terhadap lingkungan pemijahan saat memasuki bulan Oktober awal. Dari hasil penelitian ikan kembung perempuan memijah pada saat kisaran nilai IKG berkisar
antara 3,9105 – 4,1110 dan 3,9185 – 3,9546 yang merupakan kisaran nilai IKG tertinggi yaitu pada bulan Agustus dan Oktober.
4.8. Potensi Reproduksi
Potensi reproduksi dapat diduga melalui jumlah telur yang masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah atau merupakan fekunditas. Fekunditas
dihitung pada ikan betina dengan TKG IV.
Gambar 14.
Hubungan fekunditas dengan panjang dan berat ikan kembung perempuan R. brachysoma betina berTKG IV di perairan Teluk
Jakarta
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hubungan antara fekunditas dengan panjang total ikan kembung perempuan didapatkan persamaan y = 2036,9x –
279874 dan diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,3098 yang menunjukkan bahwa hanya 30,98 dari keragaman nilai fekunditas ikan
y = 2036,9x ‐ 279874
R² = 0,3098
r = 0,5566
n = 68
50000 100000
150000 200000
250000
50 100
150 200
250
fekunditas
panjang mm
y = 1621x ‐ 41451
R² = 0,322
r = 0,5675
n = 68
50000 100000
150000 200000
250000
50 100
150
fekunditas
berat gram
kembung perempuan dapat dijelaskan oleh panjang total ikan. Koefisien korelasi r diperoleh sebesar 0,5566 yang menunjukkan bahwa hubungan antara
fekunditas dengan panjang total adalah erat. Bila dihubungkan fekunditas ikan dengan panjang ikan naka diketahui rata-rata fekunditas yang paling sedikit
terdapat pada selang kelas ukuran panjang 165 – 171mm yaitu 57.385 butir telur. Seiring dengan meningkatnya ukuran panjang ikan maka ditemukan fekunditas
yang besar yaitu 192.028 butir telur yang terdapat pada selang kelas ukuran panjang 207 – 213mm
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hubungan antara fekunditas dengan berat total ikan kembung perempuan Gambar 14 didapatkan persamaan y =
1621x - 41451 dan diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,3220 yang menunjukkan bahwa hanya 32,20 dari keragaman nilai fekunditas ikan
kembung perempuan dapat dijelaskan oleh berat total ikan. Koefisien korelasi r diperoleh sebesar 0,5675 yang menunjukkan bahwa hubungan antara fekunditas
dengan berat total adalah erat. Bila dihubungkan fekunditas ikan dengan berat ikan naka diketahui rata-rata fekunditas yang paling sedikit terdapat pada selang
kelas ukuran berat 59 – 66gram yaitu 64.965 butir telur. Seiring dengan meningkatnya ukuran berat ikan maka ditemukan fekunditas yang besar yaitu
192.028 butir telur yang terdapat pada selang kelas ukuran berat 107 – 114gram.
Gambar 15. Fekunditas rata-rata ikan kembung perempuan R. brachysoma betina berTKG IV dengan selang kelas panjang 172 – 185mm pada setiap
waktu di perairan Teluk Jakarta
20000 40000
60000 80000
100000
Agustus September
Oktober November
fekunditas rata
‐rata
Waktu penelitian
Berdasarkan Gambar 15, fekunditas rata-rata ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma betina berTKG IV dengan selang kelas panjang 172 –
185mm berfluktuasi pada setiap waktu penelitian yaitu berkisar antara 70.029 hingga 94.114 butir telur. Fekunditas rata-rata pada bulan September meningkat
dan kemudian menurun kembali pada bulan Oktober. Keadaan ini menandakan bahwa adanya pengaruh faktor kondisi ikan kembung perempuan dimana nilai
faktor kondisi pada saat bulan Oktober mengalami penurunan. Faktor kondisi erat kaitannya dengan ketersediaan makanan pada ikan sedangkan ketersediaan
makanan berhubungan dengan telur yang dihasilkan oleh ikan. Mekanismenya berhubungan dengan pemasakan oosit dan pengisapan telur Nikolsky 1969 in
Effendie 1997 Estimasi fekunditas pada ikan kembung perempuan Rastrelliger
brachysoma di Teluk Thailand dengan panjang 190 hingga 208 cm sebesar
200.000 dan 500.000 telur. Namun, jumlah telur ikan kembung pada umumnya berkisar antara 100.000 hingga 166.000 butir Boonprakop 1965. Dengan
demikian dapat dikatakan potensi reproduksi pada perairan Teluk Jakarta lebih rendah dibandingkan pada perairan Teluk Thailand.
4.9. Pola Pemijahan