3.2.2.6. Penghitungan jumlah telur
Penghitungan jumlah telur pada gonad betina TKG IV menggunakan metode gabungan. Gonad dikeringkan kemudian diambil tiga bagian secara acak
pada bagian anterior, tengah, dan posterior lalu bagian tersebut digabungkan menjadi satu kemudian ditimbang beratnya. Gonad selanjutnya diencerkan ke
dalam 10 ml air pada cawan petri dan diaduk, kemudian ambil 1 ml dengan menggunakan pipet tetes dan gelas ukur untuk dihitung jumlah telurnya. Proses
ini dilakukan sebanyak satu kali untuk satu ikan contoh.
3.2.2.7. Pengukuran diameter telur
Pengukuran diameter telur dilakukan pada gonad TKG IV bagian anterior, tengah, dan posterior dan diambil sebanyak 50 butir telur pada tiap masing-
masing bagian. Kemudian contoh telur yang telah diambil tersebut disusun pada gelas objek dan diamati di bawah mikroskop yang sudah dilengkapi dengan
mikrometer okuler dengan perbesaran 10 x 10.
3.3. Analisis Data
3.3.1. Sebaran frekuensi panjang
Menurut Walpole 1982 analisis sebaran frekuensi panjang berdasarkan ukuran panjang dapat diketahui dengan melakukan analisa data sebagai berikut :
a. Menentukan lebar kelas, r = pb-pk r = lebar kelas, pb = panjang tertinggi,
pk = panjang terpendek b.
Menentukan jumlah kelas 1 + 3,32 log N N = jumlah data c.
Menghitung lebar kelas, L = r jumlah kelas L = lebar kelas, r = wilayah kelas
d. Memilih ujung bawah kelas interval
Menentukan frekuensi jumlah masing-masing selang kelas yaitu jumlah frekuensi dibagi jumlah total dikalikan 100.
3.3.2. Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin dihitung berdasarkan perbandingan jumlah ikan sampel jantan dan betina tiap sampling dan kelas ukuran panjang. Analisis nisbah kelamin
ikan jantan dan betina digunakan rumus :
Keterangan : X
= Nisbah kelamin B
= Jumlah ikan betina ekor J
= Jumlah ikan jantan ekor Pengujian nisbah kelamin digunakan uji “Chi-Square” Steel dan Torrie
1980 in Febianto 2007. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : X
2
= sebuah nilai bagi peubah acak X2 yang sebaran penarikan contohnya Menghampiri sebaran Khi-kuadrat
ei = frekuansi harapan ikan jantan dan betina pada sel ke-i
oi = frekuensi ikan jantan dan atau betina yang diamati
3.3.3. Ukuran pertama kali matang gonad
Pendugaan rata-rata ukuran pertama kali ikan matang gonad diduga dengan memisahkan kelompok belum matang gonad dan kelompok matang gonad TKG
IV. Metode yang digunakan yaitu metode Spearman-Karber Udupa 1986 in Heriyanti dan Waluyo 1993, yaitu :
Keterangan : m
= log panjang ikan pada kematangan gonad pertama xk
= log nilai tengah kelas panjang terakhir ukuran ikan telah matang gonad pi
= proporsi ikan matang gonad pada kelas panjang ke-I dengan jumlah ikan Pada selang panjang ke-i
x = rata-rata hasil pengurangan log nilai tengah
ni = jumlah ikan pada kelas ke-i
qi = 1 – pi
M = panjang ikan pertama kali matang gonad sebesar antilog m, dan jika
a = 0,05 maka selang kepercayaanya 95 dari m adalah
antilog m = m ± 1,96 Maka panjang ikan pertama kali matang gonad dapat diduga dari antilog m pada
Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung perempuan R. brachysoma dengan metode Spearman-Karber Udupa 1986
in Heriyanti dan Waluyo 1993
Selang cm
Nt cm
Log Nt X
∑ ikan Ni
∑ikan matang gonad TKG IV
Pi NjNi
Xi+1- Xi
Q=1 -Pi
Total
3.3.4. Indeks kematangan gonad IKG