pemukiman, urban stormwater limbah cair perkotaan, pertambangan, pelayaran, pertanian, dan perikanan budidaya. Bahan pencemar yang terkandung
di dalamnya dapat berupa sedimen, unsur hara, logam beracun, pestisida, organisme eksotik, organisme patogen, sampah, dan oxygen depleting substance
bahan penyebab oksigen terlarut berkurang KPPL dan PPLH-IPB 1997 in Anggoro 2002.
Menurut Praseno dan Kastoro 1979, pengendapan sedimen dari sungai yang melalui kota Jakarta memiliki warna hitam. Warna ini disebabkan oleh
pembusukan zat organik dan oleh minyak. Penambangan pasir di laut juga berakibat semakin keruhnya air laut sehingga dapat mengganggu kehidupan
tumbuh-tumbuhan terutama fitoplankton dan zooplankton cladocera. Namun akibat dari pengaruh daratan ini bisa positif, yaitu dengan terjadinya pengayaan
zat hara di lingkungan laut maka kemungkinan fitoplankton dapat melimpah dan sehingga jumlah zooplankton menjadi lebih banyak, akibatnya perairan tersebut
menjadi subur. Penangkapan serta pencemaran yang terjadi akan berpengaruh terhadap
habitat dan kelangsungan hidup populasi ikan sebagai salah satu sumberdaya yang ada di perairan Teluk Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang
tepat agar kelestarian sumberdaya ikan dapat terus berkelanjutan.
4.2. Hubungan Panjang dengan Berat Tubuh Ikan
Pertumbuhan dapat dikatakan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Dalam hubungan panjang dengan berat maka berat dapat
dianggap sebagai suatu fungsi dari panjang. Penghitungan panjang berat ini dapat memberikan keterangan mengenai pertumbuhan ikan, kemontokan ikan, serta
perubahan dari lingkungan Effendie 1997. Berikut merupakan grafik hubungan panjang berat ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma jantan maupun
betina. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan panjang total dengan berat tubuh ikan kembung perempuan baik jantan maupun betina memperlihatkan suatu
persamaan geometrik yang relatif berbeda Gambar 4.
Gambar 4. Hubungan panjang berat ikan kembung perempuan R. brachysoma a jantan dan b betina di perairan Teluk Jakarta
Berdasarkan Gambar 4, nilai koefisien regresi b untuk ikan kembung perempuan jantan adalah 2,739 dan ikan betina adalah 2,6001. Setelah dilakukan
pengujian dengan uji t pada ikan kembung perempuan baik jantan maupun betina, ternyata nilai t hit t tab yang berarti terima hipotesis H0 yaitu koefisien regresi
b = 3 sehingga memiliki pola pertumbuhan isometrik. Ini berarti bahwa pertumbuhan panjang ikan kembung perempuan seimbang dengan pertumbuhan
beratnya. Bila dilihat dari koefisien korelasinya ternyata terdapat hubungan yang erat antara panjang total dengan berat tubuh ikan kembung perempuan, baik ikan
jantan r = 0,9416 ; n=115 maupun ikan betina r = 0,9394 ; n = 125. Berbeda dengan hasil penelitian Vanichkul dan Hongskul 1963 terhadap
ikan kembung perempuan di perairan Teluk Thailand yang menunjukkan nilai b sebesar 3,1463 pada ikan jantan dan 3,7633 pada ikan betina dan setelah melalui
uji-t menunjukkan bahwa pertumbuhan berat lebih cepat daripada panjangnya yang mengindikasikan ikan kembung perempuan memiliki pola pertumbuhan
allometrik positif.
4.3. Hubungan Panjang dengan Tinggi Tubuh Ikan
Data tinggi tubuh ikan kembung perempuan berkaitan dengan panjang total tubuh ikan, hubungan dapat dilihat pada Gambar 5. Hubungan panjang dengan
tinggi tubuh ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma diperlukan dalam pengaturan ukuran mata jaring. Berdasarkan Gambar 5, terlihat bahwa nilai
y = 5E‐05x
2,739
R² = 0,8867
r = 0,9416
20 40
60 80
100 120
100 200
300
Berat gram
Panjang mm a
y = 0,0001x
2,6001
R² = 0,8825 r = 0,9394
20 40
60 80
100 120
140
100 200
300
Berat gram
Panjang mm b
koefisien korelasi r sebesar 0,9569 n = 10, hal ini menandakan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara panjang total ikan dengan tinggi tubuh ikan
kembung perempuan. Keeratan hubungan ini membuktikan bahwa panjang ikan mempengaruhi tinggi tubuh ikan kembung perempuan.
Gambar 5. Hubungan panjang dengan tinggi tubuh ikan kembung perempuan R. brachysoma
di perairan Teluk Jakarta
Nelayan Kalibaru menangkap ikan kembung perempuan dengan menggunakan alat tangkap payang. Ukuran mata jaring yang digunakan ialah
sebesar 1,5 inchi pada kantong dan 3 inchi pada bukaan mulut. Namun ukuran mata jaring tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan karena masih
tertangkapnya ikan kembung perempuan yang berukuran kecil dan yang pertama kali matang gonad sehingga perbesaran ukuran mata jaring perlu dilakukan agar
ikan-ikan yang berukuran kecil dan yang pertama kali matang gonad tidak ikut tertangkap.
4.4. Faktor Kondisi