spesies tertentu dengan umur yang
berbeda-beda menunjukkan fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan tahunan Nikolsky 1969 in Febianto 2007. Effendie 1997
menyatakan bahwa umumnya individu yang cepat pertumbuhannya memiliki fekunditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang pertumbuhannya
lambat pada ukuran yang sama. Estimasi fekunditas pada ikan kembung perempuan Rastrelliger
brachysoma dengan panjang 190 hingga 208 cm sebesar 200.000 dan 500.000
telur, namun jumlah telur ikan kembung pada umumnya berkisar antara 100.000 hingga 166.000 butir Boonprakop 1965.
2.5.4. Pola Pemijahan
Pola pemijahan ikan berbeda-beda pada tiap spesies. Ada dua tipe pola pemijahan, yaitu total spawning dan partial spawning. Pola pemijahan total
spawning merupakan pemijahan yang berlangsung dalam waktu singkat namun
ada juga yang berlangsung dalam waktu panjang. Sedangkan pola pemijahan partial spawning
merupakan pemijahan sebagian demi sebagian yang mana dapat berlangsung saelama beberapa hari Effendie 1997. Pola pemijahan dapat diduga
dengan mengamati pola distribusi diameter telur gonad IV dari ikan contoh. Menurut penelitian Pathansali 1961 di Glugor, Penang, Malaysia, ikan
kembung lelaki Rastrelliger kanagurta memijah dua kali selama musim pemijahan, begitu juga menurut penelitian Boonprakop 1965 di Teluk Thailand
yang menyatakan bahwa ikan kembung Rastrelliger spp. memijah lebih dari satu kali selama musim pemijahan. Pemijahan yang terjadi pada ikan kembung yaitu
sekumpulan telur dilepaskan terlebih dahulu, berikutnya sekumpulan telur akan dilepaskan kembali dengan interval yang pendek. Ikan kembung memiliki sebaran
diameter telur yang luas. Kelompok ukuran diameter telur yang besar merupakan perkembangan dari kelompok ukuran diameter telur sebelumnya dan mungkin
merupakan sekumpulan telur yang terakhir dilepaskan setelah pemijahan pertama selama musim pemijahan.
2.5.5. Waktu pemijahan